Memakan jiwa Lisa dan Lesi

Aku terbatuk-batuk karena mendengar perkataan Lisa dan Lesi, mencoba untuk menatap mata mereka dan sialnya tidak terlihat ada kesan bercanda dari wajah mereka berdua. aku jadi merasa bahwa apa yang mereka katakan ada kejujuran.

"Kalian sedang bercanda kan? bagaimana bisa kalian berkata bahwa kue ini adalah jiwa kalian. Ada-ada saja, lihat? Kue manis ini?." Aku memperlihatkan piring di tanganku, namun aku langsung terkejut ketika melihat kue cantik yang tadi aku makan sekarang berubah menjadi sebuah jantung yang masih berkedut. Jantung kembar lebih tepatnya.

"Apa ini!!!! bagaimana bisa!?." Aku langsung bangun dengan cepat dari bangku, lalu mengelap mulutku yang sudah berlumuran darah kali ini.

"Astaga!!!! apa ini!!!! mulutku! tidak mungkin!!!!! Lisa!! lesi!!! apa yang sebenarnya kalian lakukan?." Tanyaku dengan nada marah, namun mereka hanya menatap mataku dengan pandangan datar saja.