Bagian Dua

"Tidak usah berdiam diri disana, gue tau apa yang lo pikir. Sudah sini, daripada lo galau lebih baik lihat pandangan yang bisa menyejukan hati lo." Arga menarik tangan mungil Kezia. Kezia hanya menurut tanpa membantah sedikit pun.

"Indah"

"Tidak usah memuji gue"

"Lo jadi orang kepedean amat, itu lihat langitnya."

"Oh"

"Lo senior ya dan sering kesini ya?"

Tidak ada sahutan yang terdengar membuat cewek itu terdiam melirik sang cowok main gitar sambil merokok. Kezia tak suka dengan asap rokok dia dikit menjauh dari cowok itu.

"Tidak usah menatap gue seperti itu, gue bisa buat lo jatuh cinta dengan menatapku dengan waktu 5 menit."

"Benar-beanar ya lo jadi orang kepedean amat."

"Bukan kepedean tapi kenyataannya."

"Emang sudah berapa cewek yang sudah jatuh cinta sama lo."

"Banyak."

"Kasihan pacar lo."

Cowok itu menatap cewek itu seakan ingin tahu maksud kalimat tersebut dan Kezia mengerti arti tatapan itu. "Kasihan dengan sikap lo yang gila."

Cowok itu sedikit tersenyum "Baru lo yang bilang gue gila."

"Pasti mau bilang biasanya cewek bilang gini, lo cowok ganteng."

"Itu lo tahu."

"Sudah diam lo dan buang rokok lo itu."

Entah mengapa cowok itu mengikuti kata cewek itu. Dan menatap Kezia yang sedang menatap langit, cowok itu tetap sibuk dengan gitarnya.

"Sangat indah, gue suka."

"Benar gue bilang 5 men..."

Kezia memotong ucapan cowok itu dan menatapnya sinis " Bukan lo! Gue kagum dengan langit!"

"Itu tak seberapa, lebih indah lagi kala sore menjelma menjadi malam."

"Gue juga suka saat pergantian matahari. Apa boleh aku melihatnya di sore hari?"

"Tentu."

"Kenali nama gue Kezia Nazelua Wiraguna, nama lo siapa?"

Arga tahu namanya Kezia tapi sekarang ia sudah tahu nama panjang gadis yang kemarin itu. "Arga."

"Nama panjang lo nggak ada? Cuma Arga dong?"

"Argayasha Albassam"

Dua insan sedang menikmati waktu kosong dengan pikiran masing-masing di langit yang sama dengan alunan gitar yang di mainkan Arga seakan Kezia ingin memainkanya gitar itu. Dari dulu Kezia ingin bermain gitar tapi sayang belum ada yang mengajari sampai dia bisa.

"Arg, eh kak bole...."

Tiba-tiba suara HP Kezia berbunyi menghentikan ucapannya, dia menantap HP nya yang tertera nama Sam yng memanggil.

"Tidak jadi, gue mau pergi dulu."

"Aneh."

*********

"Mampus gue, telat" Guman Arga melihat jam sudah pukul 7 pagi.

"Kakakkkk!" Teriak Arin yang merupakan adek Arga.

"Sabar sayang, bentar lagi kakak turun. Kamu tunggu dibawah ya!" Sahut Arga yang langsung berlari ke kamar mandi.

Sudah 10 menit akhirnya Arga selesai bersiap-siap untuk ke kampus sekalian mengantar adeknya yang menjadi rutinitasnya. Sejak Ibunya pergi beberap tahun lalu membuat Arga lebih banyak mengabiskan waktunya bersama Mettasha Albassam yang masih SD itu. Papanya yang sibuk dengan pekerjaannya tak membuat kasih sayang untuk anak-anaknya memudar karena Papanya selalu menyempatkan bahkan mengabiskan waktu di selah-selah kesibukannya. Arga dan Asha memaklumi kesibukan Papanya sehingga tidak membuat mereka manja atau merengge untuk selalu ditemani. Sejak Istrinya meninggal Kristianda Albassam berlarut dalam kesendirian tapi tidak meninggalkan keluarganya, biar banyak wanita yang mau menggantikan posisi sang istri tetapi Kris tetap ingin seperti ini karena dia tahu anak-anaknya sudah lebih cukup.

"Papa, kalau kesepian dan ingin mencari ist..."

"Jangan paa, kata teman-teman Asha ibu tiri jahat. Asha tidak mau."

"Tidak ada ibu tiri sayang. Papa kan ada kalian yang selalu menyemangati papa." Jawab Kris sambil mengelus rambut Arin. "Kak, jangan ucap gitu lagi ya. Kasihan adekmu nanti ketakutan. dan ingat papa tidak akan menikah lagi cukup sekali seumur hidup papa karena cinta papa sama Almarhum ibu masih tetap seperti dulu." Kalimat kris membuat Arga mengerti betapa cintanya papanya kepada alamarhum Ibu walaupun sudah tiada setelah bertahun-tahun.

Sedangkan dilain tempat Kezia masih molor dengan selimut menutupi tubuhnya. Sudah beberapa kali Bundanya membanguninya tetap saja masih tidur. Hingga Kenzo masuk ke kamar sang adek untuk mengusilnya, ya Kenzo tahu kalau adeknya lagi kosong jadwal kuliahnya tapi tetaplah sang kakak usil ingin mengganggu adeknya.

"Keziaaa kerboo!"

Tak ada sahutan dari sang adek. Kenzo tidak tinggal diam, dia menarik selimut dan menarik kaki adeknya dan dengan usilnya Kenzo memoto Kenzi yang sedang mulut terbuka dikit.

Cekrek

Berhasil, mampus dek, aib mu sudah ku sebar di Ig mu....

Dengan puas mengusil adek kesayangannya, Kenzo keluar kamar lalu keruang makan mencari sang bunda dan ayah yang sudah selesai makan.

"Yah, Bun…. Kenzo berangkat dulu ya."

"Gak sama kita berangkat kak?"

"Gak usah yah, Kenzo ada meeting nih." Sambil salam tangan ayah dan bunda.

Jam 10 pagi Kezia baru bangun dan langsung ke lantai satu mencari bundannya. Tidak mendapt bunda kedapur dia memanggil bibi Atik. Ternyata semuanya sudah bekerja dan dia ditinggal sendiri, nasip kelamaan bangun jadi makan sendiri. Selesai sarapan Kezia naik kekamarnya, dia ingin mandi dan mau menonton drama-drama yang lagi hits. Lagi asiknya menonton HP nya bergetar-getar dari tadi, Kezia melihat dilayar HP nya ada notifikasi Instagramnya. Heran itu dipikiran Kezia.

"Kok ada ya notifikasi Ig? kan gue belum ada posting-posting apapun ." penasaran Kezia membuka Ignya dan melihat komen-komen di foto barunya yang baru di posting beberapa jam lalu.

Dan

"Kak Kenzooooooooooooo!" Teriak Kezia keras kesal dengan ulah kakak jahilnya itu.

Ada yang menarik perhatiannya. Ya, nama Argayasha albassam senior yang kemarin ia temui itu, mengikuti dan memberi suka pada postingannya.

"Loh kok dia tau nama Ig gue sih!" batin kezia berbicar. Kezia kepo dan melihat akun Arga hanya ada beberapa foto saja itu pun tidak jelas dengan wajahnya cuma ada foto yang jelas dengan sesosok perempuan cantik.

"Imutnya, ternyata dia punya adek gemas."

Selang beberapa menit kezia melihat-lihat postingan Arga ada pesan masuk dari Ig dan itu dari ....

"Tak usah lihat-liat foto gue, nanti lo suka." Benaran ini orang kepedean amat deh.

"Tidak usah GR jadi cowok, gue hanya lihat apa ini akun asli lo saja."

"Bilang saja penasaran dengan kegantengan gue"

"Ya tuhan ada ya orang gesrek seperti ini. Grnya tak terobatkan."

"Oh."

"kamu punya adek cewek ya?" Penasarannya Kezia membuat dia menanya pada Kenzo. "Ya. Kenapa."

"Gemas, siapa namanya?" Tak ada balas dari Arga, Kezia meletakkan HP dan ingin melanjut nonton.

Tiba-tiba....

"Namanya Mettasha."

"Namanya cantik seperti orangnya ya."

"Ya. Asha lebih cantik daripada cewek siapapun apalagi dari lo."

"Sial lo. Gini-gini gue laku dari lo ya."

"oh."

"Boleh dong kenali Meta sama gue, gue suka sama anak kecil."

Arga tersenyum membaca pesan itu, pantas saat kemarin Kezia akrab dengan anak kecil itu. "Asha tidak suka ada cewek lain kenal samanya apalagi mendekati kakak gantengnya."

Benar juga terkadang adek cewek terlalu posesif untuk kakak laki-lakinya, takut rasa kasih saying terbagi. "Gue mau kenal sama adek lo bukan sama lo. Lagian lo nggak ada gantengnya."

Tidak ada balasan lagi dari Arga dan dia tidak aktif lagi. Kini Kezia melanjutkan film yang ditunda tadi. Menikmati hari yang kosong ini dengan haluan romantic dari film. Arrghh, Kezia mempikirkan gimana kabar Samuel disana. Ada rindu yang belum terobati, ingin dia menelpon melepas rindu.

Kezia hanya melihat foto mereka berdua. Ada sesak dihatinya melihat hubungan semakin hari semakin hampar. "Sam gue kangen banget apa lo bertahan atau sudah ada yang lain menemanimu disana." Kezia berlarut dalam kesedihannya tak sadar air matanya keluar begitu saja. "I miss you sam!"

"Jangan galau, siap-siap nanti jam 12 gue jemput lo dirumah. kirim alamat lo, kita jemput Asha."

Kezia menatap pesan dari IG menggerut dahinya, tahu darimana dia kalau gue lagi galau. Mungkin dia cenayang. "Benar jemput adek lo? Nggak bercanda ataupu nipu gue kan?"

"Kirim alamat lo sekarang atau nggak sama sekali."

Kezia yang mendapat balasan itu sedikit kesal. Dasar senior arogan. Kezia sedang mengetik pesan tapi seniornya mengirim pesan lagi. "Ini nomor Wa gue, serlok." Tanpa memikir panjang lagi Kezia langsung serlok ke nomor Wa Arga.