bab 2

Setelah Ayu selesai membereskan uang yang jatuh dilantai, Adit langsung keluar. Ayu langsung kembali ke kursinya.

"Gak jajan yu?" Tanya Rina.

"Gak, males gue, kalian aja Sono(nada ngusir)".

"Yaudah ayo na". Shela menarik tangan Rina, sedangkan Ayu masih menyimpan amarahnya pada Adit.

Bel masuk berbunyi, pelajaran dimulai. Suasana kelas tenang, semua memperhatikan guru yang sedang menerangkan.

"Jadi anak-anak ibu harap besok tugas yang ibu berikan selesai, paham". ujar ibu guru.

"Paham Bu". Balas semua murid.

"Ya baik ibu tutup pelajaran kali ini, selamat siang". Guru lalu keluar dan ini saatnya makan siang.

"Yu ayo ke kantin dah laper nih". Bujuk Rina.

"Soal makanan Lo langsung cepet dah". Cibir shela.

"Dih biarin emang kenapa, masalah?". Saling membalas.

"Udah berantemnya, udah yuk gue juga laper. Kita beli soto aja gimana? Gue yang traktir". Sambil berjalan kearah pintu.

"Yeay makasih Ayu". Ujar Rina sambil berlari mengikuti ayu dan di ikuti oleh Shela.

Di kantin sangat ramai, banyak siswa dan siswi lebih memilih jajan di kantin dari pada membawa bekal.

"Duduk disana aja yu". Ujar Shela yang menarik tangan ayu. Saat sampai mereka duduk. Rina memesan makanan juga minuman. Setelah selesai memesan Rina kembali dengan nampan yang berisi makanan lalu menunggu minuman datang. Setelah minumnya datang mereka pun makan sambil bercerita.

"Gue mau balas perbuatan si Adit". Ujar Ayu dengan nada marah.

"Lo yakin, Adit kan punya banyak temen sedangkan Lo masa cuman kita ber3 si yu". Keluh Shela.

"Terserah kalian mau ikut atau gak, intinya si Adit kalo dibiarin dia ngelunjak". Menghabiskan minumnya lalu pergi.

"Tu anak kerasukan kali ya, kadang moodnya bagus kadang kagak". Ujar Rina sambil memakan krupuknya lalu pergi menyusul Ayu.

Pelajaran pun berakhir, mereka semua pulang kecuali Ayu dan gengnya juga Adit dan gengnya.

"Mau apa si Lo?". Tanya Adit dingin.

"PERHITUNGAN". Teriak Ayu.

"Masalah kas nih kayaknya". Bisik Tama pada Vito.

"Oh mau perhitungan, soal apa ha? Kas? Masih dibahas aja Lo, emang kurang berapa gue kasih lebih dari yang mereka kasih ke Lo". Ujar Adit dengan nada datar.

"Bukan kayak gitu dit, Lo tu harusnya kasih contoh ke yang lain, lagian Lo jadi ketua gitu amat". Ujar Ayu pelan.

"Bodo, nih ambil uangnya jangan pernah Lo berani narikin kas ke gue". Melempar uangnya ke wajah ayu dan pergi.

"ADIT!!! Gue masih bisa sabar ngadepin Lo gue juga gak akan narikin kas Lo lagi!!". Ujar ayu dengan nada kesal. Setelah Adit pergi Ayu dan gengnya pun pulang.

#RUMAH AYU

"Mbak aku pulang". Ujar ayu lesu.

"Kok pulangnya sore emang mas Dika gak jemput?". Tanya mbak alya.

"Tadinya sih iya, cuman katanya mas Dika bapaknya nyuruh dia balik ke perusahaan. Oh ya mbak Lena mana?".

"Lena lagi main tu ma bibi". Ayu pun menghampiri keponakan perempuan yang lucu dan manis itu.

"AYU MANDI DULU, NTAR LENA IKUT BAUUU!!". Teriak mbak alya dari dapur.

"IYA MBAK BAWEL". Balas Ayu dengan nada yang sama. Lena hanya tertawa melihat mama dan tantenya teriak-teriak gak jelas.

Malam pun tiba. Saat ini keluarga Ayu sedang makan bersama. Selesai makan Ayu pergi ke kamar dan mengerjakan tugas yang besok harus dikumpulkan.

#RUMAH ADIT

Setelah selesai makan malam Adit dipanggil papanya untuk sebuah urusan perusahaan.

"Papa minta kamu jadi pemimpin perusahaan setelah lulus SMA. Tidak ada penolakan dan kamu juga harus menikah dengan Tasya". Perintah papanya.

"Papa ini apa-apaan si, Adit gak mau nikah ma Tasya, lagian Adit juga gak suka sama Tasya". Dengan dinginnya Adit ke kamar dan mengerjakan tugas nya.

Keesokan paginya, seperti biasa selalu ada saja masalah antara Adit dan Ayu. Semua hanya bisa menutup kuping karena ulah mereka berdua. Guru datang memecahkan suasana dingin dikelas.

(Untung tu guru cepat datang) batin semua murid.

"Ya baik anak-anak kumpulkan tugasnya sekarang". Perintah guru. Ayu mengecek bukunya dan ternyata bukunya ketinggalan.

"Ayu dan Adit dimana tugas kalian?". Tanya Bu guru.

"Anu Bu punya saya ketinggalan". Jawab Ayu pelan.

"Adit?". Memandang Adit dengan tajam.

"Hilang Bu". Jawab dengan santai.

"Sekarang Ibu hukum kalian berdiri di lapangan sampai jam makan siang!".perintahnya.

"Gak kelamaan tu Bu". Ujar Agung.

"Cepat!". Lalu mereka berdua keluar.

To be continued

jangan lupa vote cerita aku.....