Seperti biasa, bangun pagi memulai aktivitas dengan membuka jendela kamar. Dan sinar surya menyilaukan mata kanan kiri, menampar wajah, sampai terlupa sudah jam setengah 7 pagi.
Dan....
Waktunya berangkat,
Awal hari ini adalah hari pertama Tresno masuk SMK, setelah libur panjang ujian naik kelas. Sekarang dia kelas 11, kelas yang sangat amat rawan untuk anak seumurannya. Baik masalah disekolah, dikeluarga, ataupun percintaan. Tapi ada satu masalah yang bikin Tresno selalu menggerutu setiap masuk sekolah. Ya jelas saja, Tresno sekolah di satu-satunya sekolah di daerah itu yang gak ada siswa ceweknya. STM bro maksudnya (sampe sini faham).
Bis pagi pun berhenti tepat di depan muka halte tempat Trisno biasa menunggu setiap berangkat sekolah. Awalnya, dengan penuh hati yang berat melangkahlah kaki tresno menaiki Bis berwarna hijau yang penuh sticker kata-kata mutiara di jendela dan pintunya. Tetapi, ada hal yang berbeda pagi itu. Parfum merek p**el yang biasa dulu pernah di cari sumbernya menukuk tajam di hidung Tresno.
Jadi, dulu itu Tresno pernah gak sengaja terjatuh saat turun dari bis, dan tepat ditempat ia jatuh, Tresno nemuin sapu tangan berwarna pink (agak buluk dikit si), dan ada inisial R. Nah, sejak saat itu wangi sapu tangan itu seolah mengobsesi tresno buat nemuin pemiliknya. Singkatnya, wanginya itu lho mirip persis sama parfum p**el di bis pagi ini.
"Tarik pir !" jerit suara kernet bis dengan setelan kaos oblong dan jeans sobek-sobek serta topi dimiringin (khas kernet).
Didalam bis tentunya trenso mencari sumber bau yang selama ini ia cari, dan...
Cewek berambut panjang, tas pink dengan rok abu-abu pas didepan mata tresno. "Wah, ini toh jodohku, hai.. aku tresno" khayal tresno.(baru berniat kenalan)
Disitu tresno yang tadinya siap maju selangkah kedepan terhenti, karna si cewek turun dari bis. Ya tentu saja, karna memang si cewek sudah sampai di gerbang sekolahnya.
"ohh.. disini toh sekolahnya" ucap tresno bergumam dalam hati lagi.
Lanjutlah pagi itu sampai tresno sampai di sekolah.
Turun dari bis, larilah tresno dari pinggir jalan raya sampai gerbang sekolah. Critanya gini, memang tresno ini langganan telat sekolah. Mau bangun pagi jam 5 subuh, jam 6, bahkan setengah 7 pun tetap saja telat sampai sekolah. Ya iyalah soalnya bis yang tresno tumpangi kan sudah rutin jam segitu setiap harinya. Alhasil selalu telat sampai sekolah.
Eits tapi tenang, disini tresno gak sendirian kok. Ada Gandu dan Eros teman seperjuangan telatnya Tresno. Mereka pun sampai di depan gerbang yang dijaga oleh Pak Sapto, satpam sekolah yang super duper galak.
"Pak.. jangan tutup dulu pak, aku seh pengin sekolah pak" ucap gandu penuh harap.
"Iyo pak, aku paling telat 5 menit kok" tambah tresno.
"Eh ! apa kamu bilang, gak bisa!" jawab pak sapto. (kan galak, banyak tanda serunya)
Nah, disini Eros dengan kekuatan super bujuk rayu beraksi.
"Pak, mengko awan sego megono, esteh, gorengan kita-kita sing bayari pak, pripun?".
Singkatnya, mereka pun berhasil masuk kelas dengan Tresno yang sekelas dengan Gandu di 11 Mesin 5, dan Eros terpisah di 11 Mesin 1.
Sekolahpun dimulai, sampai saat istirahat siang.
Mereka tengah asik makan di kantin sekolah, Eros beraksi lagi nih, 1 nasi bungkus megono, gorengan sama satu botol esteh kemasan ia selundupkan. Jelasnya gini, berarti mereka ambil empat porsi makanan plus esteh botol, tapi mereka cuma bayar tiga porsi. Betul, satu porsi yang gak bayar itu buat pak sapto.(kelakuan anak STM). Jatah pak sapto siap, Eros langsung tancap gas ke pos jaganya pak sapto, dan misi selesai.
Ditengah-tengah canda mereka sekembalinya dari pos pak sapto, tresno crita kalo dia ketemu sama cewek pemilik sapu tangan yang dulu ia temuin. Nah, kita flashback lagi yah, jadi dulu kenapa tresno jatuh dari bis, itu karena becandaan sama gandu dan eros. Waktu pas jatuh itu, tangan tresno pas napak di sapu tangan tersebut, dan alhasil tagannya pun gak lecet walau kena aspal.
"lahh, ayu gak cewene tres?" tanya eros penuh hasrat penasaran
"yo, embuh aku gak tahu" jawab tresno.
"lahh gimana si katane ketemu". tegas gandu
"tapi aku ngerti sekolahe, nanti pulang ta tunjukin, ok" ucap tresno
dan... *bersambung*