Pria itu

Sinar matahari mengisi ruangan yang kemudian membangunkan Noah seperti biasa. Leana sudah bangun lebih awal karena dia akan berangkat bekerja di salah satu minimarket

Sebelum bekerja Leana harus menyiapkan sarapan untuk Noah dan pergi mengunjungi Dian di rumah sakit barulah dia berangkat bekerja

Pagi itu Leana berangkat bekerja menggunakan seragam kasir yang di berikan oleh minimarket tempat Leana bekerja dan menggunakan celana di bawah lutut yg sedikit ketat, rambut panjangnya yang hitam tak dia biarkan tergerai begitu saja. Dia menata rambutnya dengan rapi dan barulah berangkat bekerja

Dia berlari secepat mungkin agar tidak terlambat di hari pertama dia bekerja dan agar dia mendapat respon baik dari atasannya

....

Sudah sekitar jam 5 sore dan Leana sudah pulang. Di perjalanan pulang Leana melihat seorang pria yang kebingungan seolah sedang mencari sesuatu.. Cukup lama Leana memperhatikan pria itu sampai akhirnya pria tersebut menyadari ada seseorang yang menatapnya..

Pria itu balas menatap Leana dan mata mereka saling bertemu kemudian Leana memalingkan wajahnya dan melanjutkan perjalanan..

Leana terus berjalan dan dia menemukan dompet berwarna coklat.. Dompet itu merupakan dompet bermerek dan yang Leana tau, dompet itu berharga jutaan

"Wah?! Dompet mahal ini siapa yang dengan cerobohnya jatuhkan?!"-pikirnya

Kemudian Leana memberanikan diri membuka dompet itu.

"Oh tuhan- tolong maafkan perbuatan ku yang tidak sopan ini" -Leana bergumam

Dia melihat kartu identitas yang ada di dalam dompet itu dan kemudian menyadari bahwa foto yang tertera di sana mirip dengan pria yang Leana lihat tadi rupanya dia orang asing..

Dia segera berlari berbalik arah menuju tempat dia melihat pria tersebut dengan napas ter engah² dia celingukan mencarinya..

Sampai akhirnya matanya mendapati seorang pria yang tengah duduk di taman kecil di atas kursi taman yang memiliki Pohon yang cukup besar dan rimbun, di samping pohon tersebut ada kolam ikan kecil dengan ikan mas yang mengisi kolam tsb..

Dengan tatapan kosong dan ekspresi yang murung pria itu menghela nafas dan menatap ke arah dedaunan yang rimbun di atas kepalanya..

Dia terlihat frustasi, jika di perhatikan lebih detail pria itu memiliki wajah yang rupawan, kulit putih yang mulus, kumis yang cukup tebal, dan jas abu² yang di kenakannya tidak dapat menutupi otot² yang sedikit berbentuk di balik jas itu, rambut kuning yang seakan memancarkan cahaya... Dia ingin menganggap orang itu sebagai ayahnya..

"Hmm.. Sepertinya dia berusia sekitar 45 - 50 thn? Bukankah akan hebat orang seperti dia adalah ayahku?" -pikir Leana

Akhirnya Leana mendekatinya dan menyodorkan dompet temuannya itu di depan wajah pria itu..

"Excuse me sir ... Is this your wallet?"

(Permisi pak ... Apakah ini dompet Anda?)

Pria itu terkejut bukan main, dia sangat bahagia karena menemukan dompet nya kembali. Pria tersebut berkata

"Santai saja, aku sedang berlatih berbahasa Korea jadi jangan terlalu memaksakan diri" -Jawab pria itu

"Ah! Tentu saja pak.. Oh iya, apakah dompet ini sangat penting?" -tanya Leana penasaran

"Kau tahu? Kalau kau tak menemukan ini sepertinya aku harus bermalam di sini"

"Hahaha! benarkah? Syukurlah"

"Bagaimana aku harus membalas kebaikanmu ini? Terimalah"

Pria itu menyodorkan beberapa lembar uang yang dia keluarkan dari dompetnya

"Tidak perlu pak, saya hanya menjalankan tugas saya untuk saling membantu" -Jawab Leana menolak

Pria itu sedikit sedih, melihat hal itu Leana merasa tidak enak hati dan berkata.

"Bagaimana sebagai gantinya bapak berikan saya pekerjaan saja"

"Hmm, baiklah besok kau datang ke kantorku dan bawa ijazah terakhirmu.. Ok?" -sambil memberikan kartu nama perusahaannya kepada Leana

"Baiklah" -Jawab Leana sembari menerima kartu tersebut.

Melihat kartu nama perusahaan itu, Leana merasa tak asing dengan nama perusahaan yang tertera di sana..

Setelah mencoba mengingat Leana akhirnya tersadar tentang perusahaan itu

"Ya Tuhan! Bagaimana mungkin aku tak mengenali perusahaan terbaik di kota ini?!" -Pikir Leana

....

Besoknya, Leana mempersiapkan seluruh dokumen yang dia perlukan. Rupanya Leana adalah lulusan universitas ternama & elit.. Namun, karena kepergian orang tuanya Leana harus fokus kepada adik²nya dan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan nya ke tingkat yg lebih tinggi

....

Leana berangkat menggunakan taxi, dia dalam perjalanan menuju ke kantor yang tersebut dalam kartu..

"Pak, tolong antar ke perusahaan T di jalan xx"

"Baik non" -supir taxi

Bersambung-