Chapter 3

Hari ini rumahku terasa sangat sepi, suara canda tawa adik - adik ku tidak terdengar dari arah kamarku . aku perlahan membuka pintu kamar dan melihat disekeliling rumah mencari mereka .

Kulihat di ruang keluarga semua nya berkumpul, terlihat seorang wanita setengah baya sedang menyuapi suaminya teh hangat , Anak - anaknya terlihat berkumpul disekelilingnya sambil memijat tangan dan kaki pria itu dan pria yang sedang dirawat itu hanya terkulai lemas tak berdaya .

Bibirnya  terdiam namun matanya berlari kesana kemari seolah memeluk istri dan anak anaknya , tubuhnya pun sangat kurus , seperti kulit yang hanya membalut tulang .

Dia adalah ayahku, Bapak Tarendra Rizky yang sedang berusaha keras melawan penyakitnya. Ini sudah memasuki bulan ke 6 nya setelah operasi . Keadaannya tidak baik sama sekali,  wajahnya terlihat sangat pucat, lehernya membengkak sangat besar , diketiak sebelah kirinya pun bengkak, nafas nya mulai terengah engah kondisinya tidak baik sama sekali .

Sudah seminggu ini dia hanya makan bubur satu kali setiap hari nya karena tenggorokannya menyempit , dia tidak bisa menelan makanan akibat benjolan dilehernya semakin membesar .

Aku perlahan berjalan menghampirinya dan duduk disebelanya, kupegang tangannya yg sangat lemah , tubuhnya terasa dingin , dia hanya menatapku tanpa sadar air matanya pun jatuh . Ini pertama kalinya aku melihat ayahku menangis .

Selama ini dia adalah sosok yang sangat kuat , aku tidak pernah melihatnya sakit, sedih, apalagi menangis seumur hidupku . Namun hari ini dia tidak bisa menahan air matanya, hatinya rapuh seperti rumah papan yang diterpa badai .

Aku tidak bisa berkata kata melihatnya, akupun ikut menangis sejadi jadinya, dia hanya menggenggam tanganku, ka akbar pun berusaha menenangkanku dengan menepuk nepuk bahuku,  ibuku hanya terdiam tanpa kata sambil bercucuran air mata , adik adikku pun yang berada disekelilingnya tidak bisa membendung air matanya .

"Ayah..... kita semua sayang ayah, luna sayang banget sama ayah, nanti kalau ayah sembuh kita jalan jalan keluar kota ya ...." kataku berusaha memberi semangat agar ayah bisa melawan rasa sakitnya

"Ia yah , flora pengen banget jalan jalan sama ayah lagi ... " jawab adikku yang berumur 5 tahun

"yang penting ayah sembuh dulu ya , Mamah tau ayah kuat , ayah pasti bisa ngalahin penyakitnya .." Balas ibuku memberikan semangat

Walaupun saat itu kami tau , kemungkinan sembuhnya hampir tidak ada . Sudah 2 Hari ini ayah selalu bicara melantur, bicaranya sangat aneh , dia sering mengatakan hal yang tidak ada dan tidak terjadi, menyebut nama - nama kakek nenek dan saudara ku yang sudah meninggal, hingga menceritakan mimpi mimpinya yang aneh .

*****

Setelah beberapa hari sejak itu,  Pagi pun tiba namun matahari tidak menampakkan sinarnya,  langit sangat kelabu dan terdengar suara petir beberapa kali, namun hujan belum juga turun .

"Tuhan, Jangan biarkan rumah ini selalu kelabu , aku ingin ayah segera sembuh dan terbebas dari penyakitnya .." bisikku dalam hati sambil menatap kearah jendela kamarku

Kulihat ayah sedang duduk diteras rumah sambil menyandarkan Tubuhnya . Aku tidur dikamar utama, jadi aku bisa melihat kearah teras rumah . Ku hampiri ayah ku yang sejak tadi terlihat melamun

"Yah... udah enakan badannya ...." tanyaku yang sebenarnya tau kalau ayah masih sangat sakit

"Liat niih ... yang diketiak ini sakit banget .... " jawab ayah sambil menunjukkan benjolan diketiaknya

"Luna kompres ya yah pake air hangat ....."

"ngga usah , tadi mamah udah kompresin .. ayah mau rebahan dikamar kamu ya ..." jawab ayahku dengan suara lirihnya menahan sakit

"Sini Yah , luna bantu jalan ....."

"Ayah bisa sendiri luna ...." jawabnya dengan nada meninggi

Ayah tidak pernah suka dipapah saat berjalan , padahal kondisinya sangat buruk.

***

Sesampai dikamarku , ayah langsung merebahkan tubuhnya dan tidak lama ayah memanggilku

"Luna ..... Luna.... " Panggil ayahku

"Ia yah, kenapa yah..."

Akupun langsung menghampirinya yang sedang berbaring dan memegang tangannya

"Ini Ada tamu tolong buatin minum ..." Seru ayahku dengan suara lirih

Saat itu aku sangat bingung dan takut, kulihat disekiling kamar hanya ada aku dan ayahku , namun ayah bilang ada orang lain yang datang dikamar itu.

"Ngga ada siapa siapa ayah dari tadi .." jawabku mencoba menenangkan

"Ini Ada Pak haji disamping kaki ayah pake baju putih dan ada bu haji disebelah kepala ayah....." jawabnya

Aku tidak bisa menahan rasa takut dan panik , seketika aku langsung teriak memanggil ibuku sambil menangis dan ibuku berlari kekamarku

"Mah....Mamah....Ayah kenapa , dari tadi bilang ada tamu tapi ngga ada siapa siapa disini ...."

Ibu ku mencoba menenangkan ku dan mendekat ketelinga ayah untuk berbicara , karna setelah itu ayah seperti kehilangan kesadarannya , dia terus bicara melantur namun matanya masih terbuka .

Aku menangis sejadi jadinya , ka akbar dan adik adik pun langsung berlari menuju kamarku untuk melihat kondisi ayah. saat itu suara tangis kami semua pecah dikamarku

"Ka.... Ayok bawa ayah kerumah sakit ...." seruku kepada ka akbar sambil menangis

Tanpa berbicara lagi ka akbar dan akmal langsung menggendong ayah kemobil dan kamipun pergi kerumah sakit dengan harapan yang sangat besar .

Namun Takdir berkata lain, Ayah meninggal beberapa saat setelah dokter periksa, Ayah pergi untuk selama lamanya . Kanker yang dideritanya sudah menutup pernapasannya yang membuat ayah selama ini kesulitan bernafas, kanker itu pun sudah menjalar  keseluruh tubuhnya .

Hari itu benar benar terasa kelam, Keluargaku diselimuti duka yang sangat dalam, Kami semua kehilangan penompang hidup kami, dan waktu terasa berjalan begitu lambat. Rumah kami kehilangan kehangatan seorang ayah , Seseorang yang paling berjasa dan dibutuhkan dalam hidup kami .

**

"Your life Won't Change Just Because You're Sad"

Semenjak ibuku menikah lagi, aku menggantikan perannya untuk adik adikku. Mau tidak mau, suka tidak suka aku harus mengurus semua masalah yang ada . Menyiapkan sarapan, mengatasi kenakalan adikku yang remaja dan masalah lain yang seharusnya dilakukan oleh seorang ibu.

****

Gemercik air pagi ini membangunkanku dari tidur, Kulihat kearah jendela ternyata hujan sedang mengguyur pekarangan rumahku, membuat aku ingin terus berbaring diatas tempat tidur dan melanjutkan mimpi.

Tok....tok....tok....

" Luna, Mau berangkat kerja bareng nggak ?... Katanya mau meeting sama karyawan" (Suara ka akbar dari depan pintu kamarku)

" Masih 1 jam lagi, nanti luna dijemput Landen  ..." (teriak ku dari dalam kamar)

"Yaudah kk duluan Mau anter azura dan Flora ...." (Jawab ka akbar)

"okee...Hati - hati ...." (balasku)

Beginilah kondisi rumah kami saat ini setelah 7 tahun ayahku meninggal , ka akbar sukses dengan karir nya di kementrian ,Aku sibuk mengelola resto , Akmal yang sedang merintis karir di salah satu BUMN, Azura sibuk kuliah ,Defin yang sudah SMA dan Flora SMP .

Walaupun saat ini ibu sudah menikah lagi, kami tetap menjalani rutunitas seperti biasa mencoba melupakan setiap kejadian pahit yang kami rasakan . Setelah ibuku membuat pernyataan telah menikah, dia mulai tinggal bersama suaminya dan beberapa hari sekali baru pulang kerumah .

Aku mulai beranjak dari tempat tidurku , dan bersiap untuk bekerja . Setelah lulus kuliah aku lebih memilih memulai karir dengan membuka resto kecil kecilan , namun usahaku setelah dua tahun berkembang sangat pesat dan saat ini sudah memiliki 2 cabang dikotaku .

Resto yang aku kelola menjual makanan balita, lansia dan vegetarian .  Yang membuat restoku semakin ramai setiap hari nya itu karena menu yang kami sajikan belum ada direstoran lain .

Tidak lama setelah aku bersiap, hp ku berbunyi ternyata satu pesan dari Landen

" Lun, aku udah deket.."

" Oke , udah siap niih,, " ( balasku singkat )

Dan beberapa saat mobilnya sudah terlihat didepan rumahku, Saat ini hubunganku dengan landen semakin dekat. Landen bahkan sering liburan bersama keluargaku dan akupun sebaliknya. Landen sering menjemputku untuk berangkat kerja bareng walaupun jarak kantor kami lumayan jauh . Dan dari dia pun, aku belajar banyak memulai bisnisku .

" Nanti Selesai meeting jam berapa ..? " tanya landen

" Emm.... kayaknya meeting 2 jam deh , solanya mau ngomongin menu baru dan tester makanan nya ....." jawabkku

" Kamu mau pulang jam berapa ....?" tanyaku lagi pada landen

" Aku siih fleksibel , hari ini nggx ada meeting juga ... Mau nonton....? " tanya  landen

" Muauuu.....Film Action yah. Jam 2 deh jemputnya,, " jawabku  dengan nada manja

" Okee... My Dear..." jawabnya sambil menatapku dengan senyuman

Akupun tersipu dan segera membalas senyumannya , tidak lama akupun sampai kantor dan langsung melakukan meeting dengan beberapa karyawanku . saat sore tiba landen kembali menjemputku dan kami langsung pergi ke bioskop, setelah itu dia mengantarku pulang kerumah jam 7 malam .

" Mampir dulu nggak ...? " tanya ku pada landen sambil melepaskan seatbelt

" Langsung aja ya , Tuuh mobilnya ka akbar juga belum pulang ...." jawabnya

" Mungkin Lembur atau jalan sama ka valerie, loh,,. kok motor nya akmal juga belum pulang ya , pasti niih anak main ..." kataku sambil melihat kearah garasi

" Heyy, Mungkin akmal lembur juga, coba ditelepon ...." Jawab landen

Akupun langsung mengambil HP dan menghubungi akmal, tidak lama setelah nada berdering akmal pun menjawab telepone ku

" Halo...Kenapa ka ...? Aku lembur pulang jam 8 kayaknya " jawabnya seolah tau alasan aku menelpon nya

" Oh....Oke .. Mangkanya kabarin dulu sebelum ditelpon ...." jawabku dengan nada ketus

Rasa sayangku dengan adik-adikku membuat aku menjadi kakak yang sangat protective . Sampai aku selalu membuat alarm untuk mengingatkanku jam pulang mereka .

" Yudah deh , Thank you ya udah dianterin pulang lagi, dan lagi .... " kataku pada lenden

" It's Oke, Bsok mau aku jemput jam berapa ...?" jawab landen

" Besok aku mau bawa mobil, soalnya mau kesekolah nya si Trouble Maker..."

"Defin ...? " tanya landen

" He'em,,, entah masalah apa lagi kali ini yang dia buat disekolahnya....."

" Mau aku anter...? " kata landen

"Nggx usah ahh, sekalian bareng dia sekolah juga kok berangkatnya ,,,,,

" Yaudah, yang sabar aja ngadepin anak SMA,.." jawab landen menenangkan

" Ya begitulah dia, yaudah lah kamu pulang giih ...Kabarin ya kalo udah nyampe ...." kataku sambil keluar dari mobilnya

" Okee,, see you ...." jawab landen sambil melambaikan tangan nya.