Toko Pandai Besi, Kota Julla.
Orph berdiri menyandar pada meja, setelah meletakkan batu untuk mengasah pedangnya di hadapan si pandai besi. Hoctum yang berdiri agak jauh di belakangnya terlihat agak jengkel dengan kesombongan Orph, sementara si pandai besi justru terpukau melihat betapa besarnya batu yang didapatkan oleh Orph.
“Besar sekali batu yang kau bawa,” ucap si pandai besi.
“Semakin besar, semakin bagus. Lagipula, batu ini juga sangat bersinar ketika berada di dalam air.” Orph dengan bangganya memamerkan batu sungai yang didapatkannya itu.
“Sebenarnya …, aku cuma membutuhkan seperempat dari batu ini saja untuk mengasah pedang milikmu.” Pandai besi itu menggaruk kepalanya, karena tidak tahu mau diapakan sisa batu yang tidak digunakan.
“Heh? Lalu, sisanya?” tanya Orph bingung.
Melihat percakapan di antara Orph dan si pandai besi yang tengah kebingungan, Hoctum pun menghampiri keduanya.