Hari ini adalah hari dimana RG akan mengadakan konferensi pers, mengenai kembalinya RG dan ketua baru RG, yaitu Vania
Saat ini Abel sedang berada di mansion Vania dan Lystra. Abel bilang ia ingin pergi bersama Lystra dan Vania dan hanya dibalas dengan anggukan oleh 2 kembar itu
Pakaian mereka tentu saja terbilang elegan namun memiliki kesan tegas dan karismatik. Seperti pakaian Vania, gadis itu memakai jas berwarna hitam sebagai outer dan memakai baju putih polos dengan celana hitam dan sepatu high heels hitam. Lalu kembarannya, Lystra ia memakai baju lengan panjang berwarna putih yang dimasukan ke dalam celana kain hitam seperutnya, dan dilengkapi dengan ikat pinggang dan sepatu high heels. Sedangkan Abel, ia memakai rok berbeda dengan kedua sahabatnya. Abel memakai baju putih yang bermodelkan V-neck dan memakai rok hitam yang ketat, disertai dengan sepatu high heels tentu saja. Dan tidak lupa mereka bertiga memakai kacamata hitam
Terdengar suara 3 mobil sport yang baru saja sampai di tempat konferensi pers tersebut, tentu saja 3 mobil itu milik Vania, Abel dan Lystra. Mereka bertiga keluar bersama dan disambut oleh kilatan kilatan cahaya dari kamera para wartawan, itulah mengapa mereka memakai kacamata hitam.
Sesampainya di meja mereka bertiga langsung duduk di tempat masing masing
"baiklah tidak usah basa basi, mari kita mulai konferensi persnya" kata Vania setelah duduk ditengah tengah Lystra dan Abel
"apakah benar bahwa anda adalah ketua Rose Gold yang baru Miss Vania?" tanya salah satu reporter perempuan
"ya itu benar, saya menggantikan kedua orang tua saya"
"mengapa tidak anda saja Miss Lystra?" Reporter lain bertanya pada Lystra
"saya merasa tidak yakin saya bisa menanggung tanggung jawab sebesar itu, berbeda dengan kembaran saya" jawab Lystra tenang
"apa tindakan Rose Gold berikutnya?"
"untuk itu kami belum bisa memberitahukan kepada media, namun besok adalah pesta untuk merayakan kembalinya Rose Gold" Abel menjawab pertanyaan tersebut
"apakah anda yakin bahwa Miss Vania dapat membawa Rose Gold ke jalan yang makmur seperti kedua orang tuanya dulu, Miss Abel?" tanya salah satu wartawan dengan nada yang....seperti ingin menjembak
"saya sudah mengenal Vania sejak kecil dan kedua orang tua Vania, dan saya bisa pastikan bahwa keahlian Vania 2 kali lebih hebat dari keahlian kedua orangtuanya, dan ia bisa membawa Rose Gold makmur kembali seperti dulu" Abel menjawab dengan tenang dan dengan senyuman, karena ia dapat mendengar nada yang licik dari reporter tersebut
Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan, dan pada akhirnya konferensi tersebut selesai pada sore hari, dan sekarang semua wartawan mulai berpergian, begitu pula dengan Vania, Lystra dan Abel yang akan pergi ke basecamp mereka
"hahh capekk gilaa" keluh Abel saat masuk ke basecamp mereka
"beli pizza yuk, laper gw" ajak Lystra sambil duduk diujung sofa
"iya Van pesen yuk" Abel meletakan kepalanya diujung sofa lainnya dan menaruh kakinya dipaha Lystra
"ya udah pesen aja" Vania duduk di karpet sambil menyalakan TV
"yess" Lystra langsung mengambil handphone nya dan menelpon restoran pizza
Setelah Lystra memesan pizza mereka menonton TV bersama dan mengobrol hal hal yang random. Mereka melakukannya selama setengah jam sampai suara bel pintu menginterupsi tawa canda mereka
"eh itu pizzanya udah dateng" kata Vania
Lystra pun berjalan untuk mengambil pizza tersebut dan membayarnya
"akhirnya dateng juga, dah laper gw" Abel bangun dan mengambil satu potong pizza
"eh tadi kalian curiga ga sih sama orang yang nanya ke Abel?" Lystra berbicara sambil mengunyah pizzanya
"yang nanyain gw yakin atau gak sama Vania? iya gw juga curiga" kata Abel
"ohh yang itu. Iya sih agak aneh juga" Vania setuju
"kayaknya kita harus ngepantau tu orang deh" kata Abel
"yakin bel?" tanya Lystra
"perasaan gw ga enak soal tu orang"
Vania dan Lystra mengangguk bersamaan, mereka percaya saja kepada perasaan Abel, karena perasaan Abel memang tidak pernah salah sejak mereka kecil
"ya udah gw telpon Xander dulu", Vania pun menelpon Xander dan memperintahkan Xander untuk memantau lelaki yang mereka curigai itu
"eh besok acaranya jam berapa sih?" tanya Lystra
"sore sih" Abel menjawab
"berarti kita harus sekolah dulu dong?" Lystra berkata dengan nada yang malas
"iyaa, gw males deh besok ngadepin tatapan tatapan anak sekolah" Vania pun ikut merasa malas
"siap batin sama raga ini mah" Abel menghela napasnya
Lalu mereka pun mengobrol sampai hari malam, dan memutuskan untuk menginap di Basecamp mereka
Jam alarm terdengar di ruangan itu, dan Vania masih terbaring di kasur empuknya. Lama kelamaan Vania terganggu dengan suara alarmnya dan memutuskan untuk bangun dan pergi mandi
Setelah Vania selesai mandi dan bersiap siap, ternyata 2 sahabatnya sudah siap dengan seragam sekolahnya, dan sedang memakan sereal mereka
"lu mandi lama amet Van" Lystra berkata sambil menyuapkan sereal
"biarin" Vania pun ikut menyuapkan serealnya
Sesudah mereka sarapan, mereka pun pergi ke sekolah, tentu saja dengan mobil masing masing
Dan lagi suara khas mobil sport terdengar saat mereka sampai di halaman sekolah
Mereka bertiga keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam sekolah
"kan apa gw bilang, pasti bakal pada ngeliatin" timpal Lystra saat mereka berjalan di koridor
"ya mau gimana lagi coba" jawab pasrah Vania
"cuy itu trio kayaknya ngikutin kita mulu yah" Abel berkata saat melihat trio yang selalu mengganggu mereka sedang berjalan kearah mereka
"mau apa mereka sekarang..." gumam Vania
"ga nyangka gw" Zen langsung berkata sesaat setelah trio mereka berdiri di depan tiga gadis yang menjadi bahan perbincangan
"ck, kalian mau apa sih" Vania berdecih
"kalem dong mbaa, kan ga mungkin dong kalo sesama mafia ga akur" Joshua berkata
"kalian? anggota mafia? seriusan?" Lystra memastikan
"ketuanya malah" Vano membuka mulutnya
Mendengar itu Vania mengernyit
"ketua mafia apa?" Vania bertanya dingin
"Blood Moon" jawab Vano santai
"ketua blood moon? tapi kok kalah sama gw?" tanya Vania
"ya iyalah kalah, ortu lo kuatnya minta ampun, malah katanya lu 2 kali lipat lebih hebat lagi"
"jadi..." joshua membuka suara lagi
"RG sama BM damai?" ia melanjutkan
"damai?" Vania menyodorkan tangannya
"nope, gw mau kita jadi sekutu" Vano ikut tersenyum
"maksud lo? kita kerja sama?" Vania memastikan dan dibalas dengan anggukan yakin dari Vano
"baiklah, kita bekerja sama"
"senang bekerja sama dengan anda Miss Vania, saya harap kita akan bertemu nanti sore" Vano tersenyum
"pleasure Mister Vano, kuharap kita bertemu juga di pesta" Vania memberikan senyuman terbaiknya, dan berjalan pergi bersama Abel dan Lystra meninggalkan Vano tertegun
"Zen....barusan gw liat Vania senyum" Joshua berkata
"iya...manis cuy, ya kan Van?" Zen melihat ke Vano
"banget" Vano tersenyum dengan puas dan bahagia setelah melihat senyuman manis seorang Vania yang terkenal dengan muka datarnya
"cieeee" goda Zen
"berisik Zen" Vano tiba tiba berubah menjadi merah
Lalu mereka pun menggoda Vano karena berubah menjadi merah, tanpa menyadari bahwa ada orang lain yang berubah merah juga.