Belajarlah untuk selalu menghargai seseorang layaknya kamu menghargai dirimu sendiri.
•••
Mencium katanya? Apa Bara tidak salah dengar? Padahal gadis itu baru saja selesai menangis, dan sekarang begitu cepatnya dia tertawa ketika menyadari sesuatu. Bahkan hal itu sama sekali di luar nalar Bara.
"Lo suka cari kesempatan di balik kesempitah, ah! Masa gue nangis, lo gunain buat cium bibir gue secara nggak langsung?" Anneta menutup botol itu rapat-rapat.
"Ya elah, itu bekas minum doang, Anneta Davishya..." Bara menggelengkan kepalanya.
"Kenapa nggak bilang ini bekas lo? Kan sama aja, karena di sini ada bekas lo, jadinya secara nggak sengaja kita saling ciuman, tapi lewat botol."
Bara terkekeh, "Jadi maksud lo gimana? Mau dicium secara langsung?"
Anneta melebarkan matanya kaget, gadis itu langsung memukul lengan cowok di sebelahnya berkali-kali. "Iihh Bara! Kok lo bisa-bisa nya sih?"