38

Tama menguap lebar selagi ia berjalan di koridor menuju kelasnya pagi ini. Kepalanya merunduk dengan tangan yang bersilang didepan dada. Telinganya tersumbat earphone-nya, memutar lagu Whiplash dari NCT127.

Terkadang, bibir tipisnya bergumam mengikuti lirik rap bagian bias favoritnya. Taeyong. Walaupun tidak selalu hapal dengan liriknya. Tama tetap pede untuk bernyanyi.

"Killing-"

"Pagiii, canteeek!"

Tama terkejut sampai melompat saat sebuah tangan merangkul bahunya dan berteriak tepat disampingnya.

Wajahnya menoleh, lalu memasang datar mimiknya saat melihat cengiran dari Hanan sehingga mata cowok itu berbentuk garis.

"Bisa gak sih, kak. Kalo nyapa tuh gak usah teriak-teriak? Untung gue gak jantungan. Kalo gue mendadak mati karna teriakan lo gimana? Mau tanggung jawab?" Tama menyerocos lebar sambil memukul lengan Hanan.

Sedangkan Hanan hanya bisa meringis menanggapi omelan Tama. "Ngapain gue tanggung jawab? Lo mau gue digantung Tristan apa. Dih," kata Hanan meledek.