Apa Yang Terjadi?

Kama Supremacy, ini adalah kalimat terkenal yang Hayate kenal saat Kama Assassin pertama kali muncul di FGO Mobile.

Banyak orang-orang bersemangat untuk Kama dan memuji seberapa kuat, cantik, dan terdegedrasi dirinya dalam hal gameplay, story, gamepress, twitter, dan akhirnya memunculkan satu kalimat yang akhirnya terus dipakai...

Kama Supremacy!

Tapi pada saat ini, ketika Hayate akan memanggil keduanya, sebuah kupu-kupu biru yang membawa cahaya biru indah melewati matanya yang membuatnya teralihkan.

"Master-san ~~ Kau mengintip, kan?~~"

"Uwaahhh..."

Hayate terkejut, karena pada saat ini, Mara tiba-tiba muncul di depannya dalam sekejap yang membuatnya berteriak sehingga dia terpeleset dan jatuh duduk kebelakang.

"Ouch..."

"Ara?" Mara terkejut, tapi kemudian dia tersenyum nakal: "Hehe~~"

Dia tiba-tiba meringsut masuk mendekati Hayate yang saat ini dalam keadaan dua pertiga tiduran di atas rumput tebal agak basah disana. 

Melihat Mara mendekat dan merangkak ke arahnya, Hayate merasakan sengatan di tubuhnya: "M-Mara ?! Apa yang kau lakukan ?!"

"Ufufu~ Master-san, jadi nakal itu tidak baik tahu? Mengintip gadis yang sedang mandi, itu bukan hal yang baik~"

Mara mendekat dan terus mendekat. Tidak ada tempat bagi Hayate untuk melarikan diri!

Bahkan jika dia mencoba lari, entah bagaimana dia merasa seperti katak yang dimelototi ular. Tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak karena tatapan seorang wanita yang sama di belakang Mara pada saat ini.

"Kuhh..."

Sensualitas dewasa yang dipancarkan Mara dewasa bentuk Ascension ketiga benar-benar sangat mempesona. Mungkin sebagai dewi cinta, tubuhnya memang tidak kalah dengan dewi panen bukan?

Seketika Hayate disejajarkan oleh Mara....Dia bahkan mencoba mendorongnya ke samping, tetapi di mana pun dia menyentuh, tubuh Mara benar-benar lembut dan kenyal. Sebaliknya, dia merasaingin lebih bersenang-senang dengan tubuh ini, dan tanpa sadar dia merasakan pesona adiktif yang membuatnya merasa seperti itu dalam tubuhnya pada saat ini.

Sementara tubuh Hayate dalam keadaan ini sembari dibelai dengan penuh kasih oleh tangan lembut Mara, Mara menjilat bibirnya dan berbisik saat menempelkan tubuhnya ke tubuh Hayate:

"Mungkinkah, Master-san....Kau, mau mencobanya denganku?"

Mara menjauh, lalu menjangkau tangan Hayate sebelum meletakkannya di atas payudara besarnya disana:

"A-aa-aa-Apa ?! M-Mara !!! Kau, kau..." Otak Hayate berhenti bekerja, dan tangannya merasakan kelembutan elastis disana!

Tanpa sadar dia meremasnya!

Mnyhuu...

"Nnhhh..." Mara mengeluarkan nada sensual yang membuat pikiran Hayate melompat ke Alam Semesta ketiga !!!

Jika Saiyan berubah karena amarah, Hayate mungkin berubah karena ini !!!

Mara menatap Hayate dengan nakal, "Master-san, kau benar-benar anak yang nakal bukan?~"

"Aku tidak, aku..."

"Boooohong~~ jika tidak, kenapa kau tidak melepaskan tanganmu yang ada di Oppaiku?~"

"Uwaahhh..."

Keduanya benar-benar bermain-main disana. Tapi Kama dibelakangnya mengerutkan keningnya....

Pada awalnya, tatapan Kama saat melihat Hayate terlihat seperti dia melihat babi yang akan disembelih oleh Mara. Lagipula, Mara adalah Iblis seksual yang bahkan berani menggoda Buddha...

Ngomong-ngomong, hubungan keduanya sebenarnya tidak akur tahu? Skadi bisa membuktikannya, tapi hanya ketika di depan Hayate saja, keduanya dengan anehnya patuh dan bersahabat!

Oke, kembali ke topik.

Kama sekarang sedikit mengernyitkan keningnya saat berpikir: "Kenapa aku merasakan "Heavens Hole" yang sama dari Master seperti wanita itu? Tidak, bukan hanya keakaraban Heavens Hole, tapi juga "Ananga"..."

"Jelas Master adalah manusia utuh. Tidak mungkin tubuhnya diselimuti oleh kekosongan tak terbatas (Ananga) yang akan melahap apapun kedalamnya (Heavens Hole) seperti wanita gila itu."

Kama menjadi semakin dan semakin ragu, "Apakah ini ada hubungannya dengan diriku yang lain di tubuh itu? Tidak, ada sesuatu dalam tubuh Master yang sepertinya sedang berusaha memunculkan eksistensinya?"

Selagi Kama memikirkan ini, Mara disana sudah menjilat bibirnya nakal setelah mencium dan menjilat leher remaja itu sambil tangannya mengelus, menembus baju Hayate dan menggelitik dada tebal Hayate yang membuatnya bergidik, lalu berjalan ke perutnya, dan kemudian telapak tangannya dengan lembut membelai kaki Hayate.

Setelah itu dilakukan pada Hayate, untuk pertama kalinya, Mara akhirnya menyadari perasaan aneh pembebasan dari tubuh Hayate!

"Hah ?!..."

Wushhh ...

"Benarkah, jadi kau juga merasakannya juga?" Kama mendekat, lalu mendengus sambil menarik Mara menjauh dari Hayate.

Mara patuh dan menatap Kama aneh, "Ini, Master-san rasanya...mmmm~~ ettooo....memiliki koneksi ke akses "Cinta" ??? Arere, ini aneh! Tidak mungkin manusia biasa...tidak, bahkan manusia di zaman para dewa tidak bisa mencapai satu dari aspek penting Kemanusiaan ini!~~"

"Master, apakah kau..." kalimat Mara langsung terputus.

Buk..

Dengan kesadaran penuh, Hayate langsung membalikkan situasi. Mara yang telanjang bulat ada di bawahnya dan dia di atas!

Pada saat ini dia akhirnya menyadari keseriusan masalah ini...

Mara telanjang, tubuhnya dalam wujud dewasanya ini benar-benar menggambarkan secara penuh apa itu sensualitas wanita. Dia menakjubkan!

Kulit putihnya yang sedikit memerah mewakili kesenangan sentuhan kulit, mata genit basah yang imut itu, dan napasnya yang panas....

Hayate yang melihat ini, tanpa sadar menelan ludahnya.

Pada saat berikutnya, Mara yang awalnya terkejut dengan perilaku Hayate segera menunjukkan kepadanya ekspresi yang nakal dan menggoda....Dia tersenyum.

Merasakan kesenangan atas usaha menggoda Master nya berhasil untuk pertama kalinya, dia juga menunjukkan segalanya tentang dirinya kepadanya dalam situasi ini.

Mengikuti jari tangan lembut gadis itu, yang terentang dari punggung Hayate, lalu ke perut depan, dadanya, hingga melingkari lehernya dari belakang...

Dia perlahan mengajak tubuh Hayate untuk bergerak bahkan lebih dekat dengannya.....

Nafas keduanya menyatu, dan akhirnya mereka menyatukan bibir mereka!

Ciuman keempatnya dalam hidup ini!

Otak Hayate masih tidak merespon dengan baik sehingga dia tidak melakukan gerakan apa pun, dan tidak menunjukkan perlawanan.

"Ah! ... Fuah .. Ah ... Fu! ... Ahh ... Hahh ... Ahha!"

Mara dengan terampil dan penuh pengalaman memainkan lidah mereka yangbersilangan, ciuman yang dia berikan semakin ganas seiring waktu berlalu yang membuat Kama dibelakang akhirnya mengerutkan alisnya tidak senang!

Dia tahu bahwa ada perasaan aneh bahkan ketika dia dipanggil oleh Hayate saat pertama kalinya, itu adalah perasaan cinta yang kuat.

Sebagai dewi cinta, dia tentu tahu bahwa itu adalah efek yang timbul dari tubuh yang dia rasuki...dan bahkan mempengaruhi jiwanya sebagai dewi!

Dia mencintai Masternya, sama seperti Mara karena mereka satu tubuh pada awalnya.

Karena itulah...dia tidak menyukai situasi dimana Hayate dimonopoli oleh iblis nafsu itu!

Setelah beberapa saat, dia maju, memeluk Hayate dari belakang, memisahkan kepala keduanya yang berciuman, menarik kepala Hayate kebelakang dengan mantap lalu menciumnya dengan tanpa ragu!

"Ahhh, kau menganggu, diriku yang lain...."

"Ncupahh...itu salahmu." Kama menyudahi ciumannya, mendekatkan pipinya ke wajah Hayate, menjilat pipinya dengan nakal dan menatap Mara dengan pandangan malas, "Berikan juga bagianku."

Setelah itu, keduanya memberikan senyum menawan lainnya yang membuat Hayate merasa bahwa dia ditatap oleh dua ekor predator mengerikan!

Tapi keduanya tidak akan melepaskan kesempatan ini~

Kama menciumnya sekali lagi, sementara Mara menggertakkan tangan remaja yang menganggur itu untuk menggosok payudara besarnya.

Payudaranya yang besar membanjiri telapak tangan Hayate hingga meluber melalui jari-jarinya.

"Haa ~~! Nnahhh~~"

"Chuu...Master, disini juga....naahhhh...chuu, chuu..."

Tidak melupakan niatnya, Kama juga mengangkat payudaranya ke arah Hayate seolah menghidangkan masakan terlezat pada remaja itu.

Dia juga mengambil bola marshmallow itu dan memainkan kedua hal lembut dan mengandung zat adiktif itu sehingga membuat kedua servant itu bersemangat sambil mengeluarkan teriakan yang centil lagi dan lagi dari kenikmatan tak terlupakan yang disebabkan olehnya.

Reaksi keduanya yang dipenuhi dengan ekstasi meningkatkan hasrat Hayate, yang pada gilirannya membuatnya menerima lebih banyak kesenangan.

Dia menyudahi ciumannya, menurunkan Kama di punggungnya agar terlentang tepat disamping Marah, lalu mengambil dua payudara mereka yang bersebelahan dan langsung menakan dua pai besar dengan dua ceri merah muda itu dengan lahap!

"Nnaahhhhhhh------ Master, iyahhh..nnnhhh---"

"Diriku...nchuuu~~ slurpp---"

Kama mengeluarkan erangan yang seksi, sementara Mara mendekat ke Kama dan menciumnya. Adapun Hayate, dia terfokus pada payudara keduanya yang lezat, dan rasa payudara keduanya menyebar di dalam mulutnya. Dia tidak menggunakan giginya untuk merangsang mereka, tetapi saat dia menemukan ujung payudara besar itu, dia sedikit nakal dan menggigit kecil hal itu yang membuat keduanya mengangkat suaranya lebih nakal, seksi, dan mengandung nafsu yang besar!~

"Hnnaaaaaaaahhh .... Tidak ... Master ... Jangan gunakan ... gigi iiihhhhhh~~... Ah - ...?"

Mara tiba-tiba saja melingkarkan kakinya di pinggang Hayate dan lengannya dengan erat melingkari sekitar kepalanya. Tubuhnya gemetar dan Kama disampingnya menatap tidak percaya bahwa seorang dewi mencapai klimaks dibawah permainan seorang manusia biasa ?!

"Ah ... A-Apa itu ... Ah! ... Apakah aku baru saja...mencapai "pencerahan"...?"

Sekarang, Hayate menyadari sesuatu sedang terjadi dalam dirinya. Dia merasa itu ada hubungannya dengan dosa manusia yang dia miliki, tapi situasi tidak memberinya waktu ketika Kama menarik dirinya kedalam sebuah kuncup bunga besar yang sekitarnya dipenuhi oleh udara merah muda yang membuat hal dibawah miliknya semakin keras dan sakit!

Kama menindih Hayate dengan pandangan penuh sensualitas dan nafsu, matanya seperti predator, dan bibirnya terasa kering sehingga dia menjilatnya dengan tampilan penuh gairah dan erotis.

Tangannya membelai Hayate melalui bajunya, menggulungnya ke atas dan menunjukkan dada bidang dan perut six pack nya.

Dia kemudian sekali lagi menyodorkan payudaranya yang lezat ke arah Hayate, dan Hayate menjawabnya dengan kasar!

Dia meraih pantat semok Kama dan memijatnya dengan keras, sementara mulutnya sudah penuh dengan aroma susu dari hal yang dia nikmati sekarang~

"! --Ahhh. Tu-Tunggu ... Iyaahhh....jika itu dilakukan bersamaan nnaahhhh, kau memasukkan nggghhh, jari.... melakukan itu ..... Aaahhhh ---!~~"

"Kama! Kama! Kama!"

"Masterr~ suka, aku suka Masterr~~ ...jatuh bersamaku Master, makan aku sampai tak tersisa ahhhhhh!!!----"

Kama melontarkan kalimat yang mesum dan bergairah sambil tubuhnya di cicipi sepenuhnya oleh Hayate--

Aphrodisiak yang bercampur dalam ruangan kuncup ini sangat keras, ditambah sesuatu di dalam tubuh Hayate terasa sangat panas.

"Ayo, Master~ ... nikmati terus rasa kejatuhan ini bersamaku." Kata-kata indah itu memikat Hayate, merampas kemampuannya untuk melakukan gerakan apa pun.

Tapi...Ah...

Visinya tiba-tiba kabur.

Tampaknya Kama tidak mendeteksi itu dan di wajahnya, muncul senyum erotis paling mesum sejak mereka melakukan ini.

"! Uh ----?"

Hayate di sisi lain merasa kekuatannya tiba-tiba meninggalkan tubuhnya. Hanya sebuah gambaran yang perlahan buram yang masih dia lihat...

Itu sosok Kama dengan tanduk di kepalanya, dan entah kenapa dia merasa bahwa di dahi Kama terlihat semacam garisan, terlihat seperti mata yang menatapnya seolah menatap kehancuran dirinya sendiri!

Dan entah darimana, dia mendengar sebuah suara yang agung di telinganya...

[Om Hreem Vatukaya Apad-uddharanaya kuru kuru Batukaaya Hreem]

Aku tidak tahu apa artinya, tapi dia merasakan sesuatu di tubuhnya perlahan mendingin, tidak panas lagi...

[Om Batukbhairavaya Namaha]

Ketika kalimat ini keluar, tubuhnya perlahan rileks, kelopak matanya memberat, dan sosok Kama menjadi buram.

Kemudian...

[Om Bang Batuk Bhairvaaye Namah]

Sajak terakhir ini membuat kesadaranku hilang sepenuhnya, menyisahkan sesosok ular kobra yang mendesis ke arahnya dalam kegelapan sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya dan aku terjatuh....

Ketika dia membuka matanya lagi - dia menyadari dia tidak melihat langit-langit kuncup bunga lagi, tetapi lingkungan alam dengan danau tempat dia pertama kali melihat Kama dan Mara yang sedang mandi, atau mungkin sedang melakukan ritual?

"Hm? Kama...Mara...dimana mereka? Aku benar-benar melakukan hal tidak senonoh itu pada mereka.....agghhhh !!!---"

Dia menggaruk-garuk kepalanya dengan frustasi, lalu dia menghembuskan nafas lelah, berdiri dan memutuskan untuk kembali ke tenda.

Bersama Skadi mungkin bisa menenangkan pikirkannya yang kacau saat ini.

Ketika dia pergi, sosok Kama dan Mara dalam wujud dewasanya yang masih bisa dibilang telanjang bulat tapi bagian vitalnya tertutupi oleh api biru (ananga) yang panas menatap kepergian sang master dalam pandangan dingin, kejam, marah, penuh penindasan, yang berbeda dengan ekspresi mereka tadi!

"Itu dia."

"Itu pasti dia."

"Tsk." x2

Kama yang memiliki ekspresi bosan akhirnya berkata, "Ini akan merepotkan jika dia memilihnya."

"Apakah dia masih mengincar kita, diriku?"

"Kurasa ada alasan lainnya dia memilih Master."

"Moouuu...master-san itu benar-benar mengejutkanku! Jika dia turun..."

Kama menyipitkan matanya dan akhirnya mengucapkan rencananya, "Sebelum itu terjadi, kita harus mendapatkan Master lebih dulu!"

"Hatinya?"

"Hati, pikiran, tubuhnya....semuanya!"