Di dalam supermarket terbesar di kota Surabaya Elsa dan Mona berjalan menuju lorong display susu dan mengambil beberapa kaleng susu untuk mensupport energy dan nutrisi selama mengikuti work out.
Setelah melakukan pembayaran di meja kasir Elsa dan Mona segera menuju mobil dan melesat meninggalkan area perbelanjaan megah itu. Setibanya di fitness center keduanya melakukan pemanasan terlebih dahulu selama 15 menit,setelah selesai pemanasan keduanya memilih alat berat masing masing.
Selama 2 jam berlalu kini Mona dan Elsa tengah mendingin kan tubuh nya seraya memainkan ponsel nya masing masing,Elsa tersenyum saat dirinya mendapati pesan singkat yang masuk dari seseorang terdahalu yang pernah hadir dihidup nya beberapa tahun lalu,melihat Elsa tersenyum sendiri menatap ponsel nya membuat Mona mengernyitkan keningnya heran.
"Ada apa Elsa?"
Mendengar Mona memanggil namanya membuat Elsa berhenti tersenyum seraya memegangi ponsel nya, alih alih menjawab pertanyaan Mona Elsa hanya menggelengkan kepala nya perlahan dengan tersipu,ia sedikit gugup kendati dirinya di tatap oleh Mona dan membuat Mona semakin penasaran,tapi terlalu mencampuri urusan orang lebih dalam itu bukan lah kepribadian Mona, pada akhirnya Mona pun tak mendapati jawaban dari Elsa ,ia kembali memainkan ponsel nya dengan tenang.
Setelah dirasa cukup tubuh nya mendingin pasca work out,Mona dan Elsa kembali memasang jacket dan bersiap untuk pulang karna hari sudah semakin siang dan matahari semakin menyengat membakar kulit mungkin keputusan untuk kegiatan selanjutnya adalah berenang.
"Hari ini begitu terik,aku rasa berenang bukanlah suatu hal yang salah, apakah kau mau ikut Elsa?"
Elsa yang sedang fokus pada tablet kerja nya memandang Mona sekilas dan mengangguk kecil pertanda setuju kemudian kembali fokus pada kerjaan yang ia bawa ke tempat liburan.
Melihat Elsa tengah sibuk membuat Mona jengah, sebenarnya yang presdir itu dirinya atau Elsa,tapi Mona tidak ingin gegabah sebab ia sudah hafal betul kinerja kerja Elsa seperti apa,ia tipikal orang yang memiliki dedikasi tinggi juga sangat bertanggung jawab maka dari itu Mona tidak merasa dirinya sia-sia menggaji Elsa cukup mahal meskipun Mona mengenal Elsa sejak usia kedua nya menginjak 3 tahun tapi Elsa tidak membuat tameng atas dirinya untuk berbuat semena-mena.
Sementara di kawasan elite gedung bisnis di kota Surabaya Rafael baru saja selesai meeting pada pukul 11 siang kurang 10 menit,ia memerintah kan sang supir untuk mengantarkan nya ke sebuah cafe terbaik di kota Surabaya Barat,di tengah hari yang cukup terik Rafael memilih menu cocktail untuk menyegarkan dirinya dari terik matahari,setelah menikmati cocktail kemudian Rafael kembali memesan menu makan siang cream sup jamur dan air mineral,saat menu makan siang yang ia pesan terhidang di atas meja di alam bawah sadar nya ia terbayang wajah Mona karna hampir setiap pergi makan siang bersamanya Mona selalu memesan cream sup jamur,ya Mona begitu sangat menyukai sup jamur.
Selama 5 menit dirinya melamunkan Mona , Rafael tersentak mendengar bunyi ponsel nya yang cukup keras rupa nya Alexa yang menelpon.
Di satu sisi Rafael tengah membayangkan dan memikirkan Mona di sisi lain ada Alexa yang tengah kalut mendapati kekasih nya tiba-tiba berada di kota yang berbeda dengan dirinya, perlahan Rafael menggeser ponsel nya untuk menerima panggilan Alexa.
"Ya Alexa,ada apa?"
"Oh Tuhan, Rafael! bisa-bisa nya kau bertanya ada apa dengan santai nya di saat aku kalang kabut mendapati kabar kau berada di Surabaya dari sekertaris mu"
Alexa menjawab dengan nada tinggi merespond panggilan Rafael yang seolah tanpa rasa bersalah,ia terkejut mendapatkan kabar saat dirinya mendatangi kantor perusahaan milik papah nya Rafael bahwa Rafael tengah berada di Surabaya,dan Rafael pergi tanpa memberikan kabar pada nya terlebih dahulu.
"Alexa maafkan aku,ini semua serba mendadak dan aku belum sempat memberi mu kabar karna setibanya aku di Surabaya harus rapat dengan beberapa divisi untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang hampir saja collapse"
Sebisa mungkin Rafael tidak ikut terpancing emosi dengan kemarahan Alexa,ia menarik nafas panjang menunggu jawaban dari wanita yang ia cintai itu dan beruntung lah Rafael karna Alexa dapat mengerti keadaan nya saat ini jadi dirinya tidak perlu berdebat perkara hal kecil,hanya saja Alexa masih merasa kesal karna ia mengetahui hal itu dari orang lain. Selama setengah jam Rafael bercengkrama dengan Alexa via virtual Rafael kembali melirik arloji yang bertengger di lengan kiri nya begitu gagah,ia harus segera kembali ke kantor untuk mengurus beberapa dokumen yang akan ia tanda tangani utnuk langkah selanjutnya menangani perusahaan ayah nya yang hampir collapse.
Dan di sisi lain Mona dan Elsa tengah menikmati panas nya siang hari ini dengan berenang di temani dengan perasaan air jeruk sunkist dan beberapa kue kering setelah keduanya makan siang tadi.
Tubuh indah kedua gadis yang tengah barmain air itu tampak meliuk liuk lihai berdansa dengan air,dan selama hampir lebih dari setengah jam gadis cantik itu bermain air kedua nya mengangkat dirinya dari dalam kolam renang dan memakai handuk kimono untuk membalut tubuh mereka.
Merentang kan kaki di atas kursi kayu Mona tengah menikmati air perasaan jeruk sunkist sedangkan Elsa memeriksa ponsel nya dan kembali tersenyum membaca sebuah pesan masuk.
"Mona,besok sore aku ingin bertemu dengan seseorang teman lama ku di sebuah cafe"
"Silahkan Elsa,bersenang senanglah"
Tanpa menoleh Mona menyetujui permintaan Elsa, mendengar permintaan nya di setujui oleh Mona dirinya terasa ingin melompat lompat karna kegirangan tapi hal itu di urungkan oleh Elsa sebab tindakan seperti itu terlihat seperti anak usia 7 tahun yang senang ketika dirinya mendapatkan mainan kesukaan nya.
Waktu bergulir begitu cepat,langit sudah menggelap sejak 2 jam yang lalu dan kini waktu sudah menunjukan pukul 8 malam,di ruang keluarga Mona dan Elsa berkumpul menikmati sebuah film animasi melalui DVD dan hanya Oma Rima saja yang mengurung dirinya di dalam kamar.
Setelah 45 menit tanyangan film itu selesai di putar Bibi Erlina membuka suara untuk menyampaikan maksud dan ke inginan agar anak laki-laki nya bisa bekerja di perusahaan yang di pimpin oleh Mona.
Tidak tanggung tanggung,Putra dari Paman Jodi dan Bibi Erlina minta dirinya dijadikan sekertaris untuk menggeser posisi Elsa di kantor,Meiga berkeingan menjadi sekertaris di perusahaan Star Light yang sangat terkenal di ibu kota itu dan Elsa terkejut mendengar apa yang disampaikan oleh Bibi Erlina karna secara tidak langsung dirinya di singkirkan,hanya saja merecruit seseorang yang tidak begitu Mona kenal lama meskipun bersaudara dari keluarga besar,karna Mona lebih dekat dengan Elsa dan hampir semasa hidup nya di temani Elsa maka dari itu Mona meminta agar dirinya di beri waktu beberapa hari unruk dapat memberikan jawaban nya.
"Beri aku beberapa waktu untuk berpikir Paman, Bibi, secepat nya aku akan mengambil keputusan untuk permohonan Meiga"
Paman dan Bibi tersenyum mendengar respond dari sang keponakan tercinta nya itu,setelah dirasa cukup perbincangan ini Mona melangkah kan kaki nya menuju bilik kamarnya untuk merenungi semua yang terjadi pada kehidupan nya. Di satu sisi Mona tidak ingin Elsa kecewa tapi di sisi lain ini terkait soal dirinya dan sepupu nya itu,ia tidak enak hati kepada Bibi Erlina dan Paman Jodi jika menolak ke inginan Meiga.