"TING TONG TING TONG"
Ternyata bel masuk ke kelas telah berbunyi, lalu aku bergegas menuju ke kelasku..
Sesampainya di kelas, aku duduk di mejaku yang berada pada posisi di depan papan tulis, disitu lah posisi orang kutu buku sepertiku di posisi kan oleh guru wali kelas ini.
"Hey silvia tahu gak kemarin putra kena bully habis habisan oleh Ketua Geng Iskind di kelas"
Tiba tiba saja Listy memegang pundakku Dan mengajaku berbicara, posisi duduk Listy berada di belakang meja tempat aku duduk.
"Iya aku tahu listy! kemarin aku sampat bertabrakan dengan dia di lorong dekat UKS"
"Hahaha tahu rasakan Ketua kelas culun itu Silvia, habis nya dia tidak pernah mau membelamu Silvia ketika kamu di bully oleh para Ketua Geng Iskind di kelas ini, jadi tahu rasanya deh dia di bully habis habisan"
"Huss Listy! jangan berkata seperti itu, mau membela seperti apa dia kepadaku, tahu aja kan kamu gimana kejamnya para Ketua Geng di kelas kita ini. toh ketua kelas di bully karena menggantikan aku yang tidak ada di kelas hari itu"
"Seperti nya Ketua kelas kita tidak masuk hari ini silvia?, mungkin dia masih tidak berani untuk masuk sekolah karena kejadian kemarin!"
BRUKKKKKKKK.....
Tiba tiba saja Sebastian melemparkan buku belajarnya ke mejaku dan berkata.
"Hey kacung kamu sedang membicarakan apa? Ternyata kamu masih berani masuk sekolah yah? Apakah kamu sudah sadar kesalahanmu kemarin?"
"Maaf, Maaf, Maaf Tuan Sebastian aku tidak akan mengulanginya lagi! "
"Awas yah! Sekali lagi kamu ulangi kesalahan itu lagi. Riwayatmu akan tamat di sekolah ini"
Dan dari depan pintu ridwan tiba tiba muncul dan berteriak.
"HARI INI GURU TIDAK MASUK KARENA ADA RAPAT"
Sentak kelima Ketua Geng Iskind mengeluarkan vape dari tasnya. mereka merokok dengan bebas karena tidak ada guru yang mengajar di jam pelajaran ini.
Kalian harus tahu di kelas ini tidak bisa sebebas seperti di kelas lain. karena di kelas ini ada 5 Ketua Geng yang mengawasi setiap siswa disini, jadi walau pun guru tidak masuk di jam pelajaran seperti sekarang, para murid tidak ada yang berani berteriak teriak senang karena tidak ada guru yang mengajar, karena mereka takut dengan para Ketua Geng di sini.
Hanya para Ketua Geng dan anak buahnya saja yang bisa berbuat bebas di kelas ketika guru tidak ada.
"Hey Selvia!, dari pada di dalam kelas nanti kamu kena bully mereka karena guru tidak ada guru yang mengajar, lebih baik kita pergi ke perpustakaan?! "
"Boleh Listy, ayo kita pergi ke perpustakaan, semoga mereka berlima tidak menyadari kalau aku pergi perpustakaan".
Lalu aku menyelinap keluar dari kelas berdua dengan Listy menuju ke perpustakaan.
Ketika di perjalanan menuju ke sana, tiba tiba saja Robby memanggil manggil namaku,
ketika dia sedang bermain bola Basket dengan teman teman Geng nya.
"Silvia... Terima kasih tadi malam, berkatmu aku bisa menghindar dari kematian, Oh Ya! Sekarang kamu mau pergi kemana Silvia?"
"Aku mau ke perpustakaan Robby... "
"Lah bukannya kamu ada pelajaran di kelasmu hari ini Silvia? "
"Hari ini guru nya tidak masuk ke kelas karena ada rapat dengan Kepala Sekolah"
"Oh ya Silvia! Nanti setelah jam istirahat di mulai, aku telaktir kamu makan di kantin ya.?"
"Jangan... jangan Robby.. Nanty aku bisa di marahi oleh Isabella, kamu tahu kan dia sangat suka dengan kamu dan lagi aku ada tugas dari Ketua Geng Iskind yang ada di kelasku untuk membelikan mereka makanan di Kantin"
"Kan kamu masih ada waktu setelah membelikan mereka makanan di kantin Silvia"
"Tapi... Tapi aku tidak bisa janji Robby".