bab 24

ok di bab kali ini nanti aku mau cepetin langsung ke tiga tahun kemudian, soalnya biar cepet end nya. jadi maaf sekali lagi ya readers.

.

.

.

.

.

.

3 tahun kemudian.....

sudah 3 tahun berlalu, setelah lulus Ayu melanjutkan sekolahnya di Singapure, juga ia mengurus perusahaan milik alm papanya di Singapure dan mengurus restoran milik Daddy-nya.

Adit juga mengurus perusahaan miliknya di Jakarta, mereka ceritanya LDR, perusahaan Adit sangat berkembang pesat, ia termasuk salah satu pengusaha muda tersukses di Jakarta.

Kehidupan bahagia yang dirasakan Kia juga Agung, setelah kejadian penculikan Kia, Agung sudah memikirkannya matang-matang ia akan bertanggung jawab atas anak yang dikandung Kia. dan mereka memilih tinggal di Paris karena perusahaan Agung ada di Paris.

sama halnya dengan Kia, Mbak Alya dan Mas Dika pun dikaruniai anak kedua yang tampan, Dev namanya. ia sangat lucu dan bahkan ia selalu mengalahkan papanya saat berdebat. karena sudah memiliki dua anak Mbak Alya memutuskan Reza untuk mengurusi kantor pusat perusahaan.

untuk Rina dan Riga, yang jelas sekarang Riga dan papanya berada di penjara, menurut berita Rina sudah jauh dari Jakarta, semua sahabatnya bahkan tak tau keberadaannya.

....

"Mbak, ini berkasnya. nanti malam akan ada meeting dengan perusahaan B'company, aku harap Mbak bisa datang" ujar feri adik Mas Dika juga sekertaris Ayu.

"ya baiklah. tolong antar berkas ini ke restoran dan sampaikan pada Rachel untuk membereskannya, siang ini aku ada janji jadi aku akan pergi" balas Ayu.

....

Ayu menghampiri orang yang sedang duduk disalah satu kursi di cafe.

"maaf lama"

"gak papa sayang. oh ya gimana perusahaan kamu?" tanya orang itu, siapa lagi kalo bukan Adit kekasihnya itu.

"semua baik, jadi tenanglah, oh ya apa kau tau aku akan meeting dengan perusahaan B'company, waw dari tahun lalu aku sangat ingin bekerja sama dengan perusahaan itu"

"oh ya, itu milik pamannya Shela bukan?"

"kau benar, tapi sekarang diurus oleh anaknya. huh aku sangat merindukan sahabatku, keluargaku"

"tahun baru ini apa kau ada waktu?"

"ya tahun baru masih 1 bulan lagi"

"ya direncanain dulu dong"

"ih gak biasanya pakai bahasa indo yang bener"

"suka hati" datar.

....

drrrt

"halo"

"apa kabar yu?" sapa orang di seberang sana

"baik kok, oh ya gimana kabarnya Lyra Ki?" tanya Ayu. ya Lyra adalah anak Kia Dan Agung, walau bukan darah daging Agung tapi Agung sudah menganggap Lyra sebagai putrinya sendiri.

"baik kok. tahun baru mom, dad, bang Nathan, teh Ira, aku, Agung sama Lyra mau main kerumah Mbak Alya, kamu bisa kan yu?" teh Ira itu istrinya bang Nathan ya, asalnya dari Bogor😅.

"ayo lah, aku akan ikut pulang, aku sangat rindu kalian semua, mom, bunda, aku rindu mereka"

"ya sudah kurasa Lyra sudah pulang ku tutup ya"

"iya"

....

sore tiba, dengan senyuman Kia menghampiri putrinya itu.

"Lyra ayo ke taman, papa sudah menunggu disana" dengan bahagianya Lyra mengandeng tangan Kia. setelah perjalanan yang cukup singkat. Lyra berlari memeluk papanya.

"anak papa, apa kabar sayang?" tanya Agung. Agung ada proyek besar di Berlin, jadi selamat 3 hari ia belum bertemu dengan putrinya itu. ia hanya bisa melihat wajah putrinya lewat layar handphone miliknya.

"kangen pa" jawab Lyra.

"iya papa juga kangen, papa bawa hadiah buat Lyra" Ujarnya Lalu menyerahkan sebuah kotak pada anak itu.

"bagaimana proyek mu?" tanya Kia.

"sangat menyenangkan, besok adalah pembukaan renovasinya namun aku tidak ikut"

"kenapa?"

"apa kau tak merindukan suamimu ini ha?" tanya Agung yang seolah kesal.

"ya baiklah aku merindukan suamiku ini, jangan marah ya"

"papa...adik" ujar Lyra sambil menunjuk stroller bayi milik salah satu orang.

"ah iya itu adik, lucu bukan" sahut Agung yang dibalas anggukan oleh Lyra.

"jadi apa Lyra mau?" tanya Agung lalu melirik istrinya. ya tentu dibalas tatapan tajam oleh Kia.

"mau mau mau" jawab Lyra semangat.

"aish jangan mengajarkannya begitu" ujar Kia yang mulai kesal.

"baiklah-baiklah ayo kita makan, papa lapar" mereka pun berjalan ke parkiran lalu mencari resto untuk makan malam.

....

setelah Ayu menyelesaikan meeting nya, Adit menjemputnya, ya Adit tinggal di apartemen Ayu, karena apartemennya memiliki e kamar jadi Adit tak harus sekamar dengan feri adik sepupunya itu.

"apa kau lelah?"

"lihatlah" jawab Ayu ketus.

"kau marah?"

"tidak"

"lalu"

"diam dan menyetirlah, aku sedang tidak mood"

'aish moodnya itu membuatku sangat kesal' gerutu Adit dalam hatinya.

....

sampai di parkiran apartemen Adit menatap Ayu yang tengah tertidur pulas itu. ia sangat kasian harus membangunkannya dan ia memutuskan untuk mengendongnya saja.

"cepatlah biarkan aku masuk"

"ya baiklah"

"huh aku sangat lelah, sudah aku ingin tidur"

"eits" menahan tangan Adit.

"apa sih biarkan aku tidur"

"jangan lupa kamarmu" menunjuk ke arah pintu didekat dapur. setelah berdebat lama akhirnya Adit memutuskan mengalah karena malas menanggapi calon adik sepupu iparnya itu.

....

siang ini Shela dan Kia akan membuat janji di cafe milik keluarga Kia, ya dia juga memegang sepenuhnya cafe dan resto di seluruh penjuru Paris, Nathan kakaknya memiliki perusahaan Snack sendiri di Paris.

"Shel udah lama gak ketemu ya"

"ya nih kangen banget tau. mana Ayu di Singapure terus si Nia kuliah di Aceh, huh pada jauh semua"

"iya, oh ya terus kamu udah punya calon?"

"ya ampun Ki, aku baru 23 tahun, belum mau punya suami"

"lha kenapa coba, seru tau"

"huh gini ni kalo ngomong sama istri orang" mereka berbincang sangat lama, dan akhirnya Kia memutuskan ke kamar mandi sejenak.

bugh

"maaf saya gak sengaja" ujar wanita itu.

"eh gak papa kok" Kia membantu wanita itu berdiri.

"ri...Rina?" ujar Kia.

"Kia" Rina berusaha pergi namun ditahan oleh Kia, dan sampai sekarang Rina masih meratapi kesalahannya pada Kia. Kia membawa Rina duduk bersamanya dan Shela.

"ngapain Lo bawa dia" ujar Shela ketus.

"hai Rin apa kabar?"

"baik kok"

"cih gak usah sok deh"

"Shel udah dong, waktu itu dia juga udah minta maaf kok"

"tapi dia udah ngerusak masa depan Lo tau! aish seandainya dia bulan temanku sudah ku hajar dia habis-habisan"

"jangan dengarkan dia"

"maaf....hiks maafkan aku Ki" ujar Rina sambil memeluk Kia, Kia hanya mengelus punggungnya agar tenang.

"mama" teriak seorang gadis yang menghampiri Kia.

"lho kok Lyra kesini, sama siapa nak"

"papa" melihat Lyra membuat Rina sangat merasa bersalah terhadap Kia.

"ri..Rina" Ujar Agung.

"emm Ki aku pergi dulu ya" Rina pun pergi berlalu begitu saja.

....

"Mbak ini berkas yang Mbak minta"

"ah iya makasih ya, oh ya feri kamu udah anter Adit sampek bandara kan?"

"iya, Mbak sama Mas Adit sama aja, bawel, pantes jodoh"

"apa Lo bilang. udah sana keluar" usir Ayu.

"cih malah ngusir"

"suka hati"

drrrt

telp POV

"hello"

"Ayu, is there who will work with our restaurant and she will provide great benefits for our restaurant"

"Ayu, akan ada yang bekerja dengan restoran kita dan dia akan memberikan keuntungan besar untuk restoran kita"

"who this?"

"siapa itu?"

"fast food company from japan"

"perusahaan makanan cepat saji dari jepang"

"seriously"

"serius"

"yea, don't be late remember, tonight at 8 o'clock"

"jangan telat ingat, malam ini pukul 8"

"ok"

telp end

to be continued

capek banget mikirnya....

semoga aja Rina beneran khilaf deh, kalo balik lagi ku bunuh dia...

happy readers