17√
Sedari tadi Elsa tak berhenti berjalan bolak-balik di kamarnya, matanya bahkan tak henti-henti melirik ke arah arloji di tangannya. Handphone yang sedari tadi di genggamnya juga tak luput dari perhatiannya.
Vian yang belum pulang padahal hari sudah menjelang malam membuatnya cemas akan keadaan cowok itu. Terlebih khawatir jika suaminya akan kepincut oleh Christine, teman satu kelas sekaligus teman kelompok untuk mengerjakan tugas Biologi, tugas yang menjadi alasan Vian belum pulang sampai saat ini.
Elsa jadi ragu mengingat Christine yang memiliki wajah cantik, meskipun menurutnya masih jauh di bawahnya. Tapi penampilan cewek satu kelompok Vian itu tidak seseksi dia.
Siapa yang menduga jika Vian akan lebih menyukai cewek yang berpakaian sopan dibandingkan minim seperti Elsa?.
Namun kekhawatiran Elsa berhenti sudah ketika terdengar pintu apartemennya terbuka. Nampak cowok yang sedari tadi ia tunggu muncul dengan wajah lelahnya di depan pintu yang terbuka.