bab 18

fajar menampakan dirinya dari celah kamar Ayu. tadi setelah shalat subuh ia tidur lagi karena benar-benar capek.

"Ayu bangun cepet" ujar Mbak Alya yang menggoyangkan badan Ayu pelan.

"hmm masih ngantuk Mbak" sahut Ayu dengan suara seraknya.

"Mbak mau cerita sama kamu soal Kia" Tegas Mbak Alya, mendengar Mbak Alya akan menceritakan hal yang ia inginkan, Ayu pun segera bergegas ke kamar mandi.

....

dimeja makan telah duduk lah Mbak Alya dan Mas Dika.

"lho Lena sama Reza kemana?" tanya Ayu.

"mereka pergi berdua" jawab Mas Dika.

"jadi gimana? apa ada info?" tanya Ayu kepo.

flashback on

Alya POV

dirumah sakit pitie-salpetriere

Ayla dan keluarganya mengunjungi rumah sakit di kota Paris, dia hendak mengunjungi sahabat papanya, karena istrinya baru saja melahirkan dan berhubungan papa Alya sedang ada rapat disana ia pun mengunjunginya.

"selamat datang sahabatku" ujar orang itu.

"ya Adi, bagaimana istrimu? apa jenis kelamin anak kalian?" tanya Raka papa Alya.

"ya seperti harapan ku, bayi perempuan. namun ada masalah"

"masalah" kini Sarah mama Alya yang menjawab.

"masalah apa pak Adi?" tanya mama Alya cemas.

"bayi saya terlahir kembar. kalian tau bukan bagaimana ayah saya tentang bayi kembar. saya tidak ingin salah satu dari bayi itu dibunuh olehnya, saya mohon kalian jaga bayi ku" pintanya.

"tapi pak..." ujar Sarah terpotong.

"saya mohon ka, ini demi putri saya, saya sangat menyayangi nya" Alya hanya menguping.

saat itu usianya masih 7 tahun. masih sangat muda untuk mengerti hal ini.

"baiklah kami akan merawat putri mu" keputusan papa Alya.

flashback off

Ayu menahan tangisnya lalu masuk ke kamar.

"Aku gak tega Mas" ujar Mbak Alya.

"Ayu udah harus tau dek, bagaimana pun. dia juga harus ketemu sama ibu kandungnya. dia udah mau 17 tahun dan itu tepat pada 4 hari lagi" terang Mas Dika. Mbak Alya menghembuskan nafasnya lalu masuk ke kamar.

....

hari ini adalah hari kesialan bagi Ayu. ia telat bangun, lalu harus berdiri di bawah tiang bendera, belum lagi tagihan kas yang 2 Minggu belum dibayar oleh teman-temannya, membuat kepalanya terasa akan pecah.

"jadi bener kita saudaraan?" tanya Kia.

"iya, gue baru denger cerita dari Mbak Alya kemaren" jawab Ayu.

"hmm ya mommy pernah cerita sih, cuman yang mommy inget Daddy kasih saudaraku ke panti dan gak tau soal itu lagi" balas Kia.

"pa...panti? ah mungkin kita harus cari tau deh Ki. kita harus tanya sama dokter yang bantu persalinan mommy Lo dan ya rekaman! rekaman CCTV" seru Ayu.

"ah ya benar. kita harus cari tau. Minggu depan udah liburan semester 1, gimana kalo kita terbang ke Paris?" tanya Kia. Ayu hanya menganggukkan kepala tanda paham.

....

Ayu pulang dengan perasaan bahagia, ya kesialannya itu sudah terganti oleh perhatian Adit padanya, walau terkadang Tasya berusaha mengacaukannya namun, bukan hal yang sulit bagi Ayu mengambil perhatian Adit kembali.

"senyum-senyum. kesambet apaan sih Mbak?" tanya Reza

"huh ganggu aja Lo. oh ya Mbak sama Mas kemana?" tanya Ayu yang duduk di samping Reza.

"tadi Mas bilang ada masalah di perusahaan papa, sahamnya turun 5 persen, ya Mbak Alya jelas pusing"

"astaga kok bisa?" tanya Ayu kaget.

"ya gak tau Mbak, awalnya sih ada yang neror Mbak terus tiba-tiba sahamnya jatuh gitu aja"

"ya udah Mbak ke kamar ya" dibalas anggukan oleh Reza.

....

telp POV.

"ya yu kenapa?"

"emm dit mau bantuin gue gak?"

"bantu apa? kayaknya penting banget"

"iya dit ini tu penting pakek banget, saham perusahaan papa gue turun drastis dan ya itu secara tiba-tiba, gue minta tolong Lo cari informasi tentang siapa yang nurunin sahamnya, oh ya sama Lo bisa gak bantu naikin 1 persen aja" ujar Ayu.

"hmm soal naikin sih gampang. tapi soal cari tau siapa pelakunya gue bakal usaha. gue bakal tanya sama suaminya sekertaris gue" balas Adit.

"makasih ya dit"

"sama-sama teddy"

"ya udah ku tutup bye"

telp POV end

....

setelah telp dari Ayu, Adit membantu menaikan saham perusahaan papa nya Ayu, bukan hanya 1 persen melainkan 3 persen. dan ya Adit benar-benar ingin tau siapa pelaku dibalik kejadian ini.

'gak mungkin ini karena kerugian perusahaan, ini pasti ada yang sengaja' gumam Adit.

"dit kamu kenapa?" tanya seseorang.

"lho mama udah pulang?" ujar Adit kaget.

"udah dari tadi, mama liat kamu lagi mikir sesuatu mikir apa sih?" mamanya mulai kepo.

"mama mau tau banget?"

"ya udah kalo gak mau kasih tau mama, gak papa. nanti mama ketemu sama pacar kamu dan langsung mama nikahin sama kamu" ancam mamanya.

"ya udah lamar aja, lagian Adit juga pengen cepet nikah sama dia" jawab Adit datar dan fokus pada komputernya lagi. tanpa bicara lagi mamanya langsung pergi ke kamar nya, ya berdebat dengan Adit tak pernah ada menang.

....

Ayu sekolah seperti biasa, dia berjalan ke perpustakaan bersama Rina. dia mencari beberapa novel yang katanya baru saja keluar. ya tentu Rina tidak mau membaca novel, malas katanya. dia hanya ingin menatap buku-buku itu.

"lama amat dah yu" ujar Rina sambil memandang Ayu di depannya.

"sabar napa. gue kan cari novel Sampek belakang"

"Sampek belakang? yakin Lo? Sampek belakang tapi dapetnya cuman 2, huh!" balas Rina kesal. Ayu hanya tertawa.

"kalian ma kalo ke perpus gak ngajak" ujar Shela.

"salah sapa telat" bala Rina.

"tu si Nia, kalo aja tadi di depan gerbang Evan gak nyapa, gak telat" ujar Shela.

"ye tadi aku suru duluan bilangnya gak mau, sekarang nyalahin" ujar Nia tak terima.

"kok tadi gue gak liat Kia ya?" sekarang Ayu yang berbicara.

"entahlah, kayaknya kelas A udah ada jam deh. masuk yuk" Ajak Nia. semua mengangguk dan ikut masuk.

....

saat sedang berjalan santai, Intan menabrak Rina hingga ia jatuh ke lantai. bukannya menolong malah Intan dan teman-temannya tertawa, ya saat itu Rina sedang sendiri, karena ia ingin ke kamar mandi sebelum pulang.

"eh ada pelakor" ujar Intan pede.

"siap yang pelakor hah!" seru Rina.

"selow keles, gue cuman bilang. bukan ngomongin Lo" sekarang gantian Tasya.

"gue gak peduli" sahut Rina, saat ia ingin keluar. Intan menarik bajunya hingga robek dan ya lalu mengguyurnya dengan air, Rina ingin melawan namun tangannya di tahan oleh Erika dan Tasya.

....

merasa mendengar keributan dari dalam kamar mandi wanita, Riga menghampirinya, siapa sangka ia melihat Tasya dan gengnya keluar dari kamar mandi itu dengan tawa, sementara ia mendengar sosok orang yang menangis. dia masuk dan...

to be continued...

makasih buat pembaca setia...

jangan lupa selalu baca...