Arisma Fatmawati

"Aldrich Dellano (23th) Siapa yang tak mengenal nya? Lelaki tampan bak dewa Yunani yang berasal dari negeri napoleon ini mampu membuat para wanita bertekuk lutut dihadapan nya. Kasta dan kekayaan yang dimiliki nya semakin melambungkan namanya. Pengusaha tampan yang bergerak di bidang properti itu sudah mampu menyandang gelar billionaire di usia muda dan berhasil menjadi sorotan publik. 

   Takdir masih menjadi pemeran utama dalam perjalanan hidup nya. Siapa yang menyangka? Si penjajah hati wanita itu luluh oleh gadis cantik yang tanpa sengaja terlilit hutang pada perusahaan nya. 

   Allcia Rodriguez (19th) gadis cantik yang hidup sebatang kara, dia bekerja di kedai roti kecil di pusat kota, kematian kedua orang tua nya membuat dia harus menanggung semua biaya hidup nya sendirian, tak hanya disitu, saat Allcia benar - benar membutuhkan uang untuk membayar biaya kuliah nya dia dikejutkan dengan kenyataan bahwa orang tuanya mempunyai hutang yang teramat sangat banyak hingga membuat gadis cantik itu kehilangan segala nya demi untuk membayar hutang sang ayah, hidup nya yang semula sulit kini menjadi lebih sulit ketika sang Penjajah hati wanita datang dan masuk dalam kehidupan nya. 

   Akankah takdir mempermainkan mereka ?bersatu dan menjadi sepasang kekasih yang berakhir bahagia? Atau malah sebaliknya ? Ikuti lanjutan kisah cerita nya. "

Secret Love Billionaire

Aku merasa menjadi lelaki yang paling bodoh di dunia ini, berada di antara dua wanita bukan lah perkara yang mudah. Aku mencintai Allcia namun aku tidak ingin kehilangan Taylor ehm maksud ku Alano untuk yang ke dua kali nya, karena jika aku melepas kan Taylor sekarang sudah pasti dia akan membawa Alano bersama nya. Dan tentu aku tidak bisa lagi bertemu dengan putra ku. 


Memikirkan semua ini membuat ku nyaris gila, kekasih ku pergi meninggalkan ku. Dia pergi dengan adikku sendiri, aku tidak bisa mengejarnya karena sedari tadi Alano terus menempel padaku. Taylor seolah tidak memberiku kesempatan untuk menemui Allcia. 


"Alano, ikut momy sebentar ya. Dady ada urusan penting" ucap ku pelan, namun dia justru menggelengkan kepala nya dan memeluk leherku dengan erat. 


Kulihat Taylor tersenyum, dulu aku menyukai senyuman itu. Namun entah mengapa melihat nya hari ini sangat membuat ku muak dan ingin sekali membunuh nya. 


BP 15