Kita yang dulu memiliki cerita manis kini menjadi cerita ambigu. Aku bingung dengan hubungan ini, entah apa nama hubungan ini sekarang. Aku tidak mengetahuinya sama sekali, ingin ku memperbaikin semuanya seperti semula. Tapi percuma kalau aku yang menjaga kokoh pondasi hubungan ini. Biar waktu yang menjawab semua, apakah kita tetap bertahan.
Aku sudah menunggu janjimu yang akan meneleponku malam ini, tapi kini jarum jam sudah menunju pukul 22.00 wib. Kabar ataupun pesan tidak ada sama sekali kamu berikan padaku, aku hanya menunggu dengan kehampaan. Kamu selalu membuat ku menunggu hingga akhir ini.
Aku membukan kontak Sam lalu mengirim pesan singkat padanya.
📱Kezia
Aku lelah dengan sikapmu seperti ini, biarkan aku beristirahat sejenak dengan hubungan ini.
Malam ini aku menangis, menangisin hubungan yang hampir dua tahun menjalani hubungan jarak jauh. Kata sapaan hanya sekendar bahkan jarang aku dapat darinya. Ku melirik panggilan Sam mungkin dia sudah membaca pesanku sejam yang lalu ku kirim padanya. Kemana dia sampai baru bisa membuka hpnya, aku tidak ingin negaholic padanya. Sudah 10 panggil tak terjawab dan 15 pesan yang belum kubaca, aku ingin melihat kesabarnya untuk terus menghubungin kulagi.
Segitukah usahamu Sam untukku buat menghubungi. Aku sempat menelponmu tapi nomormu sibuk padahal kamu berjanji nelepon aku. Semua berubah dengan jalannya waktu, kini kamu hanya sekedar mampir.
Kubuka chat darinya yang hanya dengan kata manis semanis ucapannya.
📱Sam
Maaf tidak jadi menelponmu malam ini, aku baru pulang.Tolong maafin aku, beri aku waktu menjelasinnya zia. Jelasi maksud pesanmu padaku. Jangan begini, pliss zia.
Zia, aku tidak ingin semua berlalu begitu saja. Jika waktu memberi kesempatan pada kita, aku ingin selalu bersamamu. Mengabiskan waktu berdua seperti dulu. Jangan biarkan kesedihan menyelimuti rasa ini, maaf aku selalu mengecewakanmu. Tolong beri aku kabar ketika kamu membaca pesan ku.
I Miss You ❤️
Aku ingin menangis membaca chat yan g dia kirim padaku, aku tidak mau membalasnya aku hanya ingin berada disampingnya. Dulu ketika aku menangis dia selalu ada dan memeluk ku kini dia yang membuat aku menangis dan tanpa peluknya.
Sam apakah kamu tahu aku sangat merindukanmu hingga aku selalu berpikir kamu tidak ada lagi. Tidak aku harus menghubungi nya untuk meminta kejelasan.
Kumencari kontak sam dan nomor yang anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi. Deg, siapa yang dia telpon selarut ini? Apakah karena menelpon seseorang itu dia berhenti menghubungiku. Ya pikiran negaholic pun makin tertanam.
Kini tidak ada lagi sapaan manis darimu untukku.
Semua membuat hati ini ragu, datang akan pergi, lewat akan berlalu. Ada akan tiada, bertemu akan berpisah, awal akan berakhir. Apa semua itu akan terjadi nanti dihubungkan kita? Apakah rindu yang kamu berikan padaku tidak cukup untukmu menyiksaku.
*****
Laki-laki yang berpadu dengan kemeja biru itu berada di kantin fakultas bersama segerombolan temannya. Menikmati jadwal kosong dengan duduk santai di kantin sambil berbincang sama teman temannya.
"Ga, gimana dengan kegiatan kita buat malam keakrabkan buat sambutan mahasiswa baru kita? Apa sudah beres, tinggal minggu depan loh."
Rio memberi sebuah makalah yang berisi tentang organisasi merekan. Malam keakrabkan biasa dilakukan setelah mahasiswa baru mengikuti organisasi yang dipilih. Rio merupakan wakil ketua organisasi musik sekalian teman dekat Arga.
"Kasih kabar digrup kita rapat setelah latihan selesai. Jangan ada yang tidak datang."
Arga menyesap kopi di depannya setelah membaca makalah tersebut. Matanya berkelana dan berpusar pada satu titik, melihat seseorang yang tidak asing lagi baginya. Ia tersenyum melihat rambut tergerai itu.
"Oke, nanti ku kabari di grup WA. Lo kenapa senyum-senyum?" Sahut Rio heran melihat temannya ini bisa tersenyum biasa mukanya datar-datar saja.
"Kopinya enak." Sahut Arga menikmati kopi dengan kalimat bohongnya. Sebenarnya dia senyum melihat junior yang selalu menghantui hari harinya terakhir ini.
"Biasa juga Lo minum kopi gak senyum-senyum. Disambet lo ya Ga." Tanya Rio yang tidak percaya.
"Sudah kabari digrup, awas saja satu orang yang gak datang Lo yang kumaki."
Rio mengangguk dan mulai mengabari semua anggota inti. Tidak ada hambatan dari anggota inti semua setuju.
Arga membuka HP dan mengetik sesuatu dan mengirim pesan pada sesosok yang selalu menghantui harinya.
📱Arga
Jalan jangan tersenyum seperti tadi apalagi rambutmu terurai bagaikan menyapa para adam dipagi hari. Itu membuat aku kesal pada Adam yang memandangimu.
📱Kezia
Ga usah gombal deh Lo, dasar aneh. Darimana Lo tahu gue jalan tersenyum. Lo buntuti gue ya.
📱Arga
Aku lagi berjauh dengan mu tapi udara tiba tiba berbisik padaku. Katanya, kalau ada cewek judes lagi menyapa para adam dengan rambut terurai sambil tersenyum.
📱Kezia
Lo Arga atau bukan sih? Kok Lo jijik amat deh.
📱Arga
Tenang, gue tetap Arga buat mu saja wahai cewek judes.
📱Kezia
Gue judes karena lo jadi cowok reseh dan datar. Sudah deh jangan buat pagiku semakin buruk dengan gombal tidak guna Lo itu, semua hanyalah omongan basi.
📱Arga
Ok. Gue gak akan datar lagi kecuali sama Lo saja. Dan setiap kata yang ku ucapkan pada Lo tidak pernah omongan basi semua benar.
📱Kezia
Gue nggak peduli itu omongan apaan dan gue nggak berharap Lo bersikap datar sama gue.
📱Arga
Harus peduli dan berharap samaku karena aku memberi kepastian.
📱Kezia
Setiap kata kepastian akan ada kata kebohongan. Setiap kata peduli itu hanya sekedar mencari perhatian, setiap kata berharap akan menjadi pupus. Dan semua akan bercampur menjadi kesedihan. Satu lagi, semua cowok pandai dalam berkata manis.
📱Arga
Setiap orang berbeda, buat apa Tuhan ciptakan beribu orang kalau nantinya sikapnya sama. Tidak, semua berbeda. Dan jangan samaku aku dengan yang lain.
Tidak ada balasan lagi dari Kezia, Arga tersenyum dari tadi tapi kini murung. Dia tidak tahu ada apa dengan Kezia, apakah dia sedang rapuh.
Cewek judes sekaligus juniornya yang baru beberapa bulan dia kenal sudah berhasil menaklutkan hatinya dengan waktu secepat tanpa cewek itu ketahuim
Bahkan Arga tidak ingin melihat gadis itu menangis ataupun bersedih lagi. Ia tahu bahwa gadis itu sudah memiliki hubungan dengan pria lain. Tapi dia tidak takut ataupun mundur karena ia tahu bahwa hubungan mereka mungkin lagi renggang.
"Ga lo dari tadi senyum-senyum sendiri. Lagi lihat yang aneh ya Lo." Ujar Rizal yang menatap HP Arga.
"Ucap Lo gak ada benarnya." Arga langsung menendeng kaki Rizal.
"Sakit nyet. Lo gak ada lembut-lembutnya."
"Ngapain lembut sama tikus kayak Lo zal. Ga hari ini kita nongkrong ketempat Lo ya."
"Gue tikus Lo burung pemangsa Lang. Ingat itu."
"Ribut terus, aku ke kelas dulu." Arga meninggalkan mereka.