15

Bagian Enam belas

That really Devil

Mereka sedang sarapan, Clara sudah pamit saat ada telfon yang membuat nya tidak bisa lama menemani Shevana.

Shevana sendiri masih diam tanpa berniat membuka suara. Ia masih kesal dengan ulah Leon tadi, yang mengharuskan Shevana untuk tinggal dan tetap berada di penthouse tanpa melakukan apa-apa.

Demi Tuhan.. Shevana tidak sakit keras, mengapa mereka terlalu berlebihan dengannya?

"Apa kau ingin ikut ke kantor? Hitung-hitung bisa mengobati rasa jenuhmu." ucap Leon menawarkan. Shevana meliriknya dengan kernyitan di dahi.

Tidak biasanya Leon mengizinkan nya untuk ikut serta, Shevana masih terlihat ragu.

"Jika kau tidak mau juga tidak apa-apa. Kau bisa pergi shopping atau berkunjung ke tempat yang kau suka." ucap Leon kembali. Shevana terlihat menimang.

"Mph.. Aku ingin mengunjungi, Flo. Mungkin setelah itu, aku akan mampir ke kantor sebentar. Boleh 'kan?"