Calista tidak mengada-ngada demi lolos audisi. Dia apa adanya dengan apa yang dimilikinya. Yang membuatnya serius dalam menjawab semua pertanyaan saat wawancara adalah uang yang dibutuhkan demi kelangsungan pengobatan bapaknya, bukan untuk hal lain.
Namun, semua nominasi saat itu kembali lagi diserahkan pada tuannya yang menyamar menjadi kakek-kakek yang renta, buta, dan lumpuh. Dan, diantara semuanya hanya Calista yang bersedia walau memang dengan iming-iming harta tapi harta itu harus ditukar dengan pengorbanannya menjadi seorang mahasiswi yang diharuskan cuti kuliah.
Tok tok tok …
"Siapa?" Bunyi ketukan di pintu kamarnya membuyarkan lamunan Andrew. Tidak ada sahutan dari luar namun Andrew tetap menghampiri pintu karena penasaran. Matanya terbelalak lebar ketika melihat sosok orang di luar pintu. Pria itu pun segera membuka pintu.
"Rosa? Sedang apa kamu disini?" Andrew kaget melihat tunangannya ada didepan pintu kamar hotelnya.
"Boleh aku masuk?" Tanya Rosa kemudian.