"cemburu?" tanya Ayu spontan yang membalas pelukan sang pacar itu.
"jelas lah. Lo pikir gue gak cemburu" kini mereka saling bertatapan. masih bertatapan ya masih dan makin dalam dan.....
...
"ekhmm pacaran terus" ujar seseorang yang mengagetkan mereka berdua, kemudian mereka memalingkan wajah satu sama lain.
"Kia nga...ngapain Lo kesini sama Agung?" ujar Ayu terbata.
"lha tadikan kita mau cari Adit sama Rina. eh taunya kalian malah peluk-pelukkan disini, tatapan lagi" sahut Kia.
"iya nih, mana pada cemas malah Lo berdua asik pacaran. gak takut setan ditengah-tengah" cibir Agung.
"sirik bilang bos" balas Adit.
"dah lah. Kia ayu kita ke tenda aja" ajak Ayu menarik tangan Kia dan meninggalkan Adit dan Agung yang masih berdebat itu.
"lha si Ayu malah pergi" ujar Adit yang menyusul.
"eh wah sahabat luknut Lo!" teriak Agung sembari mengejar Adit.
....
tak terasa sudah hari 3 para murid Cakrawala berkemah. ini adalah tahap pencarian jejak dan ya tak main-main tentunya, sekali mereka tersesat akan sulit tentunya untuk menemukan jalan keluar. tantangan berat itu harus dilakukan oleh seorang Pramuka. pokoknya Pramuka itu harus kuat mental, hati dan fisik.
Ayu dan kelompoknya menyusuri beberapa pepohonan rindang, sungai berarus sedang dan mungkin jalan yang curam dan licin. begitu pun seluruh murid yang mengikuti perkemahan ini.
saat berada di pos 1: permainan dijalankan dengan tawa, pos 2: membutuhkan kepintaran dan harus cekatan, pos 3: bermain Arum jeram disungai, pos 4: teka-teki dan flying fox, pos 5: susun kata, terakhir pos 6: mereka dituntun untuk mengambil bendera sesuai warna kelompok mereka di sebuah rumah kosong yang sangat luas. tapi tenang banyak guru disana, hmm dan pastinya banyak jebakan juga disana.
....
"huh lelah banget hari ini" ujar Rina seraya merebahkan diri di tenda.
"iya bener, capek banget sumpah, mana lagi pas di pos ke 6 jantung gue berdebar kenceng" sahut Shela.
"bener tu" balas Nia.
"biasa aja" sahut Kia Dan Ayu bersamaan.
"apanya yang biasa aja. banyak banget itu jebakan, ularlah, manusia zombie, Kunti, sarang kecoak, sarang tikus ah jijik+serem lah" balas Rina tak terima.
"tapi tadi ada kan ada Mas Riga, masak masih takut" goda Ayu.
"ya..ya gimana ya, dia kan cuman lihat ya takutlah" jawab Rina grogi yang membuat semua tertawa.
"bukannya waktu itu Mas Riga bilang kalo dia jaga di pos 4 ya kok bisa ke pos 6?" tanya Nia kepo.
"OOO iya bener kok bisa sih?" tambah Shela.
"gue yang suruh. biar Rina gak grogi. soal ya pas pos 6 itu gue yang pilih hehehe" jawab Ayu santai. semua temannya melemparkan botol kosong yang mereka pegang ke Ayu dengan kesalnya.
pantas biasa saja orang yang bikin dia sendiri aneh. tapi Kia kok gak takut? ya ceritanya si Kia sama Ayu itu kerjasama bikin temen yang lain aja yang takut taunya beneran takut.
back to story
sekarang jam makan siang mereka semua makan seperti biasa di aula. malam ini acara api unggun yang kedua, dimana nanti mereka akan bakar-bakaran, bernyanyi dan menari bersama.
"ya baik anak-anak sekarang adalah malam puncak kalian. kalian bebas melakukan apapun itu terserah kalian, kami para guru akan beristirahat dan tidak menganggu pesta kalian. sampai jumpa esok pagi" ujar salah satu guru lalu semua guru pergi.
"seru nih" ujar Riga.
"apanya?" tanya Rina yang kala itu ada di samping Riga.
"bisa berduaan ma Lo" ujar Riga dengan sedikit tertawa dan itu membuat pipi Rina merah merona.
"jomblo diam" ujar Shela.
"ma gue aja gimana?" tanya Vito.
"pede Lo" ujar Shela lalu pergi meninggalkan lapangan, eh tapi tunggu malah disusul sama si Vito.
"Ayu sama Adit kemana ya?" tanya Nia.
"biasalah, kalo dunia serasa milik berdua ya gitu" balas Rizky.
"emm gung jalan yuk kesana" ajak Kia. semuanya menatap Kia aneh.
'kesambet apa ni anak' batin Rizky.
'Kia sama Agung? wah ngapain mereka' batin Nia.
'aa si Kia udah buka hati' batin Rina.
"kok kalian lihatin aku gitu banget?" tanya Kia.
"emm ayo gung" tanpa basa-basi Kia langsung menarik tangan Agung, ya semua hanya memperhatikan mereka berdua.
"nyesel aku tu, gak ngajak Evan kesini" ujar Nia.
"Evan siapa?" tanya Tama.
"pacarnya si Nia lah. masak Adek gue" balas Rina.
"terserah lah gue mau tidur" ujar Rizky.
....
"wah indah banget" ujar Ayu.
"iya dong siapa yang ngajak" sahut Adit.
"iya makasih ya dit" dengan senyuman yang manis membuat Adit gemas.
"gue jadi kangen sama nyokap sama bokap" ujar Ayu.
"gue yakin mereka seneng punya Lo. sosok yang kuat, yang pemberani"
"tapi dit gue masih bingung soal Kia. wajah kita sama, bahkan hampir dari kita itu sama dit, cuman Mbak Alya bilang gue gak punya kembaran"
"ya itu emang agak aneh sih, kalo cuman mirip wajah ma bisa dimaklumi kalo gak kembar, tapi kalo udah kayak Lo sama Kia itu berarti kalian emang kembar. hmm gimana kalo gue bantu cari tau. sepupu gue ada yang tinggal di Paris, ya paling gak cari info tentang kelahiran Lo sama Kia, keluarga Kia dan lain-lainnya?" usul Adit. Ayu hanya mengangguk tanda mengiyakan usulan Adit.
"besok udah gak kemah gue mau bilang sesuatu ke Lo yu"
"apa?"
"i love you my teddy" bisik Adit pada Ayu.
"kok teddy sih?" tanya Ayu yang merasa tak terima dengan sebutan 'teddy'.
"habis Teddy itu kan lucu kayak Lo" Ayu hanya memalingkan wajahnya. merasa menyesal Adit pun memandang lurus dan meminta maaf namun siapa sangka, Ayu malah mencium pipi Adit dan membisikan sesuatu.
"i love you too es" bisik Ayu. Adit hanya tersenyum mendapati perlakuan manis dari Ayu. so sweet.
....
Rina dan Riga berjalan dipinggiran sungai. menikmati semilir udara sejuk yang masuk kedalam tubuh.
"nih pakek" ujar Riga yang memberi jaketnya pada Rina.
"gak usah ga, gue kan pakek baju tebel" tolak Rina. tanpa basa-basi lagi Riga memakaikan jaketnya pada Rina, jujur Rina juga kaget.
"dih merah" goda Riga.
"apaan si ga, gak lucu" balas Rina yang memalingkan wajahnya.
"makasih ya Rin udah maafin kesalahan gue dan mau dengerin penjelasan gue. jujur gue gak pernah mau ngelakuin itu kalo gak si Intan sengaja"
"iya ga, gapapa lagi. gue udah denger dari Ilham juga. dia ada di depan Lo kan, cuman gue gak liat aja" tiba-tiba Riga memeluk Rina sangat erat seolah takut kehilangan sosok Rina.
"bentar lagi gue lulus dan gue mau masuk kuliah hukum Lo setuju gak?"
"apa aja sesuai yang Lo mau ga, gue ikut. oh ya Lo masih kuliah disini kan?" tanya Rina cemas. Riga hanya mengangguk.
"gue bakal sering jemput Lo Rin"
"gak usah ga, gue kan bisa naik motor sendiri"
"boleh ya pliss"
"ya deh gapapa" so sweet nya melebihi Adit. wajar Adit bukan cowok yang romantis ya gitu.
....
matahari membuka awal dari penutupan acara kemah ini. semua saling membereskan barang mereka lalu menaikannya ke truk barang. mereka akan di jemput dari sekolah.
sampai di sekolah Mbak Alya yang paling antusias menyambut adiknya itu.
"tenang dulu dek" ujar Mas Dika yang mengendong Lena.
"aduh Mas Adek tu kangen sama Ayu"
"Mbak, Mbak Ayu tu baru pergi 3 hari Lo" ujar Reza.
"ya gapapa kan kalo Mbak kangen" tak mau kalah.
tak lama Ayu turun dan menghampiri kakaknya itu.
"hai Lena, Tante pulang" ujar Ayu yang langsung dipeluk oleh Lena
"ekhmm tu liat mamanya cemburu" sindir Mas Dika.
"orang Mbak yang kangen, malah nyapa Lena" ujar Mbak Alya tak terima.
"eh iya lupa Mbak hehehe" tawa Ayu.
"mama sama papa aja, Tante buat Lena" ujar Lena dengan lucunya. semua hanya tertawa menanggapi ucapan Lena.
"aa keponakan Tante gemesin deh" balas Ayu.
"halo Lena" sapa teman-teman Ayu.
"alo Tante" sahut Lena.
"tua banget ya" ujar Shela yang sedikit aneh.
"hahaha lagian emang Lo tua" balas Vito.
"hai om Adit" sapa Lena pada Adit.
"hai cantik, mau om gendong" tawar Adit, Lena pun mengulurkan tangannya tanda ingin di gendong oleh Adit.
"Tante gak boleh ambil om Adit" ujar Lena.
"ya ambil aja. Tante punya banyak" semua hanya terkekeh mendengar itu. hari ini hari yang seru, spesial juga bagi semua orang. saling bergurau tanpa gangguan Tasya dkk.
to be continued
terima kasih untuk 2k pembaca...
wah gak nyangka...
semoga selalu setia membaca structure class ya temen-temen sampai jumpa di bab selanjutnya..