Tuhan telah menuliskan karangan indah di setiap kehidupan makhluk nya.
Takdir membuat seseorang mampu untuk terus mengejar setiap cita yang paling indah untuk kehidupan masing-masing.
Tuhan terus memberi harapan untuk para makhluknya yang senantiasa percaya dengan skenarioNya.
Skenario kehidupan sudah tertera semenjak masing-masing insan tak ada di muka bumi ini.
Galaksi, semesta dan Alam kini sudah menjadi saksi bisu antara pertemuan cinta dan lahirnya kehidupan.
Tinggal keteguhan dan kemantapan hati yang menjalankan nya.
Akankah Skenario Tuhan adalah jalan terbaik menuju kebahagiaan?
❄️❄️❄️
Hey...
Dear duka yang menjadi luka,
Dear luka yang terus-menerus terbuka
Menghujam waktu yang semakin menua
Menebar benih benih tak berdosa
Menghantarkan asa hingga ke nirwana
Menyembunyikan wajah yang tak tahu apa-apa.
🌹🌹🌹
Sebuah Suara nontifikasi tiba tiba berdering.
Cewek yang di depan laptop itu langsung beranjak meraih handphone nya di atas bed cover nya.
Tertulis Mars
Cewek tersebut langsung memutar bola mata malas.
"Halo brohh..." Sapa cowok itu
"Apa?" Jawab cewek itu datar
"Lagi apa? Main laptop ya?" Tebak Cowok itu
"Benar, kenapa?" Tanya cewek itu lagi
Saat cowok itu mau melanjutkan pembicaraannya...
Tiba tiba ia kentut
Duuut..
Lawan bicaranya yang mendengar pun terkejut
"Lo Kentut ya? Bangsat lo Mars!!" Teriak cewek itu membuat kuping Mars berdenyut
"Kan gue masuk angin, ya maklum lah" jawab Mars dengan sans nya
"Nggak segitunya juga kalek! Baunya nyampe sini tau nggak sii"
"Masak sii? Kok bisa ya?"
Mars memang cowok yang super duper telmi, bego, tolol, ogeb iya:)
"Iiihhh" Bulan mulai geregetan "bodo amat" lanjutnya
Bulan pun menutup telepon nya dengan gemas.
"Gangguin kerja gue aja sih, dasar terong cebol" umpat Bulan
Sedangkan di sisi lain?
"Lah kok dimatiin? Beb gue marah ya?" Mars bertanya tanya sendiri pada dirinya( dasar aneh!!-_- )
"Oh iya, gue punya janji" Bulanenepuk keningnya
"Dia marah nggak ya?" Sambil menekan nomor seseorang
"Halo"
"Ya?" Jawaban singkat dan padat
"Aduh jawabannya kok singkat ya? Jangan sampai marah please" batinnya
"Maaf gue nggak bisa kerumah lo, gue sibuk kerjain homework!'
"Ya"
"Ya gitu aja... Sekali lagi maaf ya"
"Oke"
Bulan pun mematikan teleponnya. Lalu meneruskan kerja tugasnya hingga malam pun larut
🌹🌹🌹
There goes my heart beating
'Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now
|Semilir angin berhembus meraung raungi jiwa yang hendak membuka mata |Menggores rasa yang entah ditiup angin lalu.
|Memecah hening, lalu hilang dengan kumpulan asap mendayu Dayu.
There goes my mind racing
And you are the reason
That I'm still breathing
I'm hopeless now
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason
There goes my hand shaking
And you are the reason
My heart keeps bleeding
I need you now
If I could turn back the clock
I'd make sure the light defeated the dark
I'd spend every hour, of every day
Keeping you safe
And I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, 'cause I need you to see
That you are the reason, oh
(I don't wanna fight no more)
(I don't wanna hurt no more)
(I don't wanna cry no more)
(Come back, I need you to hold me closer now)
You are the reason, oh
(Just a little closer now)
(Come a little closer now)
(I need you to hold me tonight)
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
'Cause I need you to see
That you are the reason
Suara lagu beralun dari headset ke kuping Bulan. Cewek yang selalu memakai masker hitam, rambut tergelung rapi diatas, dan poni lebat kedepan menutupi pinggiran mata bulat hitamnya.
Sambil menelusuri lorong koridor sekolah barunya, ia mengambil snack ringan dari tas panda miliknya.
Dia mencari ruang aula, bisa dibilang cukup besar sih sekolah ini. Tapi tidak sebesar yang dibayangkan cewek itu.
Awal masuk ia memakai sepatu nike berwarna putih bergaris biru. Menyimpang dari aturan sekolah, yang seharusnya memakai sepatu berwana hitam. Namun mungkin cewek itu lupa.
Setibanya di aula, ia mencari-cari orang yang sajak tadi ingin dicarinya.
"Nah itu dia, ketemu juga" Bulan berlari ke arah cowok itu
Dengan terengah engah, dia menghampiri temannya itu.
Cowok itu membalikkan badan, dan nampak terkejut melihat Bulan. Banyak perubahan dari dirinya, semenjak liburan panjang.
"Kenapa?" Jawabnya datar tak berekspresi
"Lo marah sama gue?" Tanya Bulan
"Kagak, kenapa?"
"Lo kemarin di telepon, jawab lo singkat banget, so gue pikir lo marah ke gue" jelas Bulan.
"Oh, kemarin... Nggak kok. sans aja kalik" cowok itu tersenyum tapi kek orang terpaksa
"Okey" Bulan melebarkan senyumnya
"Bintang cool banget deh, gue yang dideketnya ikut beku. Ckck" batin Bulan saat Bintang pergi menjauh.
Acara pembukaan MOS sudah selesai. Para anggota siswa baru melanjutkan dengan acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
"Aduh,, kebelet pipis"
"Rey gue ke toilet bentar yah, jagain tempat duduk gue"pamit Bulan yang sudah tak tahan lagi
"Siap broh"
Setelah keluar dari toilet, Bulan bertemu dengan Mars.
"Lah, terong cebol ngapain di kawasan toilet cewek, lo mau ngintip?" Kejut Bulan saat bertemu dengan Mars
"Kagak!!" Hindar Mars "jangan su'uzon dulu cabe rawit!" Lanjutnya sambil bertolak pinggang
"Terus? Lo kesini ngapain coba?"
"Mau colut dong" jawab Mars sambil menampilkan wajah konyol nya
Dengan jengkel nya Bulan meninggalkan Mars begitu saja. Pada waktu perjalanan mau balik ke aula, Bulan berpapasan dengan kakak OSIS.
"Hey lo anak baru!" Bentaknya "lo tau kan aturan di sekolah ini?" Tanyanya sambil suara lebih meninggi
"Nggak kak!" Jawab Bulan antara tegang karena dibentak dan santai karena memang ia nggak tau
"Dilarang memakai sepatu berwana putih, lo nggak tau bedanya putih sama item?" Sambil melipat tangan di depan dada
"Tau kak" sambil menundukkan kepala
"Sekarang, copot tuh sepatu, dan kasih ke gue, CEPET!" sambil mengulurkan tangannya
"Hah?" Bulan mendongak terkejut
"Nggak ada perlawanan cepetan, mana tuh sepatu!" Mengulangi perkataannya
Bulan pun pasrah "Iya iya" lalu melepaskan sepatunya "sombong amat!" Lirih Bulan.
Setelah sepatu itu diambil kakak OSIS garang, dan tanpa diduga, sepatu Bulan dilemparkan ke kolam ikan depan lorong tersebut. Mengenaskan!!
"Omg sepatu kesayangan gue!" Sambil meratapi sepatunya yang mengapung
"Oh ya satu lagi hukuman buat lo!" Lanjut kakak OSIS itu
"Hah ada lagi? What the fuck!" Umpatnya dalam hati
"Lo harus berdiri di bawah bendera sambil hormat sampai jam istirahat pertama, hem mungkin kurang lebih 45 menit lagi" ucapnya santai lalu meninggalkan Bulan dengan seenak jidatnya
"Double shit tuh orang ya, gue doain kena azab yang setimpal, gue aminin nih!" Sambil menengadahkan tangannya
Dan saat Mars mengintip Bulan, dia merasa kasihan, dan ide terlintas di pikirannya
"Kak, kak OSIS!!!" Mars meneriaki kakak OSIS budek yang menghukum Bulan tadi.
"Apa?" Jawabnya ketus sambil membalikkan badan
"Gue nggak pakai dasi nih kak! Tolong hukum gue dong!" Sambil menunjukkan ke arah kerah yang tanpa dasi
Flashback on
"Gue ke kantin ah, beli minum buat Bulan, tapi nanti kalo gue dimarahin kakak OSIS gimana?"
"Gimana ya, caranya buat gue kena hukum?" Mars bertanya tanya pada dirinya
Dasar bego Mars
"Oh iya, gue lepas aja nih dasi, pasti nanti kena hukum!"
"Ah pintarnya aku! Mars, mars kau memang pandai sekali! Sepandai martin garrick, eh dia kan dj, bukan orang pandai "
Flashback off
"Gila nih bocah!" Batin OSIS itu, sambil mengeleng gelengkan kepala
"Lo sehat?kok seneng dihukum" Tanya OSIS itu memastikan.
"Syukron, sehat walafiat kak" jawab Mars sambil melihatkan sederet gigi putihnya
"Okey, kalo gitu lo ikut tuh cewek dibawah bendera!"
"A - asyiap" Mars berlari ke arah Bulan
"Hay bulaaannn... Nih gue bawain minuman," teriak Mars dari kejauhan
"Lah elo? Kok bisa?" Heran Bulan dengan keringat membasahi tubuhnya sambil menerima minuman yang diberi Mars
Tanpa menjawab, lalu Mars mengikuti Bulan, hormat dibawah tiang bendera yang usang.
Banyak orang melihat Mereka berdua, ada yang senang karena mereka dihukum, dan ada yang berpikir mereka couple. so sweet.
|Mentari menyelinap masuk ke celah celah hati penuh kehampaan.|
|Menggeluti rasa kian tak terasa.|
|Damai, tenang ku bawa angin suka cita
|Ku biarkan masuk, kedalam memori yang perlahan kian memutar luka.|
🌹🌹🌹
Hari kedua masa pengenalan sekolah.
"Huh, gerah banget nih hari, butuh yang nyegerin" keluh Bulan selepas tuntasnya acara.
"Minum sprite dong!" Sahut Mars disebelahnya
"Gak usah iklan. Emang yang nyegerin cuma sprite? Tanya Bulan
"Hem, ada yang lain sih... Ada yang nyegerin, dan pastinya lo kagak tau" Mars tersenyum jahil
"Paan?"
"Aku"
"Iih jijik amit amit"
"Hahaha"Mars hanya tertawa
Para anggota siswa baru SMA Noswergos, harap mencari letak kalian masing masing, dan setelah itu silahkan kalian masuk ke ruang kelas kalian . Wali kelas kalian akan memandu kegiatan kalian berikutnya. Terima kasih. Suara pak wakasek beralun di mikrofon.
Banyak siswa siswi berlarian mencari kelas masing masing. Ada yang memasang wajah bahagia, ceria, karena mendapat kelas baru, dan ada yang berwajah masam karena takut berpisah kelas dengan seseorang yang diharapkan. Seperti Bulan
"Kuy Mars cari kelas, gue nggak sabar buat cari tau kelas gue dimana!!" Seru Bulan menarik lengan Mars ke arah yang diinginkannya.
"Santuy lan" jawab Mars
Dipersimpangan jalan, dengan tergesa gesanya Bulan, dia menabrak seorang laki laki.
"Adaw sakit bebeh" Bulan tersungkur
"Siapa sih yang berani nabrak gue Si Miss Queen word" Ungkap Bulan sambil membersihkan lututnya dan berdiri
Saat itu juga Bulan pun terkejut. Sedangkan cowok yang menabraknya itu hanya diam, tak minta maaf.
"Eh Bintang, gimana kabar lo?" Bulan mulai kikuk
"Baik" seperti biasa jelas singkat padat
"Maaf ya tadi gue nabrak lo, si Mars nih, nyenggol gue segalak" lanjut Bulan
"Loh kok gue? Fitnah lo Lan..." Mars merasa terzhalimi
"Bacot kou! Diem aja! Nanti imbalannya gue kasih permen yupi ! Okay?" Tipu Bulan sambil mengedipkan sebelah matanya
"Btw yang nabrak Bintang kok lo yang minta maaf!" Tegas Mars
"Tadi yang nabrak gue kok! Jadi gue yang salah!" Jawab Bulan
Gue tau kok, batin Mars
"Udah kuy cari kelas bareng!" Ajak Bulan sambil menarik tangan Bintang.
"Bukan gue nih yang digandeng?" Tanya Mars agak mengkencangkan nada suaranya
"Ayok cepetan Mars,, lama banget sih" jawab Bulan. Mars pun mengikuti Bulan
Setelah mereka bertiga sudah di depan papan pengumuman. Dan mereka bertiga pun mencari nama mereka bertiga.
"Gue nggak keliatan, tolong cariin nama gue dong!" Ucap Bulan
"Gue juga nggak keliatan, badan gue ketinggian!" Ucap Mars "Eak"lanjutnya
"Biar gue aja" sahut bintang tiba tiba
Mars dan Bulan ternganga
"Bulan, Bintang, Mars kelas 10 MIPA 3" ucap Bintang b aja.
"Wah gue sekelas sama Bulan" Mars sangat bahagia
"Wah gue sekelas sama Bintang" Ucap Bulan tampak lebih bahagia dari Mars
Sedangkan Bintang memutar bola matanya malas. "sekelas lagi"
🌹🌹🌹
"Bintang, lo mau duduk sama gue nggak?" Tawar Bulan dengan penuh semangat.
"Nggak" jawabnya cepat.
Sedangkan Mars? Masih membelah kerumunan sejuta lautan manusia tertinggal jauh di belakang.
Dengan napas terengah engah "lo kok nglepasin gandengan tangan gue sih? Kan jadinya gue ketinggalan!" Ucap Mars
"Sorry gue lupa Mars!" Bulan menjawab dengan entengnya...
Mars hanya tersenyum tipis, tapi entah dengan apa kata hatinya?
"Lo sebangku sama gue ya lan" Mars mengawali pembicaraan
"Nggak usah ah! Gue duduk sama Rheynita aja!"
Jleb
Gue nggak pernah lo anggep lan!!, Batin Mars
Dan saat Bulan Bintang masuk ke dalam kelas terlebih dahulu, Mars?
"Gapapa gue harus semangat tanpa penyemangat!! Semangat Mars huuu haaa" Mars kembali ceria dan menyusul 2 temannya
Akhirnya, Mars sebangku bareng Bintang, di posisi barisan ke 3 dari deretan ke 2
Sedangakan Bulan dia memilih duduk bersama Rheynita.
Guru wali kelasnya akhirnya datang.
"Pagi anak anak" sapa bu guru dengan centilnya, make up yang berlebihan, bedak yang tebal 5cm, coba bayangkan! Lipstik merah menyala 2 stik, mengerikannya! Alis buatan bagai ekor kuda, iyuuh super dupee over dosis.
"Pagi bu...." Balik murid murid
Bu Azka mulai perkenalan
"Perkenalkan nama ibu ya anak anak, nama ibu, Azka Mawardani... Panggil aja bu Azka, kalo bu Mawar juga boleh, kan ibu secantik mawar"
"Ya bu,,, " jawab murid murid malas
"Ih GR amat tuh guru!" Bisik salah satu siswi
"Iya, cantikan gue kali" sahut siswi lainnya
"Sekarang ayo kita perkenalan satu persatu" pinta bu Azka dengan sok lemah gemulai
"Bu, kita udah dewasa, bukan anak paud lagi yang harus kenalin diri satu persatu" tolak Bulan
"Kalo ibu ingin tau nama kita, ya silahkan cari di daftar absen dong bu!" Lanjutnya. Dan semua murid menganggukkan kepala tanda setuju
"Kalo saya mau kenalin diri saya bu...!!! Boleh kan?" Teriak Mars sambil berdiri
Semua menengok ke belakang lalu memutar bola mata mereka malas.
Mars maju kedepan dengan sombongnya
"Kenalin gue gaes, nama gue Mars Genta Deuxor!" Awal perkenalan Mars dimulai
"Gue cowok paling tamvan dikalangan cowok di SMA ini" Mars menyisir rambutnya menggunakan sela jari jarinya
"Huuuuuu" teriak para kaum hawa terutama Bulan, ingin saja ia maju dan menampol muka Mars.
"Eh jangan histeris dong!!" Lerai Mars
"Astaga, tuhan berikan Mars pencerahan hidup, berikan dia petunjuk jalan yang benar, jangan kau sesatkan dia tuhan" tangan Bulan menyimpuh memanjatkan doa
"Sudah, Mars yang cakep boleh duduk sekarang" suruh Bu Azka
"Makasih bu," Mars kembali dengan senyum lebar hingga melihatkan lesung di kedua pipinya.
Bel istirahat pun berbunyi.
"Lan, kuy kantin" ajak Mars sambil membawa sekotak bekal nasinya
Bulan pun bangkit dari duduknya "Kuy Mars, tunggu gue ambil bekal "
Lalu mereka berdua ke kantin bersama, layaknya teman. Yang membedakan pertemanan mereka adalah, entah kenapa saling bertengkar, namun pertemanannya masih awet hingga menginjak jenjang SMA, seperti sekarang.
"Bu kantin," sapa Mars
"Ada ayam nggak?" Lanjutnya
"Ada, mau berapa potong?" Tawarnya
"Tolong diusir dong bu, saya mau makan disini bareng temen saya" Mars mengucap dengan entengnya
"Lah bocah" kejut Bu kantin sambil menepuk jidatnya begitupun dengan Bulan.
Nih anak malu maluin aja dari SMP, Batin Bulan
Mereka berdua langsung duduk di tengah, karena tidak ada bangku kosong lagi, semua sudah penuh
"Mama gue masakin tempura ikan kesukaan gue, dan udang kesukaan lo"
Ya! Benar, semenjak SMP mama Mars sudah terbiasa membawakan 1 kotak bekal dengan 2 jenis lauk dengan tujuan supaya Mars membaginya dengan Bulan. Dan begitu sebaliknya, Bulan pun terkadang membawakan lauk kesukaan Mars. Itu sudah menjadi tradisi semenjak SMP.
"Gue suap ya!" Lanjut Mars, bulan pun mengangguk iya
Mereka berdua tertawa bersama. Dan saat Bulan melirik ke arah sudut kantin, dia melihat Bintang yang menyendiri tersenyum tipis seakan berbilang "sudah besar masih disuap?"
"Eh udah ah Mars, gue malu diliatin banyak orang tuh, mending lo makan sendiri aja! Gue juga bawa bekal kok!" Tolak bulan tiba tiba
"Lah kenapa berubah kek gini?" Tanya Mars
"Ya gapapa aja, gue udah besar, nggak seharisnya gue kayak anak tk, dan gue mohon ya Mars kita bukan anak SMP lagi, kemana mana bareng, sekarang gue udah bisa sendiri" lalu Bulan melanjutkan makannya
Seakan akan perkataan bulan menusuk telinga dan menyayat hati Mars, yang tanpa salah melupakan kenangan indah masa SMP mereka.Yang tak pernah menganggap kenangan itu ada. Ya itu cewek cantik yang ada di depan Mars sekarang. Bulan.
"Oh gitu, ya uadah. gue beli minum dulu" Mars bangkit dari duduknya
Setelah 5 menit" Mars kok lama banget sih? Katanya beli minum, kok lama?" Bulan mengatakan dengan makanan menggembul di pipinya
Bulan pun tersadar dengan kata katanya tadi.
"Gue tadi kelewatan kagak ya bicaranya, Mars kan sensian orangnya. Ah bodo amatlah, palingan nanti juga balik lagi" Bulan melanjutkan makannya sebelum bel masuk

Perlahan engkau pun mejauh dari diriku, melepaskan semua yang tlah terjadi.. jika harus meninggalkan diriku untuknya, tak rela jika kau pergi dengannya
××Kelas 10 MIPA 3
"Lan, gue nggak bisa soal yang ini nih... Nyontek dong!" Rengek Mars
"eh lu ngomong seenak jidat lo aja ya! Apaan sih!" Bulan risih
"Ini soalnya nggak nyambung, gue nggak mudeng" sambil menggaruk kepala belakangnya.
"Iih goblok banget sih lo..." Cetus Bulan
"Lah kok gue yang goblok sih? Soalnya kali yang nyusahin! Bilangin noh soalnya, nggak usah mempercepat gue mati!"
"Serah lo Mars... Serah lo! Kuping gue mau gue cantelin ke panci aja! Serasa nggak berguna nih kuping!" Bulan pasrah
"Lagian gue goblok juga gara gara over micin!" Jawab Mars " jadi salahin micin aja sono noh! Lanjutnya sambil diringi senyum cengengesan. Hehe.
Bulan tidak mau kalah " KALAU GOBLOK YA GOBLOK AJA! Gosah nyalahin micin bumbu masak segala!"
Jleb
"Masaoloh".
Pandangan Bulan beralih kembali ke guru yang mengajar saat itu.
"Bul bulan... Lo translate ke bahasa Indonesia ya, gue kasih tebakan ke lo!"
"Paan?" Jawab Bulan sambil menoleh ke belakang
"I love artinya apa?" Pertanyaan awal dari Mars
"Aku cinta" jawab Bulan biasa saja
"Kalo you?" Pertanyaan keduanya
"Kamu..." Jawab Bulan dengan wajah tak kalah lebih biasa.
"Kalau i love you?" Pertanyaan terakhir Mars
"Sorry kita temenan aja" lalu Bulan mengembalikan badan ke arah depan
Jleb, anjerrr
Bel pergantian pelajaran pun berbunyi dengan nyaringnya.
"Eh saoloh gue kagak bawa buku panduan bahasa Indonesia lagi!" Bulan menepuk jidatnya agak keras.
"Lo ga bawa buku lan?" Tanya Mars kawatir
"Iya, kenapa? Lo mau ejek gue? Silahkan!" Ketus Bulan
Mars langsung menyahut
"Kagak, yee su'uzon kali ya!"
"Bintang ganteng baik dan nggak sombong ....." Bulan memelas
"Pinjem buku panduan bahasa Indonesia punyak lo dong" rengeknya
Dan saat itu Bintang langsung menghadap tepat ke arah Bulan, dengan sorot tajam dimatanya, yang sangat dalam menusuk ke pupil.
"Lo bilang kek seenak jidatlo aja ya" lalu Bintang berpaling ke buku kembali
Jleb
Katakata itu sangat menyakitkan woi! Batin Bulan
-----
"Anak anak saya akan memberikan tugas kepada kalian," kata bu Bilkis
"Tugas paan bu?" Jawab Budi
"Tugas kelompok buat kalian adalah, bentuk kepompok lalu buat drama tentang." Bu bilkis menarik napas panjang panjang"Kerjakan buku paket halaman 100 sampai 171!" Lanjutnya
"Anjay mabarrr!! 71 halaman woy!"
"Kayaknya tangan gue bakal dijual jadi cabe kriting deh!"
"Itu seriusan 71 halaman?"
"Minta digampar tuh guru!"
"Disantet dosa nggak ya?"
"Hahaha pengen dosa tapi takut ketawa!"
"Kebalik goblok!"
"Apaan sii?"
"Hah? Ada apa ada apa?"
"Kemana aja lo Tarjoooo!!"
"Lol!"
Ya begitulah jika 10 Mipa 3 diberi tugas sejagad. Banyak ngomel, dikit mbacod. Mau lo apa Njing!? Jadi ngegas nih authornya:v

Ku terhanyut dalam relungan malam. Menghiasi setiap degup jantung. Di balik bayang bayang kenyataan
Di sabtu malam yang dingin, masyarakat menggunakan jaket hodienya masing masing untuk menerjang dinginnya angin untuk pergi ke karnaval malam yang hanya ada saat 4 bulan sekali.
Suasana pengunjung sangat ramai, ada yang mampir ke stand makanan, permainan, bahkan hanya lihat lihat saja karena dia jomblo contohnya, ya-gue lah
Gue kesini sendiri. Bokap nyokap gue pada ngelantur ke perusahaan mereka masing masing. Gue yang kagak pernah ditemanai yang nggak pernah mendapat pengawasan orang tua ngerasa iri bet pada anak kecil yang berlarian dan tangannya digandeng ibunya. Jika menangis tinggal digendong, seketikapun langsung diam. Yah begitulah hidupku. Seperti tak punya orang tua.
Gue hanya berkeliling di luasnya karnaval malam, gemerlapnya bintang ditambah remang remang cahaya bulan.
"Andai gue kagak jomblo, gak bakal gue kek bocah o'on"
Sambil mendengarkan secuil lagu di earphone gue, tiba tiba gue menemukan sesosok astral yang sangat kukenal
Mars.
"Hai Bulan" Mars teriak dan berlari mendatangi Bulan
Bulan hanya memutar bola matanya malas
"Ngapain lo kesini?"
"Ya liat karnaval lah, masak mau nglamar lo sih lan" jawab Mars sambil menaikkan resleting jacket kulitnya
Seketika Bulan melotot "Apa lo bilang?"
"Eh kagak jadi kagak jadi"
Mereka berdua akhirnya menjelajahi karnaval hanya berdua. Saat Bulan memasuki stand permainan, disaat itulah ia ternganga. Melihat wahana lingkaran besar didepannya, yang sudah lama sekali tidak menaikinya.
"Mars kuy naik itu!" Spontan Bulan menarik tangan Mars
Tapi Mars seakan tidak mau diajak
"Jangan lan, gue agak takut naik begituan"
Bulan membalikkan badan
"Apa? Takut? Lo bukan anak kecil lagi Mars. Sia sia gue berdua jalan sama lo, nggak ada gunanya, nggk ada serunya. Udah ah gue duluan aja"
Sebenernya, gue nggak takut sama sekali lan. Cuma gue khawatir aja kalau kejadian masa kecil kita keulang lagi. Batin Mars
Saat Bulan ingin memesan tiket, di depannya ia melihat ada seseorang yang juga ia kenal.
"Lo Bintang?" Tanya Bulan
Cowok itu membalikkan badannya
"Ngapain?"
"Lo juga mau ikut naik wahana ini?"
"Iya, kalo lo?"
"Wah kita satu tujuan, barengan aja kuy!"
"Boleh" jawab Bintang biasa biasa aja.
Mars yang melihat Bulan dan Bintang gandengan tangan dan hendak naik bianglala, diapun langsung lari ke arah mereka berdua
"Tunggu - tunggu, tungguin gue. Gue juga mau ikut"
"Lo udah berani?" Tanya Bulan remeh. Bintang pun tersenyum miring.
"Udahlah, kan gue bukan anak kecil lagi"
"Ya udah ah kuy!"
Bulan menarik Mars dengan tangan kanannya, dan menggandeng Bintang dengan tangan kirinya.
Saat mereka mulai berputar diatas,sesuatu hal terjadi. Bianglala itu seketika berhenti dan semua lampu yang ada di karnaval padam.
Saat itupun Bulan terkejut langsung memeluk Bintang yang sedang berpangku tangan, dan tangan bulan dipegang oleh Mars. Semua orang mulai panik.
Tapi selanjutnya listrik sudah diperbaiki, lalu berjalan seperti biasa.
"Seru ya tadi" ucap Bulan
"Biasa aja"jawab bintang dengan muka datar nya
"Ya Iya lah lo kan berani nggak kayak Mars"
"Ih lo kok gak ngaca sih lan" ungkap Mars
"Lo sendiri aja takut ketinggian..." Dengus Mars pura pura marah
"Bodoamat lo mau marah kek, mau nangis kek, mau ngesot di jalan kek, nyruduk sapi kek..bodoamatlah! Bacod" respon Bulan
"Gue mau pulang" ucap Bintang tiba tiba membuat Bulan mengernyitkan dahi.
"Lepasin tangan gue!" Tidak menyangka ternyata dari tadi tangan Bintang digandeng Bulan. Bulan pun langsung melepaskan tangannya
Bintang langsung pergi dari situ.
Disana hanya menyisakan Mars dan Bulan. Dengan rasa canggung Mars memberi tawaran pulang ke Bulan
"Dah malem pulang kuy...mama lo nyariin nanti!"
"Astaga ini baru pukul 7 malem udah dibilang malem? Lebay banget sih!"
"Yaudah deh...mau kemana lagi?" Tawar Mars
"Mau gue traktir es krim?" Tawar Mars lagi
"Oke setuju! Gitu dong!"
Mereka berjalan berdua ke arah penjual es krim.
"Lo pesenin gue rasa vanila gih, gue mau ambil sesuatu di mobil. Kagak lama" pekik Mars
Bulan memasang wajah tidak senang
" jangan lama lamaa!"
Saat Bulan sudah menemukan tempat duduk yang pas.... Mars pun tiba tiba datang membawa gitar favoritnya.
"Nih es krim lo!" Sodor Bulan saking berlebihan akhirnya terkena hidung Mars.
"Ups! Sengaja!" Bulan melanjutkan makan es krim coklatnya
Dengan tidak terimanya Mars menggelitiki Bulan. Bulan punmerasa gelu dan tertawa terbahak bahak
"Cukup Mars, cukup!" Pekik Bulan
"Mau nyanyi apa nih? Pake acara bawa gitar segala??!" Bulan melirik gitar yang dibawa Bulan.
Tebak ya!!
Mars mulai memetikkan senar gitar dengan manisnya. Wajah yang tajam, sorotan yang redup. Poni yang basah terjulai ke depan akibat gerimis.
Kenapa tiba tiba pikiran gue melayang terbang?? Bulan merutuki dirinya
"Gue kayak pernah ngerti nih nada" bulan coba menebak
Tiba tiba Mars pun bersenandung, akhirnya Bulan mengeluarkan suaranya
Waiting for the time to pass you by
Hope the winds of change will change your mind
I could give a thousand reasons why
And I know you, and you've got to
Make it on your own, but we don't have to grow up
We can stay forever young
Living on my sofa, drinking rum and cola
Underneath the rising sun
I could give a thousand reasons why
But you're going, and you know that
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay
All you have to do is
All you have to do is stay
Won't admit what I already know
I've never been the best at letting go
I don't wanna spend the night alone
Guess I need you, and I need to
Make it on my own, but I don't wanna grow up
We can stay forever young
Living on my sofa, drinking rum and cola
Underneath the rising sun
I could give a million reasons why
But you're going, and you know that
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay
All you have to do is
All you have to do is stay
All you have to do is stay
So stay, yeah
All you have to do is stay a minute
Just take your time
The clock is ticking, so stay
All you have to do is wait a second
Your hands on mine
The clock is ticking, so stay
All you have to do is stay
Mereka berdua tersenyum bersama dan terlihat agak canggung
__________________________________________________________________________________________________________
Cukup sekian wassalamualaikum
🎉
________________
♥️
🌹🌹🌹