Bagian Tiga enam
Teror
Lucas menatap dua orang bayaran di depannya dengan tatapan datar. Ia berdecih - membuang muka lalu berkata, "Sisanya aku serahkan pada kalian. Lakukan sesukamu asal jangan membiarkan mereka terlalu lama."
"Tenang saja, Tuan. Kau sangat mengenal kami, lagipula sudah lama kami tidak berolahraga. Otot ku sedikit terasa kaku." jawab salah satu mereka.
"Aku menginginkan anak wanitanya untuk tetap hidup. Buat dia semenderita mungkin dan meminta sendiri kematiannya." Lucas berucap tegas - penuh ancaman.
Pintu ruangan terbuka. Membuat mereka mengalihkan atensi.
"Tidakkah itu terlalu kejam, Grandpa? Lagipula untuk saat ini biarkan saja dulu." ucap Leon melangkahkan kaki lalu duduk di samping Lucas yang tengah menatapnya tidak mengerti.
"Apa maksudmu?"