"Sebenarnya kau mau kemana?" tanya si pria.. hanna menoleh ke arah pria itu dengan wajah yang masih bergetar ketakutan,, hanna teridam sebelum akhirnya menjawab pertanyaan pria di hadapannya "A-aku mencari jalan keluar dari tempat aneh ini" jawab hanna sambil berdiri dan di bantu pria itu... "Apa kau tau jalan keluar dari sini" tanya hanna dengan suara yang mulai ikut bergetar,,
"Aku tidak tau" jawaban pria itu sangat datar hingga membuat hanna kecewa saat mendengarnya,, "Aku memang tidak tau tapi mungkin aku bisa membantu jika kamu mau" kata-kata pria itu membuat mata hanna bersinar dan menyungingkan senyum di wajahnya yang membuat wajah cantiknya terlihat sangat menawan, pria itu menatap hanna tanpa berkedip melihat hanna tersenyum begitu manis.. "Apa kau sungguh akan membantuku?" tanya hanna..
"Engg,, tentu saja jika kau menginginkannya" jawab sang pria dengan membalas senyum hanna..
Mereka berdua kini berjalan beriringan menelurusi tampat yang aneh itu,, di tengah jalan hanna tiba tiba berhenti dan memutar tubuhnya menatap pria di sebelahnya, pria itu sontak berhenti dan sedikit terkejut dengan tindakan hanna yang begitu tiba tiba..
"Tunggu dulu!!.. hanna mendekatkan tubuhnya pada pria itu karena pria itu lebih tinggi darinya jadi ia hanya mendongak menatapnya tajam,
"Kau bisa melihatku??" tanya hanna.
"Hahh!!!, pertanyaan macam apa itu, tentu saja aku bisa melihat mu, jika tidak mana mungkin aku bersamamu saat ini!!" jawab pria itu dengan santai.
"Tapi tadi orang orang di sana tidak melihatku bahkan suara ku saja tidak terdengar,, tapi kamu??" hanna jadi semakin heran..
Pria itu langsung meninggalkan hanna yang masih bingung, sampai pada akhirnya mereka melihat sebuah danau yang sangat indah dengan banyak bunga teratai di atasnya dan beberapa pasang ekor angsa yang berenang di atas air danau yang begitu tenang, di tepi danau terdapat pohon yang sangat besar juga lebat dengan daunnya yang berwarna kuning..
"Danau?.. tempat apa sebenarnya ini kenapa aneh sekali,, tadi tangga, terus tiba-tiba banyak orang dan makanan, sekarang danau,, tempat apa sebenarnya ini,, kenapa semua yang ada di dalamnya sangat tidak terduga sekali" hanna terus berbicara dan mendekati danau itu, dan ia baru menyadari sesuatu..
Hanna langsung berbalik dan menatap pria di belakangnya lagi..
"Kau.. kenapa kau bisa ada di tempat ini" pertanyaan hanna membuat pria itu terdiam,, "Aku.. a-aku juga tidak tau kenapa aku bisa di sini" jawaban pria itu membuat hanna seperti di sambar petir di siang bolong, bagaimana bisa orang yang bilang mau menolongnya tapi ia sendiri tidak tau kenapa ia ada di tempat itu,,
"APAAAA!!!! KAU!! kau tidak tahu kenapa kau ada di sini! lalu kenapa kau ingin menolongku menemukan jalan keluar dari sini jika kau sendiri tidak tahu kenapa dan bagaimana kau ada di tempat ini, itu artinya kau juga tidak tahu apapun tantang tempat ini?!!"
pria itu pun mengangguk mendengar ucapan hanna, hanna sangat kecewa dengan jawaban pria itu, ia pun duduk di bawah pohon dengan memeluk kedua lututnya dan menutup wajahnya... Pria itu terdiam menatap hanna yang terlihat kecewa dengan jawabannya..
"Aku memang tidak tahu apapun tapi aku pikir mungkin aku bisa menolongmu" kata-kata pria itu malah membuat hanna jengkel, ia pun bangun dari duduknya untuk mendekati pria itu, namun ia malah tersandung akar pohon dan hilang keseimbangan, seketika ia hilang keseimbangan lalu menabrak sang pria dan menimpanya, bibir hanna mendarat tepat di bibir sang pria,, keduanya membelakkan mata, terkejut dengan ketidak sengajaan itu,, seketika waktu terasa berhenti berputar, daun-daun berjatuhan, angin berhenti berhembus seakan ikut menyaksikan ciuman kedua insan yang tidak di sengaja itu, ciuman itu terasa sangat hangat, mereka sama sama terdiam sampai ada dahan pohon yang menyadarkan sang pria, dahan itu akan jatuh menimpa hanna, sontak ia langsung memutar posisi mereka jadi kini posisi hanna yang berada di bawahnya, namun ia tidak sadar telah memutar posisi tanpa melepas ciuman itu,, kemudian dahan pohon itu terjatuh dan mengenai leher sang pria yang kemudian mengenai leher hanna juga,, darah dari leher si pria menetes ke luka yang ada di leher hanna,, tanpa mereka sadari tetesan darah si pria telah bercampur dengan darah hanna,,yang nantinya membuat mereka terhubung satu sama lain..takdir seakan menyatukan mereka melalui kejadian yang begitu tiba tiba itu.. sadar akan ciumannya yang belum lepas pria itu menjauhkan wajahnya dan mencoba untuk bangun dan di ikuti hanna..
.
.
"Kau.. kau terluka, lehermu berdarahh" Dengan sigap hanna langsung mencari sesuatu untuk menghentikan darah si pria, tapi tidak ada apapun di sekitarnya yang bisa ia gunakan untuk menutup luka si pria, akhirnya hanna merobek bagian bawah roknya dan mengeluarkan sapu tangan di kantongnya dan mengikatkannya pada leher si pria, berharap darahnya akan berhenti mengalir.. pria itu terdiam melihat hanna yang begitu perhatian padanya.. ia pun langsung membuka ikatan yang ada di lengannya untuk melingkarkannya ke luka yang ada di leher hanna,, hanna terkejut dengan tindakan si pria yang tiba-tiba mengikatkan kain pada lehernya,, ia tidak sadar jika dirinya juga terluka,,
"Kenapa kamu memperdulikanku tanpa memperdulikan dirimu sendiri, kau juga terluka" kata si pria sambil mengikatkan kain pada leher hanna,,
"Aku--aku tidak tahu jika aku juga terluka karena aku tidak merasakan apapun,, lagi pula lukamu sangat parah" jawab hanna...
"Tapi kamu juga harus perduli pada dirimu sendiri.." jawab si pria,,
"Terimaksih sudah menyelamatkan ku, dan maaf" kata-kata hanna membuat si pria terdiam,,
"Tidak usah minta maaf dan terimakasih padaku, aku tidak menyelamatkanmu, aku hanya tidak sengaja melihat dahan itu akan terjatuh jadi tindakkan ku tadi itu karena spontan" Jawab si pria,,
"Tetap saja kau terluka karena aku" Jawab hanna,..
.
.
Kini mereka duduk dalam diam, dan dalam pikiran masing-masing, wajah hanna yang merah merona karena malu mampu mengalahkan keindahan danau di hadapannya, sang pria terus memperhatikan hanna yang terlihat begitu sangat cantik di tambah dengan wajahnya yang memerah, hanna tidak sadar bahwa dirinya tengah di perhatikan,, sampai akhirnya hanna merasakan pusing si kepalanya..
"Akhhhh,, kepalakuu...kenapa inii?" hanna berkata sambil memegang kepalanya, pandangannya mulai kabur,, si pria terkejut melihat hanna yang kesakitan,,
"Kamu tidak apa-apa" tanya si pria, namun hanna tidak menjawab karena terlanjur pingsan di pelukan sang pria,, pria itu terkejut dan bingung,, seketika sehelai daun pun terjatuh dari atas pohon dan mendarat menutupi mata hanna,,,
.
.
"Aduhhhhh" hanna terjatuh dari ranjangnya... "Akhhh..pinggangkuuuu sakittt" hanna mencoba bangun dan melirik jam,, ia pun langsung berjalan menuju toilet dengan terbata-bata karena pinggangnya yang terasa sakit,, Hanna menyikat giginya dengan mata yang masih sedikit tertutup,, kemudian hanna berkumur sambil menatap cermin toilet,, betapa terkejutnya ia melihat ada yang melingkar di lehernya,, "AAAAAAAAAA.. A-Apaa iniiii" sikat gigi yang ia pegang langsung melesat ke atas dan jatuh menimpa kepalanya, hanna hampir saja terpeleset jatuh karena terkejut, bagaimana bisa ada ikatan di lehernya dengan noda darah,, ia menyentuh noda darah itu.. "Awwww.. kenapa sakittt" ia meringis kesakitan,,kepalanya tiba-tiba pusing dan ada banyak yang melintas di benak hanna.. namun yang melintas di kepalanya hanya bayangan tidak jelas,, ia mencoba mengingat kembali bagaimana ia mendapatkan luka itu tapi hasilnya tetap sama hanya bayangan dan cahaya yang ia ingat.. apa aku sekarang sedang bermimpi??,, ia mencubit lengannya "Aduuhhh sakit",
"ini bukan mimpi, lalu kenapa aku bisa terluka??...