Bagian Tiga empat
Insiden
Leon menyesap minumanya. Menyilangkan kaki dengan iris mata yang menyorot John malas.
"Aku sudah tahu kejadian sebenarnya." John membuka suara. Leon berdeham singkat.
"Hm. Lalu?"
John mengangkat wajah, "Apa keputusan ini tidak bisa dipikirkan kembali?"
"Dengan semua yang sudah terjadi? Apa menurut mu aku akan membiarkan kalian terus menyakitinya?"
"Leon, aku ayahnya. Aku berhak atas dirinya." lirih John menatap Leon memohon.
Leon meletakkan cangkirnya, balas menatap John datar. "Atas dasar apa kau bisa mengatakan ini padaku? Seharusnya ucapan mu tadi kau ajukan di meja hakim bukan di depan ku."
John menunduk dalam. Semua ini salahnya. Ia sudah terlambat. Sangat terlambat. "Surat pengadilan sudah keluar. Aku.. Aku.."