MENUJU KUAT

Dar Dar Dar suara tembakan yang terdengar dari gang yang ada di tengah gedung tinggi lalu muncul seorang pria di kegelapan yang memegang pistol dengan jubah hitam.

Cerita pun di mulai

Axelle Parviz seorang lelaki berumur 24 tahun yang hidup sendiri dan bekerja di sebuah minimarket di dekat rumahnya.

kedua Orangtuanya merupakan pasangan detektif yang sangat hebat tetapi suatu hari naas saat menjalankan misi kedua orangtuanya terbunuh bahkan jasadnya tidak pernah di temukan dan masih menjadi misteri akan kematiannya.

"Axelle bangun woi(sambil mengetuk pintu) sudah pagi saatnya bekerja"teman Axelle yang bernama trigun memanggilnya,selain bekerja di minimarket Axelle juga sering bekerja sambilan sebagai kuli di gedung gedung baru yang ingin di bangun di kotanya.

"Iya iya aku mandi dulu tunggu ya jangan pergi kayak biasanya"

"ok gua tunggu tapi cepat"

Axelle pun bergegas mandi lalu berangkat bekerja bersama trigun.

Seperti biasa di tempat kerja Axelle selalu rajin dan pekerja keras semua orang selalu memunjinya.dia muda dan memiliki semangat kerja.

"hei Xell kamu gak merasa putus asa dan bosan ya bekerja terus kesana kemari tetapi kita tidak pernah kaya, aku ingin punya uang banyak dan hidup tenang huffft"

"gua sih ingin nikmatin hidup ini dulu gun karena di sini tempat nyaman ku saat ini dan banyak orang memperhatikanku"

"terserah lu lah dasar orang aneh yg gak butuh duit".

"udah waktunya pulang nih gun"

"iya Xell aku kemasin barangku dulu"

mereka pulang bersama dan tiba tiba di tengah jalan mereka menemukan seseorang lelaki yang berlumunan darah dan sedang berlari dari kejaran gangster.

"hei pak ada masalah apa sampai berlumuran darah ini" kata Axell

"Tolong aku Tolong aku" perkataan orang itu sambil dengan nada kesakitan

"hei xell kita pergi aja yuk takut gua klo urusan gangster tau sendiri kan kota kita bagaimana hukum serasa tidak berlaku"

"kalau kamu mau pergi duluan saja aku mau nolong orang ini"

"haduh jadi pusing gini,mau apa kabur lari pasti kekejar"

"kamu bawa orang ini dulu aku akan coba tahan mereka"

"dah gila kamu"

"percaya lah cepat nanti aku susul"

"ok tapi aku gak mau tahu klo kamu kenapa Napa".

Trigun pun membawa orang itu lari ke rumah sakit dan Axelle menghadapi para gangster itu.

"hei kamu siapa kita masih ada urusan dengan orang itu"

"aku cuman mau menahan kalian"

"dasar hajar saja dia ayo..."

Axelle pun di hajar sampai habis dan membuatnya terluka parah kedua tangannya patah dan kaki kanannya retak,dia pun di tinggal begitu saja.

tiba-tiba seorang kakek tua datang menghampiri Axelle dan berkata

"kau ingin apa?"

(sambil menangis dan kesakitan)Axell berkata

"aku ingin menjadi kuat"

Axelle bangun dan sadar dirinya sudah berada di sebuah rumah di tengah hutan dan dia meras tubuhnya sangat panas karena terlilit dengan kain.

"kau sudah bangun"seorang kakek tua yang menolong Axelle .

"kau siapa kek,oh aku ingat kau yang menolong ku kemarin setelah para gangster itu menghajar ku"

"kau Axell Parviz kan putra dari Dodge Parviz dan Julian Parviz"

"bagaimana kau bisa tahu"

"mereka dulunya muridku"

"hah kakek merupakan guru dari ayah dan ibuku"(Axelle berkata dengan wajah kebingungan)

"kau ingat yang kau katakan kemarin setelah

di hajar para gangster itu?"

"yah aku ingin menjadi kuat".

"itu yang membuatku tertarik denganmu gaya kepahlawanan mu dan tekadmu"

"hahhhh"

"apakah kamu mau menjadi muridku,akan ku jadikan mu sebagai seseorang yang berbeda mulai dari sekarang"

"apakah anda yakin,aku hanya seorang pegawai minimarket dan memiliki pekerjaan lain yang tidak jelas"

"itu bukan suatu alasan jawablah"

"baik guru,heheheheeheh,tapi bisa tolong lepaskan ikatan kain ini"

"tidak itu merupakan bagian latihan mu yang pertama lepaskan sendiri"

"hahhhh"(berteriak sambil mencoba melepaskan kain di tubuhnya).

hari berlalu dan Axelle tinggal bersama kakek itu dan dia berlatih hari demi hari sembari bekerja di kebun milik kakek.2 tahun pun berlalu saatnya bagi Axelle kembali ke kota dan menentukan hidupnya lagi apakah dia akan menjadi orang yang lebih baik atau sebaliknya.

"guru apakah kekuatan ku ini sudah hebat untuk kembali ke kota yang keras itu"

"yah itu tergantung dengan hatimu yang menentukan apakah hatimu akan sekokoh baja atau serapuh kaca"

"baik guru aku akan mengkuatkan tekad dan hati ku"

"sebelum pergi tentukan apa itu tujuan mu"

"aku ingin melihat kota tidak penuh dengan hal hal busuk lagi"

"aku ingin bercerita tentang kedua orang tua mu mereka tidak hilang begitu saja mereka di bunuh oleh organisasi terbesar di kota itu saat orangtuamu menyelidiki nya dan bagaimana mereka bisa terbunuh itu ada hubungannya dengan orang dalam aku memperingatkan mu agar berhati-hati karena yang terlihat melawan kejahatan tetapi justru sebaliknya"

"baik guru"(Axell berkata sambil menahan amarah setelah mengetahui kebenaran kematian kedua orangtuanya).

Setelah 2 tahun Axelle kembali ke rumahnya dan dia sangat senang karena bisa melihat foto kedua orangtuanya lagi saat itu trigun yang sedang berjalan di depan rumahnya Axell.

"hai trigun"

"hah suara ini Axelle,Axelle kau dasar bodoh 2 tahun menghilang aku sudah lapor polisi mencari ke semua tempat tidak ada kau dari mana"

"aku tidak kemana-mana aku sudah kembali"

lalu trigun memeluk Axelle sambil menangis.