Prologue

Alana Putri Grafenda Alatas, biasa di panggil Alana atau pun Lana itu adalah nama ku. Nama yang sangat indah dari kedua orang tua ku. Namun kini kedua orang tua ku telah tiada akibat kecelakaan 10 tahun yang lalu. Dan aku yang mendengar hal itu, aku pun begitu terpukul atas kepergian mereka.

Kini usia ku telah menginjak angka 18 tahun, jadi itu berarti sudah 8 tahun aku tinggal bersama sang Ibu dari ayah ku. Dialah orang yang telah merawatku semenjak kepergian kedua orang tua ku ke alam baka. Dan di kota Nenek ku lah sekarang aku tinggal, kota Jakarta namanya.

Dan jika kita bicara tentang kota Jakarta. apa kalian juga dengar tentang berita yang saat ini lagi booming-boomingnya? Pemberitaan tentang pembunuhan berantai yang telah menjadi bahan perbincangan warganet di seluruh dunia itu, kini telah terjadi di kota kemahiran ku.

Kota yang awalnya ramai akan tempat-tempat pariwisata, kini tiba-tiba saja menjadi kota yang sangat menyeramkan sejak pembunuh berantai itu berkeliaran di kotaku.

Astaga sampai kapan kota ku akan kembali normal seperti dulu lagi. Batin ku yang menangisi nasib ku kedepannya.

"Neneeeeek, Lana berangkat ya!" pamit ku pada wanita yang biasa ku panggil dengan sebutan Nenek. Ya itulah Nenekku.

Sedangkan Nenek yang melihat ku telah berlalu, Beliau pun hanya bisa membuang nafasnya pelan sembari menggelengkan kepalanya di sana.

"Lana, Lana! Kau itu lama-lama sama seperti Ibu mu, berangkat selalu terburu-buru!" guman Nenekku yang kembali dengan kegiatan memasaknya.

***