Sejenak Mona menatap Elsa sebelum akhirnya Mona melangkah kan kaki nya mendekati Elsa,ada sedikit rasa ragu untuk dirinya menanyakan hal ini.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu,dan aku harap kau mengatakan nya dengan jujur"
Alih alih mendengar ucapan Mona,mata Elsa memicing menatap Mona dengan perasaan bingung,apa maksud Mona dan apa yang akan ia tanyakan itu nada bicara nya seperti ada sesuatu yang mengganjal.
"Katakan lah Mona,pasti aku akan menjawab dengan jujur terlepas siapa dirimu saat ini"
"Eumm,menurut mu apakah aku ini seorang yang jahat yang pernah ada di muka bumi ini,pada siapapun tanpa terkecuali"
Seakan mengetahui akan kemana arah pembicaraan ini,Elsa melipat kedua tangan nya di atas dada dan tersenyum seraya berjalan mendekat ke arah Mona berdiri,Elsa berusaha agar suasana tidak lah terasa begitu canggung karna bagaimana pun pembahasan ini bukan antara atasan dan bawahan,tapi antar individual.
"Biar ku tebak,eum apakah kau sudah jatuh hati pada Rafael?"
"Ah-he-eum, berhenti lah bertindak seperti paranormal Elsa,aku bertanya padamu untuk di jawab dengan logis,bukan dengan dugaan dugaan seperti itu"
Bukan merasa dirinya terancam Elsa justru tertawa melihat Mona salah tingkah ketika mendengar ucapan nya.
"Ya,ya,ya,kau ingin aku berkata jujur bukan,baiklah aku akan mengatakan nya pada mu"
Dengan penuh antusias Mona mengangguk cepat, membuat Elsa terkekeh sekali lagi.Mengapa Mona belakangan ini terlihat sangat banyak perubahan,mulai dari mood sampai perasaan nya yang mudah berubah ubah apakah ini pengaruh dari kasus Rafael dan Alexa,entahlah.
"Mona, dengarkan aku baik baik.Mungkin bagi sebagian orang kau ini menyebalkan,tidak menyenangkan,terlalu dingin seperti tidak punya hati,kau terlalu kejam dan keras kepala,but it's okay for me,biarlah mereka menilai mu apapun itu sesuai kaca mata mereka,tapi aku pun punya kaca mata sendiri untuk menilai mu,dan selama 18 tahun aku menjadi teman paling dekat denganmu aku dapat memahami semua itu,jika aku dapat memberikan mu sedikit saran,tolong gunakan sedikit saja perasaan mu dengan hati mu, dan aku sangat yakin di atas segala ke egoisan mu,kau adalah orang yang sangat baik Mona"
Terasa sedikit ngilu hati Mona mendengar penjelasan Elsa jika gengsi tak menghalangi nya mungkin saja Mona sudah menangis meraung raung di pelukan Elsa,tapi Mona tetap lah seorang Mona ,ia sangat tidak ingin menampak kan kelemahan nya pada orang lain, dirinya sudah terbiasa menahan segala rasa sendiri.
Melihat air muka Mona mengalami perubahan Elsa memberanikan diri menyentuh bahu wanita itu,ia tersenyum seolah sedang memberikan energi untuk Mona,ya hanya perlakuan kecil ini lah yang mampu merubah hal kecil menjadi hal besar.
"Kau boleh sedikit berubah menjadi lebih hangat,tapi tidak perlu menjadi orang lain,dan jika kau ingin menangis di hadapanku maka menangis lah,karna dengan menangis akan meringankan sesuatu yang mengganjal dan beban pada bahu mu, sekarang mari kita makan,kau harus mengisi tenaga untuk tetap dapat menjalani hari ini,esok,dan seterus nya"
Dengan senyum pias Mona menyetujui ajakan Elsa untuk makan,sebab perut nya pun memang sudah terasa sangat lapar,ia belum sarapan pagi tadi dan hampir setengah hari ia habiskan dengan pikiran yang kacau.Mona menyuap kan sup jamur kesukaan nya dengan sangat anggun,tata krama dan adab keluarga Wijaya sangat di kunjung tinggi termasuk saat makan sedangkan Elsa,ia tidak mempermasalahkan prihal adab makan,bagi nya cukup berdo'a dan makan menggunakan tangan baik itu sudah merupakan adab makan yang baik,dan itu sudah termasuk sebuah adab juga di Indonesia.
Setelah selesai santap siang Elsa merapihkan meja tempat mereka makan,kemudian ia memasuk kan salad buah naga kedalam kulkas agar saat sore hari Mona dapat menikmati nya dalam keadaan dingin berserta susu kedelai bercampurkan beras merah,ketan hitam,wheat dan juga oat atau lebih tepat nya multi grain,ya memang Pola makan Mona sangat lah terpilih ketimbang Elsa,karna Elsa dengan bebas memakan makanan apapun yang ia suka tanpa berpikir over weight,karna nyatanya sebanyak apapun makanan yang di lahap oleh Elsa berat badan nya tidak pernah bermasalah,ohh tubuh idaman semua wanita.
"Selamat bekerja kembali,jaga kesehatan mu Mona karna esok hari kau harus bekerja lebih keras lagi,di pagi hari kau harus mengadakan meeting dan setelah nya kau harus menemui Tuan Yamato Takeshi untuk menyerahkan proposal kerja sama kita dengan PT.Ashahi Indonesia"
"Benarkah begitu Elsa? mengapa kau tak mengatakan padaku sejak pagi tadi kalau besok ada pertemuan dengan Tuan Yamato Takeshi,jika aku mengetahui lebih awal maka meeting akan terus berlangsung"
Wajah Mona tampak memerah mendengar penjelas Elsa untuk tugas nya esok hari,ia benar benar terkejut karna jadwal kerja besok sangat lah menumpuk, padahal besok adalah hari Sabtu mengapa dirinya malah terjebak dalam tugas yang berantakan hasil tangan nya sendiri,Mona mengetuk ngetuk meja kerja nya dengan gusar bisa bisa nya ia sampai lupa jika besok adalah hari ia berkunjung ke PT Ashahi Indonesia.
"Nona Monalisa,kau ini bagaimana? keadaan emosional mu pagi tadi sangat tidak baik, bagaimana mungkin kau tetap melanjutkan meeting hari ini?bukan meeting yang berjalan tapi kau malah memarahi semua karyawan yang ada di ruang meeting karna kau sendiri sedang dalam keadaan tidak terkontrol"
"Stop Elsa,kau ingin ku pecat?berhenti mengejek ku"
Alih alih bukan merasa ia dalam bahaya,Elsa justru tertawa melihat Mona marah, menurut Mona diri nya sedang mengejek padahal memang itulah kenyataan nya bahwa pagi tadi dirinya sedang berada dalam lingkup yang melebihi batasan,karna jika Mona sedang tidak baik baik saja mood nya maka Mona tidak segan segan mencampak kan seseorang itu.
"Haha, yasudah lah ingat pesan ku baik baik,aku akan kembali bekerja"
Tak lama setelah berpamitan dengan Mona,Elsa berjalan meninggalkan ruang Presiden Direktur menuju meja kerja nya yang letak nya tidak jauh dari ruang sang presdir.Elsa mulai menghidupkan komputer nya untuk mengirimkan email kepada seluruh staff dan divisi untuk mempertahankan diri esok hari agar meeting berjalan dengan lancar,juga memberikan informasi bahwa jam masuk kantor di majukan 1 jam dari jadwal biasanya.Beberapa menit setelah mengirimi email pada seluruh staff , telepon di atas meja kerja Elsa berbunyi.
"Dengan Elsa ada yang bisa di bantu?"
"Ya Elsa dengan Mona,tolong kau buatkan jadwal meeting yang flexible untuk besok,karna aku tidak ingin bekerja terlalu larut saat weekend,dan tolong kau informasikan padaku pukul berapa aku harus bertemu dengan Tuan Yamato Takeshi"
"Permintaan mu sudah semua ku kerjakan, sebentar kau akan ku kirimi email schedule untuk esok hari"
"Baiklah,aku tunggu Elsa,kau memang dapat di andalkan"
Setelah menerima telepon dari Mona tangan mungil Elsa bergerak dengan lincah menekan papan keyboard untuk mengirimkan email pada Mona,beberapa detik kemudian tugas nya me'reschedule untuk besok telah rampung.Meskipun tidak menerima respond dengan baik dari seluruh staff namun hal ini bukan suatu masalah bagi Elsa terlebih bagi Mona,menurut Elsa kontrak kerja yang di terapkan oleh Mona tidaklah bertele tele juga semena mena.
Sore hari ketika Mona sedang bersantai menikmati salad buah naga dan juga susu kedelai multi grain kesukaan nya itu,ponsel milik Mona berdering dengan username tertera pada layar itu adalah Rafael namun Mona memilih untuk tak mengindahkan panggilan ponsel itu,tak lama setelah nya denting sebuah pesan singkat masuk.
"Untuk beberapa hari ini aku ingin menenangkan diri sejenak Raf,entah sampai kapan aku kembali dapat menemui mu dan menerima keadaan ini"
Tanpa perlu membalas Mona melanjutkan kegiatan nya melahap dessert kesukaan nya,juga tak peduli berapa banyak pesan masuk memaksa nya untuk bertemu.Kini dengan semangkuk buah naga dengan saus asam juga sebotol susu kedelai multi grain yang ia nikmati, wajah Oriental terpahat milik Mona tampak cantik natural terbias cahaya matahari.