bab 7

Hari sudah mulai gelap, Ayu dan keluarganya pun pulang. Ayu tampak sangat senang setelah liburannya bersama Mbak Alya,Mas Dika, Lena dan Reza adiknya.

"Makasih ya Mbak, Mas. Ayu seneng banget, mood Ayu berubah jauh lebih menyenangkan" Ujar Ayu memecahkan keheningan di mobil.

"Mbak mau Ayu bahagia terus, Mbak tau mood Ayu itu susah banget ditembaknya, makanya dulu mama selalu marahin mbak kalo Ayu tiba-tiba nangis, tiba-tiba marah. ya gimana pun mbak sayang sama Ayu kok" Ujar Mbak Alya sambil merenung.

"Sudah jangan sedih, kita mampir makan dulu ya" Sambung Mas Dika.

....

Adit duduk sendirian di ruang kerjanya, meneliti setiap detail dokumennya.

"Adit" Panggil seseorang dengan senyum bahagia.

"Buat apa Lo kesini? Gak ketuk pintu lagi!" Jawab Adit dingin.

"Lho aku kan calon istri kamu masa aku harus ketuk pintu si sayang" Ujar Tasya yang mendekat ke arah Adit. Dia duduk didepan Adit sekarang.

"PD sekali nona satu ini" Ujar Adit dengan smirk. Adit pun berjalan keluar kamar.

"Ini udah malem, Lo pulang sendiri gue gak mau nganter" Lanjut Adit.

Dengan kesal Tasya ke kamar orang tuanya Adit dan mengadu bahwa Adit kasar padanya dan tidak mau mengantarkannya pulang. Sontak papa Adit marah dan mendobrak kamar Adit.

"Adit!!!" Teriak papanya.

"Kenapa kamu berbuat kasar pada Tasya? Papa sudah bilang jaga dia. Dia calon istrimu!" Lanjut papanya tegas.

"Adit gak Sudi punya istri kayak dia. Lagian Adit juga masih SMA pa!" Adit gak mau kalah. Beberapa detik kemudian satu tamparan jatuh ke pipi Adit. Yang membuat Adit semakin membenci Tasya.

....

Pagi hari yang indah, hari ini hari olahraga, semua murid berkumpul di lapangan dan melakukan pemanasan. Saat pemanasan hampir selesai Tasya menendang kaki Ayu hingga membuatnya tersungkur ke tanah. Ayu memegangi pergelangan kakinya yang terkilir akibat terjatuh, dengan sigap sahabat Ayu menolong Ayu dan membawanya ke UKS.

"Awas aja tu anak. Anak baru aja belagu" Ujar Rina dengan nada kesal.

"Sudah biarkan, mungkin dia sedang bahagia menyiksaku" Ujar Ayu yang mencoba tersenyum.

"Tapi yu, kalo tu anak tikus kalo dibiarin dia bakal terus ngelakuin hal kayak gini. Secara dia kayaknya si cemburu karena Adit lebih sering Deket sama Lo dari pada sama dia" Lanjut Rina masih dengan nada kesal.

"Iya yu, bener kata Rina, lagi pula aku tau kok dia sengaja" Nia mencoba membela Rina.

"Temen-temen, kita gak boleh balas dendam. Bukankah itu yang diajarkan agama kita. Sesama muslim kan harus saling memaafkan, kalo kita bales sekarang Allah gak akan bales. Biar Allah yang balas semua perbuatan mereka" Ujar Ayu mencoba meredakan amarah Rina dan Nia.

"Nah bener tu kata Ayu" Balas Shela.

....

Jam pelajaran berlalu, Ayu pulang dengan kaki yang masih terasa sakit, walau sudah diurut oleh seorang guru. Namun masih saja sakit.

"Non, non kenapa?" Tanya supir Ayu.

"Gak papa kok pak, ini cuman terkilir waktu praktek olahraga" Ujar Ayu tenang.

"Nanti non Alya bisa marah sama saya non" Pak supir yang merasa sangat cemas.

"Bapak gak usah khawatir, ayo pulang" Ujar Ayu sambil masuk ke dalam mobil.

Sesampainya dirumah Ayu sangat terkejut dengan kedatangan tamu satu ini.

"Rey!" Panggil Ayu. Dia sangat terkejut melihat Rey duduk bersama Mas Dika diruang tamu.

"Eh adik Mas udah pulang. Oh ya yu kamu kenal sama dia" Ujar Mas Dika sambil menunjuk Rey.

"Tau lah Mas, kan Rey temen SD Ayu" Bala Ayu lalu duduk disebelah Rey.

"Eh tu kaki Lo kenapa?" Tanya Rey dengan wajah cemas.

"Gak papa cuman kekilir" Jawab Ayu singkat. Setelah lama berbicara, Rey pamit pulang dan Mas Dika mengantarkan nya sampai depan pagar. Ayu segera masuk ke kamar dan mandi.

....

"Adit, mama tau kamu gak suka sama Tasya. Mama kasih kamu kesempatan buat cari calon yang tepat" Ujar mama Adit yang mengelus rambut anaknya yang sedang duduk di sofa.

"Hmm.. Adit bakal usahain ma" Ujar Adit menatap sendu mamanya itu.

"Besok bang Bima bakal pulang sama istri dan anaknya. Kamu izin dulu ya, mama pengen kumpul sama kalian semua" Pinta mamanya pelan.

"Apa pun yang mama mau Adit turutin" Ujar Adit, Adit sangat sayang dengan mamanya karena mamanya yang paling mengerti perasaan Adit.

Saat ini Adit jauh merasa tenang saat mendengar bahwa abangnya akan pulang.

Esok harinya Adit izin dan pergi ke bandara menjemput keluarga kecil abangnya. Dengan girang dan senyum bahagia, membuat mama Adit merasa tenang, melihat Adit tersenyum dan tidak dingin seperti biasa membuat es mencair dengan sendirinya.

....

Situasi di kelas sangat sunyi. Hari ini ada ulangan fisika dadakan, semua sangat cemas kecuali beberapa siswa yang mendapatkan rangking. Waktu habis, semua mengumpulkan ulangan dengan apa adanya.

"Ky si Adit Napa kagak masuk?" Tanya Rina.

"Dih kepo Lo. Urusin masalah ndiri sana" Balasan Rizky membuat Rina kesal. Namun Nia berhasil menenangkannya.

"Eh guys gimana kalo kita ke bookstore pulang sekolah, aku denger ada novel keluaran baru" Ujar Nia.

"Eh bener, kemaren Mbak sepupuku baru aja beli" Balas Shela.

"Ya udah ntar biar supir gue yang Anter kita ke bookstore ya" Jawab Ayu.

Sekolah berakhir, mereka pun ke bookstore.

Brukk... Suara tumpukan buku terjatuh.

"Ah maaf saya tidak sengaja" Ujar Ayu.

"Tidak apa-ap~~" terpotong.

"Ayu" Sebutnya lagi.

"Lho Rey, kok Lo bisa disini sih?" Tanya Ayu yang binggung.

"Oh gue habis beli komik. Nah Lo ngapain?" Tanya Rey balik.

"Mau cari novel sekalian nemenin temen jalan-jalan" Ujar Ayu.

"Eh kapan-kapan ngobrol lagi ya, gue udah telat soalnya" Ujar Rey yang langsung pergi.

"Yu bukannya itu Rey ya" Ujar Nia mengagetkan Ayu.

"Eh Nia ya ampun Lo ngagetin gue aja, gimana udah selesai?" Tanya Ayu.

"Udah, ni buat Lo. Makan yuk laper ni" Ujar Nia yang langsung ke luar bookstore.

Setelah selesai makan mereka langsung pulang kerumah masing-masing. Saat sampai di rumah Ayu langsung ke kamar dan tidur, karena udah gak ada lagi PR.

To be continued

Jangan lupa di vote ya