Chapter 27

Patricia Pov.

Sudah seminggu aku dan Max terkurung di dalam markas Axton. Suatu perwujudan dari sangkar emas yang pria berbahaya itu berikan pada kami. Membatasi segala kebebasan dan menggantikannya dengan kemewahan.

Aku cukup bersyukur akan keadaan ini. Setidaknya kami masih hidup, sehat dan tidak kekurangan kebutuhan pokok manusia. Axton menjamu kami dengan baik.

"Ini membosankan. "

Max mengeluh, tidak ada yang dapat lakukan selain mondar-mandir di kamar sambil melihat pemandangan dari kaca jendela.

"Kau merindukan club mu? Atau para gadis yang ada di clubmu. " Aku melempar pandangan menggoda padanya.

Pria yang ternyata adalah kakak tiriku ini adalah kumbang di club. Meski ia memiliki kekasih tetapi itu tidak menghentikannya untuk tidur dengan gadis di club hanya untuk hubungan satu malam.

"Benar, aku takut kelapku membeku karena musim dingin yang segera tiba. " Dia menjawab, uap udara berhembus dari hidungnya yang tinggi.