Kejebur

Arliena terus berlari dan berlari hingga ia berada di dekat sungai yang Arusnya memang sangat deras.

Sebelumnya Arliena Sudah ketahuan Oleh grup polisi Amerika suruhan Revan dan David.Tetapi ia sekarang masih lolos,ia tidak tau akan kemana lagi Setelah ini.

Beberapa bodyguard Yang mengejarnya pun sudah sangat Dekat.Arliena yang kehilangan akal sehatnya pun segera menaiki pembatas Jembatan itu.

"Hei, berhenti!!"Teriak Zack.Arliena pun Kini sudah Naik dari pembatas dan siap untuk terjun ke sungai.

"Hei,Apa kau gila.Jangan terjun ke sungai dodol Lo mau celaka!!"Teriak Zack sambil membentak.Teriakannya Terdengar menggelikan di telinga Arliena.

"Dihhh Suka suka gue lahh Apa berhak loo"Teriak Arliena.

"Masalahnya Kalau Lo terjun ke sungai terus matek Ntar yang gue bawa pulang apaan dong,Mie ayam??"Teriak Zack kepada Arliena.Arliena sendiri ingin cepat cepat terjun tapi ia takut Sejujurnya.

Hanya ada dua pilihan Yang Arliena punya •Terjun terus matek

•Atau menderita di penjara selama Yang diinginkan oleh Revan.

(Kalau kalian pilih yang Mana nihh,🤣)

"aishh bodo amat dodol"Teriak Arliena sambil mencibirnya.

"Turun gak,sini gue tolongin.Tuhh emak Ama bapak lu nungguin cepetan turun nggak kasihan Lo sama mereka!!"Bentak Zack sambil menunjuk kedua Orang paruh baya dari kejauhan sana.

Keduannya tampak meneriaki nama Arliena.Sejujurnya Arliena Sedih untuk bunuh diri,Tapi mau bagaimana lagi ia ingin terbebas Dari hukum.

"Ahh iya dehh tolongin gue atuhh"Ujar Arliena.Zack pun menurut ia Menarik Tangan Arliena namun sayangnya tangan Zack belum sampai.

Parahnya lagi Karena Arliena memakai Hels maka Ia pun terpeleset Jatuh ke Sungai nan deras itu bisa disebut juga laut.

BYUR...

Suara air laut yang tertimpa sesuatu yang berat.

"Tidak!!!"Teriak Zack

"Arliena,Anakku"Teriak Kedua orang tadi.Bahkan Wanita yang diyakini sebagai Emak Arliena pun Tengah menangis Tersendu sendu.

***

Jakarta, Indonesia.

Kantor Ard Group.

Kini Reihan sedang berada di kantor pusat ditemani dengan Asisten cantiknya,Siapa lagi kalau bukan Serly, Dan satu lagi sekertarisnya yaitu Ricko,Yang sedang Mengambil kopi untuk mereka Bertiga.Malam ini mereka memang lembur Hingga pukul 23.00 Nantinya.

"Tuan apa Ini perlu perbaikan??"Tanya Serly.Reihan pun Mendekatkan Dirinya kepada Serly hingga kini Jarak mereka hanya tinggal 5Cm.

deg deg deg

Suara Jantung Serly berdetak sangat cepat.

Ia tidak tau kenapa itu terjadi,Hanya Saja Ia berharap agar Reihan tidak mendengarnya sekarang.

"Ohh iya kata ini dan ini Terlalu Berbelit bisa lebih Efektif lagi"Pinta Reihan.Serly pun mengangguk mengerti.Reihan kemudian menyodorkan Dokumen itu kepada Serly.

"Iya pak"Jawab Reihan pun melanjutkan pekerjaannya kembali.Ponsel Reihan pun Berbunyi menandakan Bahwa ada panggilan masuk.

Kak Revan jelek is caling...

"Halo"Jawab Reihan Setelah panggilan tersembung.

[Halo Reii,Apa Alesa Frey datang ke rumah??]

"Ahh iya kemarin dia datang ke rumah menanyakan Lo kak sama mama juga"Jawab Reihan.

[Terus Lo bilang apa sama dia??]

"Gue bilang Lo datang lagi kalo Bang Revan dah pulang sama mama juga,Gituh"Jawab Reihan.

[Is in The Good Boy]

"Lahh kok dikatain Good??"Tanya Reihan.

[Nggak tau yaudah]

"Lahh nggak tau makanya gue nanya Abang ganteng"Protes Reihan.

[Ntar kapan kapan kalo gue dah pulang]

"Emangnya kapan lu pulang bang??"Tanya Reihan.

[Gue pulang kampung 3 Hari lagi sampe di sana kayaknya Rabu dehh]

"Hemm oke lahh,Lo utang penjelasan bang"Jawab Reihan.

[Hm]

Tut Tut Tut.

"Ck kebiasaan"Gerutu Reihan saat Revan mematikan Panggilan mereka,Emang dehh tu Orang Duplikatnya Banteng.

"Pak ini sudah selesai"Teriak Serly.Reihan pun menoleh.

"Ohh iya bawa ke sini"Perintah Reihan.

Serly pun hanya menurut saja.

Tapi Saat Serly sudah dekat dengan Reihan ia Keseleo dan hampir Jatuh,Untung saja Reihan Cepat menangkapnya.

Bahkan Semua kertas kertas yang tadi di Pegang oleh Serly berhamburan kesana kemari menimpa Mereka berdua.

Serly tidak kepikiran seharusnya ia menjepit Mereka semua terlebih dahulu,Apalah daya Semuanya sudah terjadi.

Saat itu pula Knop Pintu terbuka lebar menampilkan Sosok Ricko Yang membawa 3 gelas kopi,Dengan wajah Cengohnya.Ia tidak tau apa yang terjadi disana,Otaknya Berputar kesana kemari membayangkan Adegan 21 +.

Kebayang nggak tuhh wajah Cengonya??🤣.

"Ehemm"Ricko berdehem sangat keras bahkan sekarang pita suaranya hampir rusak karenanya:v.

Serly dan Reihan yang tadinya berpandangan sekarang Serly melepaskan dirinya dari pelukan Reihan.

"Ehh....Ric...ko si...sini lanjukan pekerjaanmu kau bahkan belum selesai satu pun"Ucap Serly yang semula kalem manjadi ngegas.

"Ahh iya iya"Jawab Ricko sambil berjalan menghampiri mereka berdua.Kini mereka bertiga Bekerja di sofa.

"Emm Ser Boleh nanya nggak??"Tanya Ricko.Serly pun menatap Ricko.

"Apa??"Tanya Serly ketus.

"Ehem maaf pak sebelumnya anda Nggak usah ambil hati ya Akan ucapan saya"Pinta Ricko.Reihan mengangguk.

"Apa k...."ucapan Ricko terpotong saat Ucapan Serly memotongnya.

"Apaan keknya serius amat"Heran Serly.

Reihan menyetujuinya.

"apa yang kalian lakukan tadi??"Tanya Ricko.Serly dan Reihan Saling pandang Seolah tau apa yang dipikirkan oleh Ricko sekarang.

Bluss.....

Pipi Serly memerah ia ingin sekali meneggelamkan dirinya di Sumur sekarang.

Pletak.....

Reihan segera menjintak kepala Ricko.

Sementara sang empu ia meringis.

"Bapak kenapa sihh kok main Njintak saja!"Ucap Ricko.

"Ck Aku cuma Memberikan hukuman atas otak mu yang berpikiran 21 +"Jawab Reihan dingin.Ricko meringis.

"Lah kok bapak tau??"Tanya Ricko dengan Heran kepada Reihan.

Reihan ingin sekali Menendang Sekertarisnya yang menyebalkan itu,huh benar benar menyebalkan.

*****

Los angeles Amerika serikat.

Mobil polisi Berjejer di samping jembatan,Dimana Tempat Arliena Terpeleset dan akhirnya tenggelam.

Keadaan sangat Ricuh bahkan Beberapa kapal tim SAR pun ada di situ namun Hasilnya tetap nihil tak ditemukan keberadaan Arliena ataupun Mayatnya sekalipun.

Zack Dan Revan pun juga disana.

"Zack kok bisa malah dia bunuh diri??"tanya Revan.

"emm awalnya ....."jelas Zack menjelaskan kejadian dari A-Z.

"Lah bagus dong"

****