WebNovelDIRUSFUS64.71%

Bahkan Anjing pun Punya Elemen

Author. : PeWe

Editor. : PeWe

Semua terdiam.

Suasananya pun menjadi sunyi mengerikan.

Kemudian salah satu hewan berbisik pada hewan lain di sampingnya,

"Apakah mataku sakit atau memang di sana tertuliskan elemennya 0%?"

"Entahlah tapi aku juga melihatnya, Bro" sahut hewan di sampingnya.

"Tapi bagaimana mungkin? Bahkan anjing pun setidaknya punya kompatibilitas elemen,"

"Hey!?" protes makhluk di belakang mereka, yang ternyata seekor anjing.

Tapi mereka berdua mengabaikannya,

"Mungkin mesinnya rusak?"

"Aku kira juga begitu,"

Beberapa orang mulai ramai membicarakan bakat Arthur.

Bastian mengerutkan keningnya, dia terlihat tidak puas dengan hasil yang ditunjukan Arthur,

"Penguji, apakah mesinnya rusak?"

Penguji yang ditanya menjadi kebingungan, dia dengan cepat mulai mengotak-atik mesin tersebut,

"Maaf Tuan Bastian, mesinnya tidak rusak sama sekali, saya punya tebakan bahwa Tuan Muda Arthur tidak memiliki kompatibilitas pada elemen apapun,"

Mendengar itu membuat Bastian menghela nafas kecewa,

"Tapi bagaimana itu mungkin? Semua orang di bumi setidaknya memiliki kompatibilitas pada elemen tertentu,"

Kanata yang mendengar itu tersenyum licik, dia dengan tenang mencibir Bastian,

"Sepertinya anakmu termasuk anak yang saleh, saking salehnya hanya dia di bumi ini yang tidak memiliki kompatibilitas pada elemen tertentu,"

Mendengar itu membuat Bastian menghela napas lagi, kompatibilitas elemen dapat sangat membantu dalam pertempuran karena tanpa elemen, tekniknya hanya akan biasa-biasa saja.

Jika Kultivasi adalah balapan mobil, maka Arthur seperti pembalap mobil yang tidak memiliki sistem Nitro di mobilnya.

"Meskipun demikian, dia tetap memiliki bakat tingkat B yang langka. Jika kau mau, aku bisa menerimanya di Sekolah Sea White." yang berbicara adalah seekor macan putih dengan pakaian berwarna putih, Umi.

"Memang benar bakatnya tidak buruk, aku juga bisa menerimanya di sekolahku," kata Dalton.

"Maaf tapi Sekolah Flying Crane kami hanya menerima murid perempuan," Rena berbicara singkat.

Sebenarnya Bastian cukup lega mendengar itu, bakat Arthur memang tingkat atas tetapi karena dia memiliki kelemahan fatal membuat Bastian enggan melatihnya. Daripada melatih Arthur lebih baik dia melatih Adolf yang memiliki bakat kelas A.

Karena di bumi ini, sumber daya untuk berkultivasi sangat terbatas.

Bastian kemudian menyatukan kedua tangannya pada Umi dan Dalton,

"Kalau begitu aku serahkan masa depan anakku padamu,"

Sedangkan Arthur yang saat ini masih dalam mesin tidak menyadari kekacauan yang terjadi di luar.

Pintu mesin kemudian terbuka perlahan, dia dengan santai berjalan keluar dari mesin.

Arthur merasa aneh saat melihat semua orang sedang memandanginya seolah-olah dia adalah hewan langka yang hampir punah.

Arthur kemudian melihat hasil Uji Coba Bakatnya, dia senang ketika mengetahui bahwa bakat kultivasinya 80% yang menakjubkan. Tapi 0% di elemen?

"Kau pasti bercanda,"

Arthur kemudian tahu mengapa semua orang memandangnya aneh. Setahunya, bahkan orang paling tidak berbakat pun memiliki beberapa persen kompatibilitas pada elemen tertentu.

'Yah, ambil sisi baiknya, aku memiliki bakat kultivasi tingkat atas! Siapa yang tidak iri dengan itu?'

Jika Arthur adalah anak berumur 5 tahun yang normal maka dia pasti menjadi murung dan tidak bisa menerima hasil uji coba itu dengan lapang dada.

Tapi siapa Arthur? Dia adalah pemuda berdarah panas yang bereinkarnasi dari abad 21. Mengetahui dia bisa berkultivasi saja sudah membuat Arthur senang.

Lagipula, daripada terus terpuruk dalam keputusasaan lebih baik menapaki jalan menuju masa depan.

Walaupun dilihat banyak orang, dia dengan senang berjalan menuju tempat duduknya yang berada di samping Silvia.

Anehnya, Arthur tidak merasakan ejekan di tatapan Adolf, malah kebencian yang ada di sana.

Arthur yakin bahwa dengan kelemahan elemen yang dimilikinya, Adolf pasti akan mengejeknya dengan fantastis. Namun, dia tidak melakukannya yang membuat Arthur menjadi bingung.

Tanpa sepengetahuan Arthur, Adolf sendiri sangat berharap bakat Arthur melebihinya, karena dengan begitu dia bisa mengalihkan perhatian Ayah mereka dari Adolf.

Tetapi sepertinya dia terlalu berharap banyak pada adiknya, Adolf yakin Bastian akan semakin memperketat jadwal latihannya ketika mengetahui bahwa anak keduanya memiliki kelemahan yang luar biasa.

Bahkan jika Arthur mengetahuinya, dia tidak akan peduli.

Lalu dia bertanya pada Silvia,

"Jadi bakat apa yang kau inginkan?"

Dengan senyum nakal dia menjawab,

"Hehee, bakat yang tidak kalah denganmu,"

Lalu dia melanjutkan,

"Kak, bagaimana kau bisa memiliki bakat elemen 0%?"

Arthur tersenyum pahit mendengar itu,

"Mana aku tahu, mungkin tubuhku adalah tubuh khusus? Siapa yang tahu?"

Silvia memutar bola matanya,

"Ya ya, setahuku hanya kau yang memiliki tubuh khusus tanpa elemen,"

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka tanpa peduli dengan lainnya.

Kemudian Uji Coba Bakat berjalan dengan tertib, masing-masing peserta mulai memasuki mesin secara bergantian.

Setelah keluar dari mesin, ada yang berwajah gembira dan ada yang keluar dengan wajah jelek. Tentu saja lebih banyak yang keluar dengan wajah jelek.

Selang beberapa waktu Silvia pun dipanggil,

"Hehee, ini waktunya aku di tes, doakan aku agar tidak mempunyai bakat seperti dirimu,"

"Terserah, cepat sana," Arthur mencoba mengusirnya,

Kemudian Silvia dengan cepat memasuki mesin percobaan, beberapa waktu kemudian hasilnya keluar di layar besar.

[Silvia Lagopus, Bakat Kultivasi 87%, Bakat Elemen : Es 300% Air 100%]

Melihat itu membuat Arthur syok.

Jika Arthur sedang minum, dia pasti akan menyemburkan air di mana-mana karena terkejut. Bukan hanya dia, tetapi semua kultivator yang melihat itu juga sangat terkejut.

Bakat kultivasinya saja sudah mengejutkan, tetapi yang lebih mengejutkan lagi adalah bakat elemennya. Silvia memiliki bakat elemen es yang sangat langka dengan kompatibilitas mencapai 300%.

Arthur merasa ini benar-benar mengerikan, bakat petir kakaknya saja hanya mencapai 200% dan dia sudah dianggap puncak para jenius. Namun, Silvia ini mencapai 300% yang mengejutkan.

Bahkan kelima perwakilan saat ini mulai berdebat untuk mendapatkan Silvia,

"Aku akan mengambilnya tidak peduli apa yang terjadi," kata Kanata dari Sekolah Ground Whisper.

"Maaf tapi elemennya sangat cocok dengan kultivasi utama kami," kata Umi dari Sekolah Sea White dengan bangga berbicara.

"Bisakah kalian mengalah, sekolah kami belum mendapatkan jenius dalam beberapa waktu ini," kata Meng dari Sekolah Flaming Bird dengan senyum memohon.

"Hey, kalian tidak bisa mengambilnya tanpa sepengetahuanku, kami Chiken Roam akan segera membuatnya menjadi kultivator muda terkuat" kata Dalton.

Kemudian mereka mulai menunjukan masing masing keunggulan sekolah yang mereka wakili.

Bastian yang berada di dekat mereka hanya menggelengkan kepalanya dalam diam, dia tidak memiliki hak dalam pemilihan sekolah para peserta.

Beberapa waktu kemudian suara lembut tiba-tiba menginterupsi perdebatan mereka,

"Maaf, Flying Crane kami akan menerimanya langsung sebagai Murid Private, jika kalian ingin mengutarakan pendapat, kalian bisa berbicara pada Kepala Sekolah kami," Rena yang dari tadi diam mulai angkat bicara.

"Jika dia laki-laki maka sekolah kami tidak akan terlalu peduli, tetapi dia adalah perempuan dengan bakat yang sangat mengejutkan, jadi sekolah kami tidak akan tinggal diam melihat ini,"

Mendengar itu sontak membuat Kanata naik pitam,

"Aku tahu bahwa sekolahmu adalah Sekolah Dasar teratas di benua ini, tapi bukankah ini terlalu egois? Bukannya kau harus merundingkannya pada-"

Tepat sebelum dia selesai bicara, aura menakutkan dari kultivator Grade 4 membanjiri daerah di sekitar perwakilan-perwakilan itu.

Bastian, Dalton, Meng, Kanata dan Umi hanya berada di Grade 3, jadi aura tersebut segera membuat mereka semua sesak napas, untung saja Rena hanya mengeluarkannya di sekitar mereka.

Jika tidak, para peserta termasuk Arthur dan kawan-kawan akan segera meninggal tanpa tahu penyebabnya.

Kemudian Bastian dengan cepat menasihatinya,

"Perwakilan Rena, segera tenangkan diri Anda, para peserta mungkin terganggu dengan aura yang Anda keluarkan,"

Rena malah mencibir dingin,

"Aku hanya akan menariknya jika mereka semua setuju memasukkan Silvia di Sekolah Flying Crane,"

Mendengar itu membuat mereka semua menarik napas lega sekaligus tersenyum kecut dalam hati,

"Kalau begitu kami Sea White setuju," Umi dengan cepat menyetujuinya, dia tentu tidak ingin membuat masalah dengan Sekolah Flying Crane.

"Sekolah Flaming Bird juga setuju," Meng tersenyum sedih.

"Heh, kami Sekolah Chicken Roam juga menyetujuinya," nada Dalton jelas-jelas menunjukan bahwa dia tidak menyetujuinya, tapi mau bagaimana lagi, Flying Crane terlalu kuat.

Sekarang tinggal satu lagi, yaitu Kanata. Mereka semua memelototinya ketika tahu bahwa Kanata akan segera menolaknya,

"Cih, baiklah baiklah, Sekolah Ground Whisper juga menyetujuinya,"

Mendengar itu dari semua orang membuat Rena tersenyum senang,

"Kalau begitu terima kasih atas bantuannya,"

Tentu saja Rena senang, ketika nanti Kepala Sekolahnya tahu bahwa dia membawa pulang seorang jenius yang saleh, dia pasti diberi hadiah yang memuaskan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author lanjut yokk ...