Menjelang tengah malam, akhirnya kami sampai dirumah mbah, dengan bahagia sekaligus melelahkan. dari kemarin mbah sudah menyiapkan segala hal sambil menunggu kami.
Assallamu'allaikum...
Mbah kung : Wa'allaikumsallam sambil membuka pintu, Alhamdulillah sudah sampai (menggunakan bahasa Jawa)
mama : sudah mbah, macet banget mbah (bahasa Jawa)
mbah kung : yang penting selamat (bahasa Jawa)
papa : mbah, ini robet yang bawa mobil (bahasa Jawa)
mbah : Alhamdulillah ya nak, kamu yang bawa dengan selamat (bahasa Jawa)
- memberi salam dan mama, aku dan adik langsung pergi kedapur untuk membuat teh hanget, tak lupa memberi salam mbah uti, pakde dan lek.-
sambil duduk papa bercerita perjalanan kami, kepada pakde, lek dan mbah.
mama : pak (robet), istirahat dikamar.
robet : ia bu (sambil sedikit menyederkan badan ke kursi dan meminum teh manis)
adik : ia pak, loe tidur dulu sana, dari kemarin kan, loe belum tidur.
robet : ia Ci, nanti istirahat dulu sebentar.
adik : apa loe mau makan dulu pak?
robet : ngak ci.
mas ciwan : berarti ketupat sm opor kagak bikin nih?
mama : besok, bikin nya.
mas ciwan : mantap...
mama : ntar lek uso atau pakde joko minta tolong ambilin janur buat bikin ketupat
aku : jangan lupa degan nya sekalian hehehhe...
lek uso : udah diambilin dari kemarin, ada disamping rumah.
mas ciwan : emang ada yang jual es batu?
pakde joko : ada, di rumah pak karwi, sekarang udah jadi warung rumahnya.
mas ciwan : berarti jual syrup juga.
pak joko : ia, jual juga.
mas ciwan : oke...
mama : udah pada tidur, besok sholat IED, jauh jalannya diseberang rel mesjidnya.
kamipun bergegas tidur untuk bangun pagi.
pagi pun tiba, suara adzan subuh terdengar, kami bangun untuk mengantri untuk kekamar mandi.
aku keluar kamar dan terdengar suara pintu depan terbuka. ternyata robet yang sudah mandi dulu. dalam hatiku berkata dingin-dingin begini udah mandi?
warna terang dilangit mulai terlihat suara takbir berkumandang terdengar jelas. sambil bersiap untuk shalat IED.
adik : mba, loe lagi gak shalat kan?
aku : ia.
mama : kita naik mobil aja kesana, lumayan jauh jalannya. mba siti mau ikut katanya, muat kan ya?
adik : muat.
sambil jalan menuju mobil parkir mobil. mbah kung keluar dari pintu belakang.
mama : mba kung, ayo ikut naik mobil?
mba kung : sudah tak usah, mbah jalan kaki aja ke mesjidnya (bahasa jawa).
sambil menunggu mereka, aku bebenah dan sedikit menyiapkan untuk sarapan.
------
mereka pun datang, acara sungkeman ke mbah pun dimulai dari yang tua terlebih dahulu. aku hanya takjup dengan bahasa Jawa yang halus banged karena aku tak mengerti artinya. dalam benakku intinya mohon maaf lahir batin.
open house pun tiba, tamu mulai berdatangan, karena memang mbah ku sudah dianggap sesepuh, sehingga tak jarang aku mendengar bahasa Jawa yang terdengar jelas sampai ke dapur, tak ketinggalan kami yang didapur menyantap es kelapa yang sudah disiapkan oleh pakde joko.
dari pagi hingga malam, tamu datang tak hanya sodara-sodara, tetangga kampungpun juga datang kerumah mbah. cukup melelahkan kembali tapi benar-benar menyenangkan. sampai esok pagi pun tamu masih ada yang berdatangan. walapun tak sebanyak tamu kemarin.