Monster Hutan Angker (2)

"Segera tolong dia!" Mars memerintahkan ksatria yang tadi untuk tetap tinggal dan merawat temannya. Ketika ia melihat ksatria yang tadi tidak bergerak, sang pangeran marah. "Ayo cepat!!"

"Ba-baik, Yang Mulia..." sahut para kesatria itu dengan suara tergagap.

Sebenarnya, Mars ingin memarahi laki-laki itu karena tidak membantu temannya, tetapi kemudian ia menyadari bahwa ksatria itu mungkin terkejut dan tidak bisa segera bergerak. Jadi, Mars turun dari kudanya untuk memeriksa luka laki-laki yang terluka itu.

Ia mengernyit saat melihat pemandangan mengerikan itu. Rongga mata mencair dengan cepat dan sekarang separuh wajah laki-laki itu telah hilang. Laki-laki i8tu masih berteriak sekuat tenaga, sambil meringkuk di tanah

Ksatria yang satunya menoleh ke putra mahkota dan menggelengkan kepalanya dengan sedih. Matanya dipenuhi dengan horor. Mars menghela nafas.