Perkenalan ku... 3

Berangkatlah kami setelah semuanya sudah selesai dan tak lupa berpamitan terlebih dahulu ke sodara-sodara papa yang lebih tua sekaligus menitipkan rumah dan kunci.

Sambil dijalan mengingat kembali apa yang belum kebawa... sebelum jauh dari lokasi rumah.

terdengar suara papa berbicara.

papa : pak, Kira-kira ini macet gak ya? karena lihat TV berita udah pada macet sana sini. (ngobrol dengar robet)

robet : Mudah-mudahan ngak pak.

adik ku : ngak kali ya, cos nya orang-orang pasti udah pada mudik dari jauh-jauh hari.

papa : belum tentu de, bisa jadi sama pikiran kita semuanya kalau sekarang ngak macet pas banged cuti bersama semuanya.

terdengar suara dari radio mobil bahwa mengatakan tol cikampek padat merayap.

aku yang duduk dibangku belakang dengan mas irwan hanya mendengarkan.

mas iwan : padat merayap, tapi ini masih lenggang (maklum baru masuk tol cikampek yang jaraknya masih bisa ditempuh 80km) bohong nih berita.

papa : berdoa aja kalau kaya gini, biar cepat sampai.

Dengan chit chat seadanya, kadang terdiam karena sudah mengantuk. dan dengan supir robet yang pendiam, hanya bicara jika ditanya. dalam hatiku berkata ini orang diam amat jadi cwo. dan akupun tertidur. tidak lama aku tertidur tiba-tiba laju kendaraaan berkurang didepan terlihat mobil-mobil berhenti. (masih di tol km cikarang)

sambil membuka mata,

aku : udh mulai macet?

papa : sepertinya....

adik ku : gak ada jalan pintas pak?

robet : gak ada

robet pun mulai merasakan pegel-pegel dikaki dengan sesekali keluar dari kendaraan sambil merenggangkan kakinya serta merokok sebatang.

mama : minum kopi dulu pak?

robet : saya gak minum kopi bu.

mama : teh hangat mau?

robet : ngak bu.

terbesit entah pikiran apa yang membuatku mulai memperhatikan dia (robet). ku mulai melihat wajahnya yang terbilang standar bahkan jauh dari standar kata ganteng, kulitnya sedikit gelap, tinggi badan standar dan berat badan pun terbilang kurus (menurut ukuran laki-laki). Ku perhatikan dengan jeli, tingkahnya terkadang sekali-sekali terdengar sedang telepon, ku berpikir mungkin itu lagi telepon dengan pacarnya. hal yang wajar mengingat sebentar lagi lebaran.

sambil merasakan macet dari jam 10 malam sampai jam 2 pagi sambil mobil bergerak dengan kecepatan rata-rata 5 km/jam, posisi masih di dalam tol cikarang, tepat pukul 2 pagi mobil mulai bergerak menuju keluar tol cikampek. keluar tol cikampek ada 2 pilihan ke kiri atau kekanan. bila ke ke kanan kearah purwakarta dan kekiri kearah pantura. rata-rata mobil menuju ke arah kiri dan terlihat sangat padat. maka tak mau ambil resiko macet kembali, kendaraan kitapun belok kanan berharap tidak akan macet kembali. perjalanannya pun cukup ramai lancar.

papa : wahh... lumayan gak macet, kalau tadi kita kekiri pasti kita masih di gerbang tol cikampek nih.

aku : lhooo... emang seharusnya kita kekiri tadi, kenapa ke kanan? (maklum yang belum tau jalan, tau jalannya hanya sekitar jadebek aj (jakarta, depok, bekasi)).

papa : ini kita kalau kekiri tadi ke pantura, kalau kekanan sekarang ke purwakarta.

mas iwan : maka nya main yang jauh biar tau jalan.

aku : ini w juga udah jauh mainnya depok, hahahhaa..

mas iwan : itu namanya kurang jauh main nya.

seketika itu mobil kembali laju nya melambat