"Biarin Rasanya tambah manis kok"Jawab Revan yang membuat Zelia Blushing.
Blus....
Zelia segera membuang muka dari hadapan Revan Karena sekarang wajahnya sudah Semerah tomat.
'Uwaaa ini kenapa pake The blushing ya'Batin Zelia.
"Lo kenapa Zel??"Tanya Revan Heran.
"Gu gue ??,Gak papa kok emang gue kenapa??"Tanya Zelia Ngegas Untuk menutupi Rasa gugupnya.
"Aihh Lo ngegas aja sih"Jawab Revan.
"Udah udah Sono makan,gihh"Perintah Zelia.
"Uwuw Calon bini gue perhatian juga ya"Jawab Revan tanpa sengaja yang membuat Zelia kembali Blushing.
Pletak...
Zelia menjintak kepala Revan.
"Apaan sihh main Jintak aja nih bocah"Sungut Revan.
"Apa tadi Lo bilang Calon bini,Yang benar aja,,"Ucap Zelia Ngebacot.
"Ya kan emang bener"Jawab Revan santai.
"Huh, Terserah anda saja dehh"Ucap Zelia sambil menghembuskan nafasnya.
mereka pun segera memakan makanan masing masing setelahnya mereka pun menuju ke Kursi yang tadi mereka duduki.
Namun saat ini Zelia lebih memilih Duduk Bersebrangan saja dengan Revan Daripada harus di sampingnya iya kan!!.
"Ehh tempat luu kan disitu!!"Ucap Revan sambil menunjuk ke arah kursi Zelia tadi.
"ck emang nggak boleh gitu??"Tanya Zelia.
"Nggak"Jawab Revan..
"Idih mentang mentang lu pemilik nih pesawat ya"Ejek Zelia.
"Biarin"Jawab Revan sambil mendekati kursi Zelia.
"Apaan lu Deket Deket??"Tanya Zelia.
"Nggak cuma kalo nggak mau disamping gue,Elo...."Jawab Revan Terpotong.
"Ahhh iya iya ahh,Dasar Polisi gila"Gerutu Zelia sambil pindah ke kursinya yang tadi.
"Good girl"Ucap Revan sambil mengacak acak rambut Zelia.Zelia hanya bisa sebal akan itu.
****
Pesawat pribadi mendarat tepat di Los angeles pada pukul 02.30 Waktu Amerika serikat.Dan mungkin tepat pukul 17.30 di Indonesia (Mungkin saja).
Revan dan Zelia masih setia Berkelana di alam mimpi masing masing,Sampai salah satu pramugari di sana Membangunkan mereka.
"Permisi Tuan muda,nona.Kita sudah sampai"Ucap Pramugari itu Namun tidak ada sahutan dari mereka.Karena penasaran Pramugari itu pun mencoba menggoyangkan sedikit Lengan Revan, Lancang memang Tapi mau gimana lagi coba.
Setelah itu pramugari itu Pun menyebik kesal sebut saja dia Artha.Ia baru saja sadar kalau kedua Orang itu sedang tidur.
"Ck kalo kek gini Mau bangunin pake apapun juga nggak bakalan Mau bangun"Gumam Artha.
"Tuan muda"Panggil Artha sekali lagi,Namun tetap saja tidak ada sahutan sama sekali.
"Tuan muda"Teriak Artha sedikit Kasar karena sudah benar benat kesal.Panggilan Yang Kedua kalinya pun sama tidak membuahkan Hasil.
'ETdah Kenapa pula ada orang semenyebalkan ini di dunia,Andai saja bukan Anak dari Devan Ardmaja sudah ku buang dia,ke kandang buaya 'batin Artha sambil menggerutu.
Akhirnya Artha lebih memilih menggunakan Jurus andalannya, Yaitu berteriak sekeras kerasnya.
Saat Ingin Memulai Rencana Itu Sebuah suara mengagetkan Artha.Itu adalah suara Zelia.
"Apakah sudah sampai??"Tanya Zelia dengan suara seraknya khas bangun tidur.
"Dari Sepuluh menit yang lalu nona"Jawab Artha polos.
"Apa??,Tapi kenapa tidak membangunkan Kami??"Tanya Zelia.
"Hehe tadi sih udah Nona cuma Kalian sulit dibanguninnya"Jawab Artha dengan wajah Polos tanpa dosa.
"Ck,Yasudahlah kalo begitu sebaiknya kembalilah bekerja,Aku akan bangunkan ini orang satu"Ucap Zelia sambil melirik Ke arah Revan.
"Baik nona"Ucap Artha.Setelah mengatakan itu Artha segera bergegas pergi untuk melanjutkan Pekerjaannya.
"Van Van oe Van!"Teriak Zelia sembil mengguncangkan lengan Revan.Revan Hanya menggeliat dan tidak terusik oleh teriakan Zelia,Ia memilih Kembali tidur.
"Etdah Ini polisi satu Kenapa Kebo banget ya"Ucap Zelia heran.Ingin kembali berteriak namun Zelia malah Ambruk Karena Tangan Revan Melingkar dipingangnya.Membuat Zelia Ambruk ke atas tubuh Revan.
"Aaaaaaa,Dasar"Teriak Zelia sambil memukul mukul Dada Revan,Yang membuat sang empu Pun terbangun,itu pun membuat Zelia tersungkur ke belakang.
"Awwiss"Ringis Zelia.
"Ehh Lo kenapa Duduk dilantai gitu??"Tanya Revan karena ia heran Bangun tidur langsung melihat Zelia Duduk di atas lantai.
"Aahh udah deh bodo amat"Jawab Zelia sambil Bangun.Kemudian Mengambil kopernya.
"Ehh ehh ehh,Lo mau kemana?"Tanya Revan.
"Ya Turun lahh Zayenk!!!"Jawab Zelia tanpa sadar.
"Apa?"Tanya Revan polos.
"Ini udah sampai los angeles REVAN"Jawab Zelia sambil greget.
"Ohh"Ucap Revan santai,"Ehh apa,ngapain Lo gak bangunin gw ??"Tanya Revan sekali lagi.
"Huh kan elo kalo tidur kek orang mati tau gak"Jawab Zelia sambil menyeret kopernya.
"Ehh woy tunggu in dulu dong"Teriak Revan yang Tak digubris oleh Zelia.Revan pun segera Bergegas Mengejar Zelia.
****
"Zel"Panggil Revan.
"Apaan lagi sihh??"Tanya Zelia karena greget dengan kelakuan Absolut Revan.
"Lo ikut gw sekarang"Ajak Revan.
"Kemana??"Tanya Zelia.
"Ntar juga Tau"Jawab Revan sambil mengandeng tangan Zelia menuju mobil yang Menunggunya di luar bandara.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil Lambo Aventador putih itu.
"Zack ke apertemen sekarang Gak pake lama"Ucap Revan dingin.
"Siap Tuan Muda Ardmaja"Jawab Zack.
Keheningan Tercipta Di dalam mobil itu,Zelia sibuk memandang Jalanan,Revan Dengan ponselnya, Sementara Zack dengan Jalanan di depannya.
"Maaf Nona,Anda siapanya Tuan muda ??"Tanya Zack.Zelia Terkesiap.
"Ehh aku.."Ucapan Zelia terpotong.
"Dia pacarku kenapa??"Tanya Revan dingin.
"Apa"Jawab Zelia.
"Ohh, Maaf bila saya lancang bertanya tuan muda"Ucap Zack
"Hemm"Jawab Revan Dingin yang membuat Zelia mengurungkan niatnya untuk protes.
'Ehh Ini polisi Bisa serem juga ya'Batin Zelia sambil bergidik ngeri.
Mereka bertiga sudah sampai di sebuah Apertemen.Yang Zelia yakini bahwa itu Milik Revan.
"Turun"Perintah Revan dingin.Mereka berdua pun segera turun,Sementara Zack segera pergi Dari sana.
"Yahh Van kalo Lo tinggal di sini terus gw dimana??"Tanya Zelia.
"Lo ikut gw tinggal,Tenang Aja Ada dua kamar kok"Jawab Revan dengan Kerlingan sebelah mata.
"Ck apaan sihh dasar mesumm"Ucap Zelia sambil bersemu merah.
"Ututu Gemesin banget sih"jawab Revan yang membuat Zelia mengercutkan Bibirnya.
"Lo ngasih kode ya??"Tanya Revan.
"Dih Kode apaan coba"Elak Zelia.
Mereka pun Naik ke lantai 15 dimana Apertemen Revan berada.Revan Segera memasukkan pin Ampertemennya.
23897.
Pintu Apertemen segera terbuka.Zelia Beserta Revan pun segera masuk.
"Disana Itu kamar Lo,Dan Sebelahnya Kamar gw,Udah buruan istirahat Sono"perintah Revan Dan diangguki Oleh Zelia.
Mereka berdua pun segera pergi ke kamar masing masing Untuk Istirahat.
****