WebNovelAfter85.00%

16

16

Andre mengepalkan tangannya sedari operasi dimulai, keringat bercucuran di wajahnya karena khawatir. Boy dan Leo sudah ada di sisinya untuk menguatkannya. Kedua pria itu sedari tadi turut menepuk bahu Andre sambil mengucapkan kalimat penyemangat.

"Gue nyesel ngga ada saat mereka membutuhkan gue" lirihnya.

Leo menyunggingkan senyumnya "Ngga perlu di sesali. Mungkin ini rencana Tuhan untuk menyadarkan lo kalau ada masalah ya di bicarain"

Andre membenarkan perkataan Leo dalam hatinya.

"Berfikir positif aja. Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari yang kita duga" ujar Boy.

Andre masih saja menunduk dengan sesekali mengacak kasar rambutnya, begitu besar rasa penyesalan dalam dadanya karena mengabaikan istrinya. Ia terus merapalkan doa supaya Tuhan menurunkan berkat untuk dokter yang menangani istri dan anaknya.

Leo menyenggol lengan Andre saat melihat sosok di depan mereka sedang menatap lirih Andre.

"Ndre"