WebNovelDIRUSFUS100.00%

Bab 17 - Berkultivasi I

Setelah memasukkan semua barang kembali ke tempatnya, Arthur lalu mengambil buku Teknik Fireball dan membuka halaman pertama dari buku tersebut.

Pada halaman pertama, Arthur melihat beberapa peringatan sebelum mempelajari buku Fireball itu,

"Kau harus menjadi seorang Kultivator Grade 1 sebelum bisa mempelajari buku ini?" kata Arthur saat dia membaca peringatan tersebut.

Dia tersenyum remeh sambil berbicara,

"Aku memang tidak bisa mempelajarinya tapi setidaknya aku bisa membacanya kan?"

Tanpa peduli peringatan itu, Arthur langsung membaca pada halaman berikutnya, pada halaman kedua dia melihat beberapa kalimat penjelasan dan gambar yang memiliki bentuk aneh.

Gambar tersebut berupa kumpulan rune-rune yang tidak diketahui Arthur.

Namun ketika Arthur mencoba melihat lebih dekat pada rune itu, dia tiba-tiba merasa perasaan yang aneh bahwa rohnya saat ini tertarik masuk menuju rune tersebut, seolah ada rantai yang mengikat roh Arthur.

Sontak saja Arthur terkejut sekaligus ketakutan, dia tidak tahu apa yang akan terjadi bila rohnya benar-benar tertarik masuk pada gambar tersebut.

Jadi dia mencoba menahan rohnya sekuat tenaga agar tidak masuk ke gambar tersebut, tapi rasa sakit yang aneh tiba-tiba mulai menyebar pada seluruh bagian dari rohnya.

Semakin dia menahan gaya tarik rune tersebut, semakin banyak pula rasa sakit yang harus ditanggung roh Arthur.

Sial, aku tidak bisa terus begini, bagaimana caraku agar terlepas dari gaya tarik ini?

Dia tahu bahwa menahan hal tersebut hanya akan memperlambat rohnya tersedot ke dalam gambar itu, tidak benar-benar menghentikannya.

Jadi pada saat ini Arthur mencoba mencari cara agar keluar dari situasi aneh tersebut.

Kemudian pandangannya mengarah pada buku Fireball yang masih terbuka lebar, memperlihatkan rune aneh yang masih mencoba menyedot roh Arthur. Di mata Arthur, rune itu terlihat seperti kumpulan ular-ular yang menggeliat aneh.

Aku harus segera menutup buku itu. Tapi bagaimana caranya?

Saat ini Arthur menggunakan semua yang dia bisa untuk mencegah rohnya masuk ke dalam rune itu, rohnya sudah tidak mempunyai tenaga lagi untuk kembali ke tubuh aslinya apalagi menggerakkan benda-benda di tempat ini.

Namun sebuah ide tiba-tiba terlintas di kepalanya, itu adalah ide yang sangat beresiko dan berbahaya.

Jika ide ini tidak berhasil maka mau tak mau roh Arthur akan masuk ke dalam rune misterius itu.

Ini adalah situasi di mana kau hidup berhasil atau mati mencoba.

Setelah mempersiapkan diri dia tiba-tiba melepaskan semua kekuatannya untuk menahan gaya tarik dari rune tersebut dan membiarkan rohnya tertarik menuju buku teknik itu.

Ketika roh Arthur mendekati rune misterius itu, dia dengan cepat menggunakan kekuatan rohnya untuk menutup buku Fireball di depannya.

Rencana Arthur adalah menutup buku fireball sebelum rohnya masuk ke dalam rune. Ini merupakan adu kecepatan antara roh Arthur dan gaya tarik rune tersebut.

Jika Arthur dapat dengan cepat menutup buku itu sebelum dia tersedot maka dia berhasil, tetapi jika tidak maka entah apa yang akan terjadi pada Arthur.

Kemudian roh Arthur tertarik semakin dekat menuju gambar tersebut bersamaan dengan buku Fireball yang mulai menutup. Tapi kecepatan Arthur menutup buku Fireball tidak bisa dibandingkan dengan kecepatan rohnya terseret masuk ke dalam rune api tersebut, itu terlalu lambat.

"Sial! Aku tidak akan sempat, bagaimana ini? Kalau saja aku mengikuti petunjuk itu aku tidak akan berakhir di posisi seperti ini." kata Arthur panik.

Saat ini gelombang penyesalan memenuhi Arthur. Karena Arthur telah bereinkarnasi, dia masih belum mengetahui bahaya sebenarnya saat melakukan kultivasi. Saat ini dia akhirnya tahu bahwa melakukan kultivasi tidak seindah dan segampang yang dia kira.

"Sialan!"

Arthur mulai pasrah ketika tahu bahwa dia tidak punya harapan lagi.

Astaga, apakah aku akan mati lagi? Ternyata kematian datang lebih cepat dari yang aku bayangkan. Mati karena membaca buku? Mati konyol macam apa ini? Aku kira setidaknya aku akan memiliki seorang istri di kehidupan ini. Tapi sepertinya itu semua hanya ilusi yang membutakan pikiran. Di kehidupanku selanjutnya, aku akan lebih berhati - hati.

Tepat sebelum roh Arthur menyentuh rune itu, rohnya tiba-tiba menghilang dari Spaces yang gelap dan suram.

Sedangkan di dunia luar Bob baru saja keluar dari kamar mandi, masih terlihat bulir-bulir air di bulunya yang berwarna putih bersih.

Dia kaget melihat bulu - bulu Arthur yang basah bersimpah keringat, seolah - olah dia telah melakukan olahraga berat. Bob menggaruk bagian belakang telinganya,

Apa aku perlu membangunkannya? Bro terlihat memiliki mimpi buruk.

Bob bertanya dalam hati.

"Tidak usah ah, nanti dia juga bangun sendiri."

Tepat setelah Bob melepas handuknya yang masih basah.

"Sialan!" kata tersebut tiba - tiba keluar dari mulut Arthur.

Saat ini Bob tahu bahwa Arthur membutuhkan bantuannya.

Tanpa mengendalikan kekuatannya, dia dengan sigap menggunakan handuknya untuk mencambuk hidung hitam Arthur.

Splash!

Segera tubuh Arthur terpental dan menghantam tembok dengan keras,

"Aduh!"

Ketika Arthur membuka matanya, dia disuguhi pemandangan yang merusak mata bagi orang normal, tubuh telanjang beruang putih beserta alat kelaminnya yang masih berwarna merah muda.

Namun di mata Arthur, pemandangan tersebut bagaikan anugerah yang turun dari langit di kelilingi cahaya suci.

"Aku .. masih hidup?" tanya Arthur kosong.

Melihat Arthur yang memandang tubuhnya dengan kosong membuat Bob mau tak mau merasa risih.

"Selamat, kau masih hidup, ngomong - ngomong kau terlihat menyedihkan, kau pasti bermimpi sangat buruk hingga seperti ini, minum soda ini, ini akan membuatmu merasa lebih baik," kata Bob santai sambil melemparkan kaleng soda miliknya.

Arthur menangkap kaleng soda itu dan perlahan meminumnya, lambat laun kecerahan mulai kembali di matanya yang kusam seperti langit malam. Dia meminum soda itu sambil memikirkan apa saja yang telah terjadi di dalam Spaces, mulai dari hadiah dari orang tuanya sampai rohnya yang hampir terhisap ke dalam sebuah rune bola api.

Beberapa waktu kemudian Arthur akhirnya menghela nafas dan berbicara dengan pelan,

"Kali ini aku benar - benar beruntung."

Itu benar, jika saja Bob mencambuk kepalanya sedetik lebih lambat, maka tubuh Arthur saat ini akan menjadi idiot total karena rohnya yang menghilang. Tubuhnya akan seperti daging hidup tanpa pikiran.

Maka dari itu, dia benar - benar berterima kasih atas serangan tidak tahu malu dari Bob.

"Bob, terima kasih telah menyelamatkanku."

"Tidak usah dipikirkan, itu sudah tugasku untuk membebaskanmu dari mimpi yang buruk, err .. tapi sebenarnya aku ingin minta maaf terlebih dahulu."

Arthur berkata dengan bingung,

"Eh, kenapa?"

Tanpa berbicara apa - apa, Bob melambaikan tangannya dan sebuah layar hologram muncul di depan Arthur. Hologram itu berisi keadaan aktual wajah Arthur saat ini.

Ketika Arthur melihat wajahnya sendiri, dia tidak kuasa menahan tawa. Itu karena hidung serigalanya saat ini memerah dan membengkak dengan ukuran 3 kali lipat dari ukuran normal.

Bob berbicara dengan malu,

"Bro maaf, aku tidak bisa menahan kekuatanku, begini - begini aku ini sudah menjadi Low Grade 1 kultivator."

Segera tawa Arthur berhenti,

"Apa?!"

.

.

.

.

.

.

.

.