21

Anggi duduk sendiri di kursi pinggir lapangan. Pandangannya memandang lurus pada Arkan yang sedang bermain basket bersama teman cowok satu kelas mereka. Pagi ini kelas Anggi mengikuti mata pelajaran olahraga yang kebetulan gurunya berhalangan hadir.

Pandangan Anggi beralih pada sepatunya. Ia memainkan tanah dengan telapak sepatu olahraga yang sedang ia kenakan.

Hati gue bisa berubah, Anggi.

Anggi teringat kata-kata Arkan kemarin sore. Ada bagian hatinya yang tidak terima. Ada juga muncul rasa tidak rela. Well, Anggi ingin memiliki.

"Gue harus sadar diri," bisik Anggi pelan pada dirinya sendiri.

Mungkinkah Anggi sedang jatuh cinta? Seperti inikah rasanya memcintai? Tapi kenapa rasa sakit lebih dominan?