Setengah jam lagi menuju tengah malam. Ogura berada di sebuah pemakaman yang terletak di Kota J. Dia duduk di hadapan sebuah makam yang letaknya di paling kiri dan berbatasan langsung dengan jurang, sambil ditemani sebotol sake di tangannya.
“Aku sedang menjalankan sebuah pekerjaan, Kairi. Pekerjaan yang sangat berbahaya dan bisa saja merenggut nyawaku, tapi aku tidak keberatan. Karena dengan begitu, aku bisa bertemu denganmu lagi tanpa perlu membunuh diriku sendiri.” Ogura tersenyum manatap tulisan ‘Kairi Takeru’ yang tertulis pada batu nisan, lalu meneguk sake-nya.
Tiba-tiba, radar bahaya Ogura tersentak. Dia menyadari ada seseorang berdiri tak jauh di belakangnya dan sedang memperhatikannya saat ini. Namun, dia memilih untuk tetap tenang dan berniat menyapanya langsung, karena dia sudah mengetahui siapa kira-kira orang itu.