Tiba-tiba...
Ayu memegang pundak Nia dan membuatnya terkejut bukan main, pasalnya ia sedang menatap jelas wajah siapa yang ia lihat di ruang kepala sekolah itu.
"Ayu!!" seru Nia yang terkejut.
"hahaha ngapain lo? lihat wajahnya Nia merah" balas Ayu.
"kau mengagetkannya, dasar kau ini, eh tunggu cepat sekali kau kesini? bukankah disana...." ujar Rina yang terpotong karena melihat ruang kepala sekolah yang kosong.
"disana?(menunjuk ke arah ruang kepala sekolah tersebut) ada apa memangnya disana?" tanya Ayu.
"tadi ada wanita yang mirip sama lo" jawab Shela enteng.
"masa sih?hmm gue kan di koperasi sama Raina, masa iya gue ada diruang kepala sekolah. hmm dari pada mikir ini mending ke kantin yuk!" ajak Ayu.
"eh iya udah mau bel" ujar Shela, lalu mengandeng tangan Ayu dan berjalan ke kantin.
....
jam pulang berbunyi. Adit yang tadinya ingin pulang menghentikan niatnya, dia pergi ke kamar mandi karena ada urusan disana. ya dia berjalan menuju kamar mandi.
saat selesai dia keluar dan tidak sengaja menabrak seseorang.
"maaf, apa Lo gak papa?" tanya Adit
"gak papa" ujar perempuan itu. dia menatap Adit begitu juga Adit yang menatapnya.
"Lo ngapain disini yu?" tanya Adit.
"yu? yu siapa ya?" tanya wanita itu.
"Ayu, nama Lo kan Ayu? kepentok apaan si Lo?" tanya Adit binggung.
"emm maafkan saya, tapi nama saya Kia bukan Ayu" jawab wanita yang bernama Kia itu.
"oh gue pikir Ayu, soalnya wajah kalian mirip banget" ujar Adit dingin. karena ya itu lah sifatnya saat bertemu orang, kecuali Ayu dan keluarganya.
"oh gak papa kok ya udah aku pergi" ujar Kia Lalu berlalu dari hadapan Adit.
....
Ayu dan keluarganya sedang menikmati makan malam dengan tenang, setelah makan malam Ayu dan Mbak Alya membereskan bekas makan. saat hendak ke dapur, bel berbunyi. Ayu pun membukakan pintu itu.
"bunda!"seru Ayu seraya memeluk wanita dihadapannya.
"siapa yu?" tanya Mbak Alya.
"eh bunda, ayo masuk dulu Bun" ujar Mbak Alya.
mereka masuk dan duduk diruang tamu, Mbak Alya membuatkan minum untuk Ayah dan Ibu mertuannya.
Ya panggilan bunda itu untuk ibu dari Mas Dika, karena Ayu gak punya sosok ibu lagi jadi Ayu yang paling disayang sama bundanya. Memang karena ibunya Mas Dika gak punya anak perempuan jadi dia senang memiliki Ayu, bukan pilih kasih dengan anaknya yang lain. Ibunya Mas Dika menganggap semua saudara Ayu sebagai anaknya sendiri.
back to story
"oh ya yu, Lena mana?" tanya bunda.
"hmm Lena kayaknya sih lagi main sama Mas, Ayu panggilin ya Bun" ujar Ayu yang dianggukin bundanya.
....
Adit duduk di meja kerja sembari menyelesaikan tugasnya ini adalah rutinitasnya. sesekali ia menyeruput kopi miliknya.
"dit belum tidur?" tanya seseorang.
"belum ma, mama sendiri belum tidur?" tanya Adit pada sang ibu.
"tadi mama mau ambil minum ke dapur, gak sengaja denger ketikan komputer kamu, ya mama mau cek aja" ujar sang mama, lalu menghampiri sang anak.
"masih banyak dit?" Tanya mamanya yang duduk di sofa seberang mejanya.
"lumayan kok ma, bentar lagi selesai" jawab Adit yang masih fokus.
"lihat kamu kayak gini mama jadi kepikiran sama Abang kamu dulu, dia bahkan lebih muda dari kamu untuk mengerjakan hal yang seperti ini. mama bersyukur kamu lebih dikasih waktu sama papa gak kayak Abang. mama udah seneng kalo Abang bisa besarin nama perusahaan papa, yang mama khawatirin ada lah ketika ada orang yang mau nyulik Abang kamu karena takut bangkrut" curhat sang mama.
"siapa ma?" tanya Adit.
"dia itu saudara sepupu papa, mama juga gak habis pikir. masak keluarga sendiri Setega itu" ujar mama.
"udah kamu harus semangat ya. jangan begadang, mama mau tidur lagi" ujar sang mama lalu mengecup pucuk kepala putranya dan pergi ke kamarnya.
....
pukul 10 malam tepatnya. bunda Mas Dika menginap disini dan ingin tidur bersama Ayu karena ia juga sangat merindukan Ayu.
"yu bunda mau tanya"
"tanya apa Bun?"
"hmm kamu udah punya pacar?" pertanyaan itu mengingatkan Ayu pada sosok Adit yang menembaknya waktu itu.
"kenapa memangnya Bun?"
"gak papa sih yu. bunda cuman mau jodohin kamu sama anak temen bunda. tapi kalo kamu udah punya pacar bunda bakal batalin aja" ujar bunda dengan ssnyum ramah.
Ayu benar-benar merasa tidak enak dengan bundanya tapi ia berniat menolak perjodohan itu.
....
fajar terbit disela-sela tirai milik Ayu. dia membuka matanya perlahan, melihat bundanya sudah bangun, ia segera ke kamar mandi. subuh? ya dia sudah sholat subuh lalu tidur lagi.
"pagi semua" sapa Ayu yang duduk di meja makan sebelah Reza.
"pagi Mbak. kok kayaknya Mbak Ayu seneng banget hari ini? ada apa sih Mbak?" tanya Reza kepo.
"gak papa kok, cuman happy aja. oh ya Bun, hari ini bunda ikut nganter Ayu ya" pinta Ayu.
"ya sayang. bunda ajak Lena gak papakan?" tanya bunda.
"ok deh" sahut Ayu.
sesampainya di sekolah Ayu pamitan dengan bunda juga Lena.
"tata Lena, nanti main lagi ya" ujar Ayu sambil menciumi pipi Lena.
"iya Tante" jawab Lena.
....
Ayu melihat Rina, sahabatnya duduk murung sambil melamun.
"eh na Lo kenapa?" tanya Ayu. dan itu membuyarkan lamunan Ayu.
"eh gak papa kok yu" ujar Rina mencoba senyum.
"gak usah bohong, Shela ma Nia kemana?" tanya Ayu lagi.
"mereka ke kantin, sarapan katanya" jawabnya, yang diangguki oleh Ayu.
"emm yu gue mau cerita ke Lo"
"cerita aja"
"gue putus sama Riga" betapa terkejutnya Ayu mendengar itu.
"kok bisa? dia selingkuhin Lo? atau nyakitin Lo" tak lama Rina menangis dan memeluk Ayu dengan erat.
"gue liat dia pelukan sama Intan. sakit yu hiks...hiks, sakit banget, cewek itu dia ngambil Riga hiks...hiks. dulu dia ngambil Aldo sekarang Riga, apa sih maunya dia?hiks..hiks.." cerita Rina dengan isakannya.
"tenangin diri Lo, gue bakal bikin perhitungan sama tu cewek" ujar Ayu dengan amarah.
ya jadi Riga tu ketos di sekolah Ayu. dia sama Rina udah pacaran 2 tahun, soal Aldo itu sebenernya pas waktu SMP Intan sama Rina tu satu sekolah beda kelas. nah kelasnya si Aldo sama kayak Intan. jadi, si Intan tu mau balas dendam gegara keluarganya Rina udah bikin saham keluarganya Intan turun drastis.
back to story
"jangan yu hiks....gue gak mau hiks..." ujar Rina.
"Rina" panggil seseorang.
"ya ampun Rin, gue cari Lo kemana-mana ternyata Lo disini"
"Mas Riga, gak usah sok baik deh sama Rina. Mas tu udah nyakitin hati sahabat Ayu" tegas Ayu.
"itu salah paham yu. Rin dengerin penjelasan gue"
"udah jelas! gak usah temuin gue lagi! pergi!!" teriak Rina, tak lama bel berbunyi.
....
jam pulang sekolah tiba. Adit mengajak Ayu ke taman belakang sekolah.
"gimana yu? apa jawaban Lo"
"hmm gue udah pikirin kok dit. gue udah pikirin secara matang-matang, gue bakal terima Lo. tapi ada syaratnya" jawab Ayu.
"syarat? apa syaratnya?" tanya Adit semangat.
"kita harus bersikap kayak biasa. kalo diluar area sekolah terserah deh, mau mesra, atau apalah, oh ya dan Lo bakal putusin perjodohan Lo sama Tasya kan?"
"iya buat Lo"
"makasih ya dit" Ayu memeluk Adit dan Adit membalasnya.
suasana romantis tercipta disini ditaman belakang sekolah, saksi bisu Adit yang dingin menjadi pacar Ayu yang jauh lebih hangat.
....
drrrttt...drrrrttt...
"ya halo" ujar Ayu.
"yu Lo bisa kerumah sakit cepet!" sahut orang yang berada di seberang sana dengan mimik panik.
"kenapa shel?" tanya Ayu yang bingung dengan suara Shela.
"Rina tadi mau bunuh diri" ujar Shela.
"what!!ok gue otw" ujar Ayu.
dia mematikan telpnya lalu bergegas ke rumah sakit. dia ijin ke keluarganya untuk menjenguk temannya.
di rumah sakit..
"gimana ceritanya kok bisa gini sih?" tanya Ayu pada Shela.
"jadi gini....."
to be continued
wuihhh si Adit sama Ayu pacaran juga akhirnya.
nekat banget ya Rina Sampek mau bunuh diri gitu, astaga!! si Intan jahat banget sih.