bab 20

rumah sakit pitie-salpetriere

dirumah sakit itu mereka mencari info soal kejadian 17 tahun lalu.

"Excusez-moi, puis-je connaître la chambre du docteur Cio?" tanya Kia pada salah satu suster.

"Permisi, bisakah saya mencari tahu tentang ruangan Dokter Cio?"

"au 2ème étage tout droit il y a une petite écriture sur la pièce à droite" jawab si suster.

"di lantai 2 lurus sedikit ada tulisan ruangannya di sebelah kanan"

"Merci"

"terima kasih"

"ngomong apaan tu dit?" Tanya Ayu, berbisik.

"gak tau yu, gak bisa ngomong Prancis soalnya" balas Adit.

mereka menuju ruangan dokter cio. Kia masuk kedalam ruangan bersama Adit, Ayu, dan Agung.

"excusez-moi doc, vous me connaissez encore?" Tanya Kia.

"permisi dok, anda masih mengenal saya?"

"Je pense que oui, n'est-ce pas Kia? oh et oui tu as pris rendez-vous pour un test ADN" kata dokter.

"Saya kira begitu, bukankah anda Kia? oh dan ya Anda membuat janji untuk tes DNA"

"C'est vrai, ça vient de mon papa"

"Memang benar, ini dari ayahku"

dokter mengambil sebuah benda dari Kia Dan menyuruh Kia dan Ayu masuk ke ruang lab. sementara Adit dan Agung menunggu di depan.

....

"D'accord, nous apporterons vos échantillons. et veuillez prendre ceci plus tard dans l'après-midi" ujar dokter yang diangguki oleh Kia.

"Oke, kami akan membawa sampel kalian. dan tolong ambil ini nanti sore"

di luar ruangan...

"gimana?" tanya Agung.

"biasa aja" jawab Kia santai.

""kamu mah biasa, aku bingung tau gak. pas susternya tanya aku cuman jawab dengan anggukan dan gelengan" ujar Ayu kesal.

"hahaha baiklah. aku minta maaf tak menerjemahkannya, intinya tadi itu tes DNA, dan yang dokter bilang tadi kita bisa ambil hasilnya sore ini. jadi siang ini gimana kalo kita makan terus jalan-jalan nah habis dari rumah sakit kita ke menara Eiffel mau gak?" tanya Kia.

"mau mau mau" seru Ayu semangat.

"kayak gini semangat"

"kenapa sih dit, sewot aja"

"udah lah berantem mulu, laper nih" ujar Agung yang berjalan mendahului Ayu dan Adit.

....

"selamat makan" ujar semua serempak.

selesai makan mereka pergi kesebuah tempat indah di kota Paris ini. Musee du Louvre, museum inilah yang menjadi tempat pertama mereka berempat kunjungi.

"wah tempat yang indah" seru Ayu saat turun dari mobil.

"lebih indah jika malam" sahut Kia.

"benarkah?" dijawab anggukan oleh Kia. mereka masuk dan menjelajahi seluruh sudut dari museum itu. waktu menunjukkan pukul 4 sore waktu paris,.

drrrt (suara ponsel Ayu)

Ayu mengangkatnya.

telp POV

"halo Mbak"

"gimana yu, apa hasilnya?"

"sabar dulu Napa, hasilnya masih dirumah sakit Mbak, bentar lagi Sampek kok. ini baru jalan otw ke rumah sakit"

"jika sudah beri tau Mbak, jangan lupa"

"iya sayang ku"

"jijik"

"tau ah Mbak, kalo sama Mas Dika aja biasa. masa sama Adek sendiri kek gitu. gak asik"

"ya ya ya udah sana tutup telpnya"

"lah Mbak aja, tho juga tadi Mbak yang telp Ayu"

"iya deh, bye Adek sayang"

telp end

"siapa?" tanya Adit datar.

"datar banget sih"

"nah harus gimana? yu tadi siapa?" membuat nada selembut-lembutnya sambil mengelus rambut Ayu.

'kok jadi jijik ya' batinnya.

"ya gak gitu juga"

"jawab aja, siapa sayang"

"Mbak Alya"

"oh" hanya itu jawaban yang Adit punya dan ia kembali memandang jalan. Kia dan Agung ada di kursi depan dan Ayu sama Adit tu ngomongnya agak bisik, jadi gak kedengeran.

....

setelah mengambil dan membaca hasilnya, memang benar jika Ayu dan Kia adalah saudara kandung kembar. mereka beranjak pergi ke menara Eiffel sebelum mampir ke rumah Kia ya orang tua Kia Dan Ayu.

Agung Kia POV

"Ki kita kesana aja yuk" ajak Agung menarik tangan Kia.

"wah indah banget sunset nya"

"ada yang mau omongin Ki"

"apa?" masih memandang matahari dan kemudian beralih ke Agung.

"a...Aku cinta sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?" tanya Agung sambil memberi sebuah bunga mawar berwarna pink. Kia benar-benar shok, dia tidak menyadari bahwa Agung mencintainya.

"apa jawabanmu? jika belum bisa menjawab sekarang tak apa" tanpa aba-aba Kia langsung memeluk Agung dan mengeratkan pelukannya.

"iya, iya gung aku mau. aku mau" itu jawaban Kia.

"se...serius Ki?" Kia hanya mengangguk dan Agung pun tersenyum puas mendengar jawaban dari Kia.

Ayu Adit POV

Ayu dan Adit menikmati sunset mereka dengan menaiki menara.mereka ingin menghabiskan malam ini berdua saja, ya hanya berdua tanpa siapapun yang menganggu.

"dit, gimana kalo orang tua aku nyuruh buat tinggal di Paris?" tanya Ayu.

"seandainya itu terjadi, dan memang kita harus dipisahkan, kita bakal ketemu kok yu. kita kan bisa vc an, saling mengirim pesan" jawab Adit.

"jadi gak papa ni aku pergi?" kata-kata Adit membuat Ayu kesal. bukannya akan membujuk orang tua Ayu agar Ayu tinggal di Jakarta tapi malah jawaban itu yang ia beri.

(cie yang aku kamu an)

"ya bukan gitu, maksudnya jika memang benar terjadi"

"hmm ya udah" balas Ayu sambil melepas genggaman nya lalu berjalan mendahului Adit.

'apa salah ku? memang salah dengan ucapan ku?' gumam Adit.

saat Ayu akan melangkah lagi, tiba-tiba kepalanya pusing. sangat pusing hingga ia hampir terjatuh, dengan sigap Adit menolongnya, namun saat Adit menolongnya Ayu sudah pingsan.

"Ayu" ujar Adit sambil menepuk pipi Ayu pelan.

"S'il vous plaît! n'importe qui s'il vous plaît aidez-moi" Ujar Adit. ya Adit bisa sedikit bahasa Prancis. tapi hanya kata tolong.

"tolong! siapa pun tolong bantu saya"

tanpa berpikir lama ia segera menghubungi Agung dan Agung datang bersama Kia Lalu membawa Ayu ke kediaman Kia dan keluarga.

"siapa dia?" tanya seorang pria paruh baya.

"Daddy dia anak Daddy, saudara Kia" Jawab Kia.

"a...apa dia anak Daddy" sungguh Daddy-nya Kia tak percaya, awalnya ia percaya karena wajahnya tapi ia buang jauh-jauh pikirannya itu.

tak lama dokter keluar mommy dan Daddy nya pun bertanya.

"comment est l'état de ma fille?"

"bagaimana kondisi putri saya?"

"en tout droit. juste de la fatigue et beaucoup de pensées, veuillez donner cette vitamine. Excusez-moi" Ujar dokter sambil menyerahkan kertas tebusan obat.

"dia baik-baik saja. hanya kelelahan dan banyak pikiran, tolong beri vitamin ini. saya permisi"

"Merci. Masri je livre" ujar Daddy.

"terima kasih. mari saya antar"

....

"awhh kepalaku" ujar Ayu sambil memegangi kepalanya.

"eh nak sudah jangan bergerak"

"i...Ibu siapa?" tanya Ayu cemas.

"saya Mommy nya Kia, Mommy kamu juga"

"jadi anda benar ibu saya" ia mengangguk, lalu Ayu memeluknya dengan erat.

"Ayu sangat merindukan Mommy" ujar Ayu sambil menangis.

"tenang lah, Mommy juga rindu Ayu, Mommy terus mencari keberadaan Ayu" balas Mommy nya sambil mengelus pelan punggungnya.

....

2 hari setelah itu Ayu, Kia, Agung dan Adit kembali ke Jakarta. perjalan selama di Paris itu melelahkan juga mengasikkan.

to be continued

wah maaf ceritanya bikin bosen.

dan ya bahasa Prancis ya itu dari translate jadi maaf kalo jelek.