Bryana membuka matanya, menghela napas sambil tersenyum menatap Dean yang tak pernah absen mengukir senyum untuknya. Dia segera meniup lilin itu hingga padam dan suaminya memberi tepuk tangan kemudian beranjak dari kursi, mencondongkan tubuhnya dan mencium keningnya.
"Happy birthday Sweetheart ...," ucap Dean.
Bryana mengangguk. "Terima kasih. Kamu sudah membuatku merasa terkesan malam ini. Aku suka kejutan ini," ucapnya dalam senyum speachles.
"Ini bukan apa-apa dibandingkan dengan apa yang sudah kamu lakukan dan berikan untukku," ucap Dean kemudian menatap pakaiannya sendiri. "Aku mengenakan pakaian ini, untuk mengingat bahwa kamu adalah istri yang sudah menaikan derajatku. Tanpamu, aku bukan apa-apa, hanya pria yang mampu mengandalkan otot."