Kok kotek, kok kok kotek!!!!
"Ahh ayam kampret, berisik banget sih"
Pukul 07:00, saatnya sarapan, Yura bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk segera ke kampus. Pagi hari, Yura sudah di sambut dengan senyum bahagia mamanya.
"Good morning sayang" Sapa mama Yura dengan senyuman.
"Morning too mama" Balas Yura dengan senyum nya.
"Mama kayaknya bahagia banget"
"Hehe, iya dong sayang, karena hari ini papa mu akan segera pulang dari Jepang" Jawab mama Yura dengan senyum riang.
"Jinjja?!...mama serius? Aku masih tidak percaya!"
"Kok gak percaya sih, mama ada buktinya loh, tadi pas kamu masih tidur papa mu kirim pesan ke mama, katanya dia bakal pulang hari ini, dan bawa hadiah buat kita!"
"Aigoo...kira-kira hadiah apa yang akan di berikan kepada ku?, aku sangat penasaran, saat jam istirahat nanti aku akan menelfon ayah."
"Iya sayang, sebaiknya begitu"
Sarapan sudah selesai, mama mengantar Yura ke kampus menggunakan mobil.
⏳
⏳
⏳
"Makasih mama udah antar aku yah"
"Iya sayang, semoga harimu menyenangkan" Balas mama dengan senyum.
"Byee mama"
"Byee sayang"
🚶🏻♀
🚶🏻♀
🚶🏻♀
Saat hendak ke kelas, Yura bertemu seorang mahasiswi yang ternyata adalah teman seangkatan nya.
"Annyeong haseo!" sapa mahasiswi tersebut.
"Ohh nee annyeong haseo, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Yura.
"Ahh iya, saya ingin bertanya, apakah kamu Yura?" Tanya mahasiswi tersebut.
"Nee saya Yura, Kenapa?"
" kamu lupa buku materi mu, tadi aku bertemu ibumu di gerbang, dan dia menyuruhku memberikan mu buku ini."
"Ahh iya astaga aku melupakan buku ku, terima kasih ya"
"Iya sama-sama, hehe"
"Ngomong-ngomong nama mu siapa?" Tanya Yura.
"Nama ku Park Ji Yeon, kamu bisa memanggilku Ji Yeon, salken ya, hihi."
"Salken too, namaku Kim Yura."
"Kamu dari himpunan keguruan ya?" Tanya Ji Yeon
"Iya, kalau kamu dari mana?" Tanya Yura.
"Aigoo, kita satu himpunan...hehe"
"Wahh bagus, ayo ke kelas bersama ku!" Ajak Yura.
"Baiklah"
🚶🏻♀
🚶🏻♀
Tiba di kelas, Yura melihat seorang lelaki yang duduk dengan tenang, kulitnya putih, namun wajahnya terlihat pucat.
"Hey, itukan Haro!" Batin Yura, kaget melihat Haro.
Sangat bersemangat, Yura pun menyapa Haro dan menanyakan keadaan nya.
"Annyeong Haro, kamu apa kabar? Kamu baik-baik aja kan?" Sapa Yura bersemangat, namun penuh kekhawatiran.
Sapaan Yura hanya di balas dengan senyum manis Haro dan mata yang berkaca-kaca, seakan ia ingin menangis. Yura menatap mata Haro, dan melihat senyum manisnya, dia tidak tau ingin berkata apa, namun matanya ikut berkaca-kaca. Dengan tenang dan pelan Yura bertanya lagi....
"Haro...kamu kenapa, gwenchana?" Tanya Yura sangat khawatir.
"Aniyeo, aku baik-baik saja"
Akhirnya Haro menjawab Yura dengan senyum tipisnya dan menatap Yura dalam-dalam.
"Ahh Haro, kamu membuat ku khawatir, kenapa kau tidak datang kemarin sore?"
Baru saja Haro ingin menjawab pertanyaan Yura, namun Ji Yeon datang secara tiba-tiba dan mengagetkan Yura.
"Yaaa!!!...kau ini kenapa?" Tanya Ji Yeon seperti menegur Yura.
"Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?" Tanya Yura dengan heran.
"Tadi kamu..."
"Weh weh....dosen datang!"
"Ehh minggir-minggir!"
"Waduh-waduh pak bambang yang masuk, mampus kita...!!"
Semua mahasiswa dan mahasiswi beranjak ke tempat duduk mereka masing-masing.
🕣
🕥
🕛
Jam istirahat telah tiba, saat nya makan siang, kali ini Yura yang mengajak Haro makan siang.
"Haro...." Memanggil Haro dengan lembut.
"Nee...ada apa?" Suara lembut dan nada bicara Haro yang pelan.
"Umm, kamu mau makan bersamaku?👉👈"
"Iya aku mau" tanpa berfikir panjang, Haro langsung menjawab IYA dan dengan senyuman.
Saat hendak pergi, lagi dan lagi Ji Yeon datang tiba-tiba.
"Hay Yura! Makan sama aku yuk" Ajak Ji Yeon dengan semangat dan riang.
"Emm...maaf Ji Yeon, nanti saja ya, kali ini aku mau makan berdua dengan Haro, sekalian ada yang mau ku tanyakan sama dia, tapi nanti aku akan mengajakmu makan bersama, sekalian ku perkenalkan kau dengan Haro, sekali lagi aku minta maaf ya"
"Bbb--baiklah...tidak apa apa kok, hehe" Balas Ji Yeon dengan senyuman namun hati nya heran.
"Baiklah aku pergi dulu Ji Yeon, sampai nanti!"
"Hmm, Haro itu siap sih?!" Batin Ji Yeon.
🚶🏻♀
🚶🏻♀
🚶🏻♀
Saat menuju ke kedai...
"Yura? Kali ini aku bakal datang, aku janji" Janji Haro pada Yura.
"Maksud kamu apa?!" Tanya Yura tidak mengerti
"Sore ini aku akan datang ke rumah mu untuk belajar!"
"Jinjja? Ahh tapi kamu membuat ku khawatir"
"Percayalah padaku, kali ini aku akan datang"
"Hmm baiklah kalau begitu, ehh aku minta nomor telfon mu dong!"
"Aa-apa??! Ttt tapi...aku tidak punya handphone" Haro berbohong.
"Ahh jinjja? Mianhae, aku kira kamu punya handphone, mianhae Haro"
"Iya tidak apa-apa" Balas Haro dengan senyuman.
"Kenapa Haro tidak punya handphone? Padahal orang tuanya PNS, ataukah...dia dilarang orang tuanya memainkan handphone, ahh tapi itu mustahil, dia sudah kuliah, mana mungkin tidak punya handphone." Batin Yura.
Haro dan Yura yang sedari tadi ngobrol sambil jalan, membuat orang di sekitarnya melihat mereka dengan tatapan aneh. Namun Yura merasa seakan dirinya sendiri yang di tatap oleh orang sekitar.
"Hey kenapa mereka menatapku begitu?!" Tanya Yura pada Haro dengan keheranan.
"Tidak usah pedulikan mereka!" Tegas Haro pada Yura.
"Kenapa hari ini sangat aneh?!" Batin Yura.
🚶🏻♀
🚶🏻♀
🚶🏻♀
Tiba di kedai jjangmyon...
"Emm Yura, maaf kan aku, tapi kali ini kau saja yang makan yah, sebenarnya aku masih kenyang, aku hanya akan menemanimu makan, Mianhae🙏🏻" Maaf Haro penuh sesal.
"Waee??? Memangnya kau makan apa sampai kenyang tahan lama, astaga aku tidak percaya." Tanya Yura sangat heran.
"Tt-tadi.... Tadi...aku makan nasi, ayam, mie, dan sayur, serta buah jeruk, lalu ibuku memberikan ku jus, makanya aku bisa kenyang lebih lama, hehe" Jawab Haro.
"Seperti tidak masuk akal..." Tatapan tajam mata Yura membuat Haro jadi salah tingkah dan tidak tau ingin berkata apa.
🥀
🥀
🥀
🥀Terima kasih sudah membaca, aku butuh dukungan kalian untuk novel ini🙏🏻 mohon maaf apabila ada salah kata atau typo yah🙏🏻🥀