Chapter 21

Smith membawa Patricia yang pingsan di sebuah ruangan yang cukup luas. Lalu dia meletakkan wanita itu di samping sebuah gelas raksasa yang mampu menampung tubuh manusia. Beribu rencana menghukum gadis itu tersemat dalam otak Smith. Dari semua rencana itu dia memutuskan untuk menelanjangi gadis yang pingsan itu.

Matanya menyapu tubuh Patricia yang tidak terbalut apapun. Tangannya dengan mudah merobek pakaian yang Patricia kenakan.

Breet breet.

Seringai puas tercetak di bibirnya. Menyadari jika masih ada anak buahnya yang berdiri di sampingnya, Smith merasa agak terganggu.

"Kalian keluarlah. "

Perintah Smith dijawab anggukan oleh anak buahnya.

Melihat anak buahnya sudah menghilang dari balik pintu, Smith mulai membelai kulit Patricia. Kulit itu berhasil memikatnya dengan begitu cepat. Dia tidak pernah mengira jika akan sesenang ini ketika membelai seorang gadis.

"Kau memang sangat cantik sayang sekali kau menyebabkan banyak masalah untukku. "