Prilly menghembuskan nafas untuk kesekian kalinya setelah Revan masuk ke dalam rumah dengan menenteng beberapa belanjaannya. Untuk menutupi masalahnya maka ia harus melakukan permintaan Revan.
Dengan langkah pasti ia memasuki rumah dan langsung melihat Ali yang sedang berbaring di ranjang ruang tamu. Di waktu yang sama Ali juga menatapnya dalam diam hingga perasaan ragu semakin menjadi dalam dirinya.
Revan melihat interaksi kedua manusia itu dengan curiga. Kecurigannya semakin tinggi ketika Prilly mendekati Ali untuk sejenak kemudian mencium pipi pria itu hanya sedetik lalu pergi ke kamar dan menutup pintu bahkan menguncinya.
Ali memegang pipinya kemudian menatap pintu kamar yang tertutup kemudian beralih menatap Revan hingga pria berusia menjelang dua puluh tahun itu duduk dekat Ali.