Pengakuan Felix (2)

Percintaan Panas itu tidak berlangsung lama, sebab Felix memang membuatnya cepat dan melepaskan segala cinta dan kepuasan di dalam milik Madeleine, Madeleine sudah mengejang hebat dan mendelik nikmat.

Helaan nafas panjang terdengar begitu lega di dalam ruangan tersebut, Madeleine memegang Kepalanya yang terasa terbebas dari segala beban. Matanya terbuka dan menatap mata Felix dari bawah..

Mata biru yang indah dan bentuk wajah yang sempurna. bagaimana bisa dulu Madeleine bisa menolak kesempurnaan dari wajah Felix? apakah Madeleine benar-benar buta karena cinta pada kekasihnya sewaktu dulu?.

Felix bangun dari tubuh Madeleine, lalu memakai lagi pakaiannya seperti tanpa bersalah. Membiarkan Madeleine yang masih meraba-raba apa yang sebenarnya terjadi tadi. Keringatnya masih bercucuran dan nafasnya masih begitu sesak. Tapi dia tetap diam saja, tidak ada suara yang keluar dari bibinya yang membengkak.