bab 23

"malam semua, wahh aku punya mainan baru" seru seseorang yang berada diambang pintu.

....

pagi ini Ayu boleh pulang, Adit yang menjemputnya.

"huh masih lama ya lulusnya"

"satu tahun lagi, emang napa sih?"

"pengen cepet kawin"

"dih, kawin aja sono, ngapain nunggu lulus"

"ya udah hayuk, penghulu nunggu tuh" Ayu memukul lengan Adit dengan tas Selempangnya.

....

"assalamualaikum, Ayu pulang"

"udah pulang yu, hmm Mas berangkatnya sore. soalnya Kia udah pindah tempat"

"hah?! kok bisa Mas?"

"kata kakak kamu gitu. sekarang ia ada di markas anaknya paman Dion"

"tunggu, maksud Mas paman Dion itu musuh alm. papa?" Mas Dika hanya menganggu.

"Mas Riga?" ujar Ayu dan Adit bersamaan.

"kenapa? kok kalian tau"

"jadi Mas Riga ada hubungannya dan Rina? apa dia juga dalangnya" tanya Adit.

"tapi Rina itu anak baik"

....

"gimana bagus gak?" tanya Rina pada seseorang yang tengah duduk disebelah Kia.

"makasih Rin, ini udah jadi senjata buat gue"

"gue seneng bisa bohongi Ayu, dia gampang banget. gue udah dorong dia ke kolam, ya semoga dia kritis"

"pinter banget Lo, nah kembarannya kita apain sekarang"

"tunggu Riga dulu" ujar Rina, ya dia berbicara dengan salah satu sahabatnya. Uci namanya.

tak lama Riga datang dengan banyak obat dan senjata tajam.

"mau ngapain bawa kayak gini?" tanya Rina sembari menghampiri pacarnya itu.

"gue bakal buat dia kotor" smirknya.

"Lo yang mau nglakuin?" dibalas gelengan oleh Riga.

"bukan gue sayang, dia adalah sahabat gue, Roy"

"owhh Roy"

tanpa mereka sadari, Kia sudah sadar dan ia mendengar pembicaraan Rina dan Riga. ia menangis dalam diam, berharap ada yang menolongnya sebelum malam tiba.

'Agung tolongin aku' batin Kia.

....

"bangun!" teriak Rina sembari mengugurkan air ke wajah Kia.

"awh kepalaku" bangun sembari memegang kepalanya.

"wah sepertinya lelah sekali ya, apakah enak malam tadi hah?" tanya Rina yang membuat Kia binggung.

"ta..tadi malam? apa yang...hiks....kenapa....kenapa kau melakukannya Rin, apa salah ku?"

"lo pantas, karena gue benci Lo, gue mau ngehancurin keluarga Ayu, tapi Lo datang! sekarang nikmatin hasil dari gue" dengan tawa lalu meninggal kan Kia.

ya Kia masih menangis, wanita mana yang bisa menerima hal yang kotor seperti malam itu. Kia tidak mengingat apa pun ia hanya diberi minum oleh seorang pelayan lalu ia merasa pusing dan merebahkan dirinya sejenak dikasur lalu ia tak ingat apapun.

....

"yu Mbak mau satenya pak Maman, beliin ya"

"iya deh"

"eh yu sama rotinya Bu Rika, bakso pak Tio, susu segarnya mang Ridwan" ujar Mbak Alya.

'ya ampun bumil satu ini banyak maunya' batin Ayu.

"Napa ke Beratan ya, Mbak bilang Mas Dika nih"

"iya Mbak bawel, Ayu berangkat" beranjak keluar dan mengemudikan motornya dengan hati-hati.

....

sudah 2 Minggu Kia disekap namun belum ada yang menemukannya, baik semuanya sudah mencari di markas namun tak ada, di beberapa tempat sesuai dengan petunjuk namun hasilnya nihil.

uek...uek..

Kia terus memuntahkan isi perutnya, ia sudah sangat lemas sekarang hingga ia terjatuh lemas. ada seorang pelayan yang masuk ke kamar Kia namun ia melihat Kia pingsan dan langsung menghubungi Riga dan Rina. dan juga menghubungi dokter.

"bagaimana kondisinya dok?"

"apa anda suaminya" baik Rina dan Riga saling menoleh, lalu Riga mengangguk pelan.

"baik tuan, selamat istri anda sedang mengandung, usianya sekitar satu Minggu, tolong jaga ia baik-baik"

"a...APA?"

"ada apa tuan? apa anda tidak senang?"

"Bu..bukan dok saya hanya terkejut saja, pasalnya baru 3 bulan lalu ia keguguran" bohongnya.

"oh tuan tak perlu khawatir ini akan baik" ujar dokter lalu pergi dan diantar oleh pelayan tadi.

"bagaimana ini! aku sudah menyuruhnya memakai pengaman, apa ia lupa" gerutu Riga, ya ia sangat frustasi sebab ia sudah memperingatkan Roy untuk memakai pengaman agar terjadi hal yang tak di inginkan.

....

"hiks....hiks....hiks..aku ingin pulang"

"nona apa yang akan nona lakukan?" tanya seorang pria menghampiri Kia. ia melihat Kia memegang pisau dan akan menggoreskan nya ke tangannya.

"mati"

"jangan nona, itu sangat berbahaya. nona ingin keluar bukan, saya tau jalannya" ujarnya meyakinkan.

"dimana"

"tengah malam bersiaplah, karena saat tengah malam penjagaan disini sangat minim, dan saya juga suda memesankan tiket untuk anda pulang"

"bagaimana kau tau aku bukan dari sini"

"karena aku adalah.... Agung" jawab pria itu, Agung dia berpura-pura menjadi seorang pelayan lelaki dan sudah mengetahui semua ruangan, karena apa? karena kemarin ia sudah ada di markas Riga. ya markas Riga berada di ujung dan hampir masuk ke hutan.

tanpa berkata Kia langsung memeluk tubuh Agung erat sambil menangis tersedu-sedu.

"apa benar kau hamil?" tanya Agung yang menatap Kia lekat.

"maafkan aku gung, maaf, aku...." terpotong karena mendengar suara langkah kaki, lalu Agung memakai penyamarannya kembali dan mencoba memberi makan Kia.

"dengar Kia berpura-pura lah" bisik Agung.

....

"mom dad" ujar Ayu yang berlari menghampiri orang tuannya.

"maafin Ayu mom, Ayu gak bisa jagain Kia"

"seharusnya dia yang jagain kamu nak, dia yang lahir pertama jadi dia kakak kamu" balas dad.

"tapi dad, ini juga karena keluarga Ayu. karena perselisihan perusahaan jadi semua seperti ini"

"gak papa sayang" sambil mengelus rambut Ayu.

"siapa kau nak?" tanya dad.

"ya sudah gimana kalau kita makan malam dulu ya" ujar momnya.

"dia Adit dad, pacar Ayu" jawab Ayu dengan tenang.

drrrt

telp POV

"halo"

"yu Mas udah nemuin Kia, tapi ada berita buruk"

"be...berita buruk? apa Mas"

"Kia hamil" tanpa sengaja Ayu menjatuhkan handphone nya, Adit yang melihat lalu menjawab telpon itu.

"halo Mas Dika?"

"iya dit, Kia udah ketemu, sekarang Mas, Agung, sama Nathan kakaknya Ayu udah berhasil bawa dia kabur, kita bakal pulang sekarang. bisa jemput kan dit?"

"bisa kok Mas, tapi Ayu kok syok banget?" tanya Adit.

"sebenernya ada berita buruk dit, Kia dia... dia hamil"

"a...APA?!" Lalu Mas Dika menutup telp sepihak.

telp end

Ayu dan Adit saling menatap satu sama lain. jelas mereka terkejut, siapa yang berani melalukan hal keji itu, apa lagi Ayu. Kia adalah kakaknya ia juga sangat sedih mendengarnya, ini menyangkut masa depan Kia juga bukan.

"siapa yang telp?" tanya mom. Ayu memeluk ibunya dan menangis sejadi-jadinya.

"kenapa sayang, ceritakan"

"maaf Tante, kali ini Ayu belum bisa cerita, biar Adit aja" ujar Adit lalu ia menceritakan kejadian di telp itu. ya ibunya lemas seketika, air mata mengalir di mata kedua orang tuannya dan juga Ayu, ia menyesal tak mengantarnya sampai apartemen dengan selamat.

....

Pulang ke Jakarta tidak semudah yang dipikirkan ke 5 orang yang berhasil keluar dari markas, siapa lagi kalo bukan Mas Dika, Agung, bang Nathan, Dito (orang kepercayaan Mas Dika) dan Kia.

"apa kau lelah?" tanya Agung yang melihat wajah pucat Kia.

"aku tak apa-apa percayalah"

"naiklah" Agung berjongkok di hadapan Kia.

"tidak usah gung"

"ayo lah kasian bagi mu" dengan berat hati Kia naik ke punggung Agung, ya ia merasa nyaman disana, ia merasa sangat hangat disana.

"Agung aku ingin eskrim" dengan tawanya Agung dan Kia berhenti sejenak ke toko eskrim begitu juga orang yang dibelakang mereka.

'aish haruskah bermesraan disini' gumam Dito.

'adikku sudah memiliki pasangan, nah aku, jomblo sejati' gumam bang Nathan.

"kalian ini malah membicarakan mereka, sudah ayo ikuti mereka" sahut Mas Dika. setelah dari toko eskrim mereka langsung terbang ke Jakarta.

to be continued

maaf jika ada typo, atau kata-kata yang tidak mengenakkan. sekali lagi mohon maaf

selamat membaca Readers.....