Bab 30

Berkali-kali Armand menelfon tapi aku tak mengangkatnya. Sesaat terdengar Romi mengetuk pintu dan menyerahkan handphonenya padaku.

"Siapa? mama?" tanyaku heran.

"Mas Armand.." gumam Romi yang segera berlalu kembali keruang tv menemui Intan yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Ha..."

"kau dari mana saja?kenapa tidak diangkat telfonku?" serang Armand.

Aku memejamkan mataku. Aku terdiam, fikiranku kembali ingat kejadian semalam.

"I love you Sonia..." kata-katanya masih terasa ditelingaku tapi itu semua akan hilang.

"Aku capek sekali..." kataku pelan.

"Kau sakit" tanyanya.

Oh God!

kenapa dia perhatian sekali.

"Hanya sedikit flu..istirahat nanti juga sudah baikan.."

"sudah minum obat? minta Romi antar kedokter..." kata-kata Armand yang kawatir membuatku meneteskan air mata.

Kata-kata Dini terus terngiang ditelingaku.

Dia akan menikah!

"Hei..." suara Armand terdengar parau.

"Maaf aku kasar dan memaksamu semalam...aku...aku cemburu Sonia..."