Ali menghampiri Prilly yang sedang duduk sambil memijat kakinya diatas ranjang mereka. Ia ikut duduk di ranjang kemudian mengambil alih tugas Prilly setelah meletakkan kaki Prilly diatas pahanya.
"Capek?"
Prilly menatap tak percaya mendengar pertanyaan konyol Ali "Menurut kamu aku mijitin kaki aku karena ngga capek? Setelah berdiri nyalamin kolega kamu yang ngga habis-habis, terus sampe dihotel masih harus dengerin segala ocehan keluarga terus baru jam 2 bisa pulang"
Ali terkekeh mendengar gerutuan Prilly yang memang jelas kesal, apalagi tadi mereka diundang ke hotel tempat dimana keluarga besar menginap hanya untuk ditanyai mengenai teman-teman atau rekan kerja Ali yang dijadikan target calon pacarlah, calon menantulah, calon kakak iparlah.
"Kamu ngga capek?" tanya Prilly merasa tak enak karena Ali memijat kakinya padahal mereka sama-sama lelah setelah prosesi pedang pora tadi.
"Lumayan sih"
"Yaudah, awas, ngga usah di pijetin"